Liputan6.com, Garut - Kondisi gelombang tinggi di sebagian besar kawasan wisata pantai di pesisir Garut Selatan, Jawa Barat sedang tidak bersahabat bagi pengunjung. Mereka diminta selalu waspada dan hati-hati saat berada di dekat bibir pantai.
"Sebaiknya jangan berenang untuk saat ini, sebab kadang angin kencang datang tiba-tiba yang berpotensi meningkatkan gelombang pantai," ujar Kasat Polair Polres Garut AKP Anang Sonjaya, saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).
Advertisement
Menurutnya, kondisi ekstrem yang ditandai gelombang tinggi dengan tiupan angin kencang masih memayungi sebagian besar kawasan pantai selatan Garut.
"Prediksi BMKG juga menyatakan kondisi angin untuk hari ini lumayan besar, sehingga berpotensi meningkatkan gelombang pantai juga," dia mengingatkan.
Dengan kondisi itu, seluruh pengunjung kawasan pantai selatan Garut selatan diminta waspada dan berhati-hati untuk tidak melakukan aktivitas berenang di bibir pantai.
"Mungkin sekadar jalan atau kumpul bersama keluarga silahkan, kalau sampai berenang jangan, sebab kadang gelombang datang secara tiba-tiba," ujarnya.
Ihwal terseretnya, Faris Maulana (19), seorang santri Pesantren Sarohan, Bayongbong, asal Kampung Pasuketan, Desa Banjarwangi, Kecamatan Banjarwangi, Garut yang terseret ombak di Pantai Manalusu kemarin, saat ini tim gabungan Basarnas, Satpoloair, Tagana, dan lainnya tengah fokus melakukan pencarian.
“Tim gabungan dibagi dua, saya sendiri ke wilayah timur dari lokasi Pantai Manalusu, sementara sebagian lagi menuju barat dari Pantai Manalusu,” kata dia.
Dengan upaya itu, ujar dia, harapan keluarga agar korban segera ditemukan dalam waktu dekat bisa segera terwujud. "Kami juga mengakomodir pihak keluarga korban, sebab mereka menginap di sini sampai korban ditemukan," kata dia.