Malam Nisfu Syaban, Bacaan Doa, dan Amalan yang Dianjurkan Bagi Umat Islam

Berikut ini penjelasan mengenai malam nisfu syaban, bacaan doa, serta amalan yang dianjurkan bagi umat Islam

oleh Putri Annisa diperbarui 06 Mar 2023, 18:03 WIB
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Malam nisfu syaban termasuk ke dalam salah satu malam yang penting bagi umat Islam. Berdasarkan kalender Hijriyah, malam nisfu syaban jatuh pada tanggal 15 di bulan syaban, tepat pada hari Rabu, 8 Maret 2023.

Malam nisfu syaban ini sangat dinantikan oleh umat Islam yang ingin mendapatkan keutamaannya. Bahkan malam ini juga disebut sebagai malam pengampunan karena malam nisfu syaban adalah malam yang dipenuhi dengan rahmat serta kebaikan-kebaikan Allah SWT.

Banyak umat muslim yang menantikan malam ini untuk memohon ampunan serta berdoa kepada Allah.

Dilansir dari laman NU Online, Senin (6/3/2023), dalam kitab Qut al-Qulub karya Al-Imam Abu Thalib al-Makki dijelaskan bahwa para sahabat Nabi memberikan perhatiannya pada malam nisfu syaban. Perhatian lebih ini dengan melakukan berbagai amal ibadah dan juga melakukan kebaikan.

Malam nisfu syaban juga dikenal sebagai malam yang istimewa karena Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosa orang yang memohon pengampunan atas dosanya yang telah diperbuat. Hal ini juga sebagaimana hadits dari Rasulullah SAW.

“Apabila tiba malam nisfu syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya,” mengutip dari HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman

Dengan keistimewaannya, tentulah terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk dilakukan di malam nisfu syaban.

Berikut ini penjelasan mengenai malam nisfu syaban lengkap dengan bacaan doa dan amalan yang dianjurkan di malam nisfu syaban, dirangkum dari berbagai sumber:


Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban

Ilustrasi Ibadah di Malam Nisfu Sya’ban Credit: pexels.com/AbdullahGhatasheh

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW. bersabda:

"Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam hari dan puasalah di siang hari. Sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Dia berfirman; Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri rezeki. Adakah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka Aku beri kesehatan. Adakah begini, Adakah begini, sehingga fajar tiba. (HR. Ibnu Majah)

Adapun enam amalan sunah yang dianjurkan di malam nisfu syaban antara lain:

1. Memperbanyak Doa Sejak Terbenam Matahari

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam nisfu syaban. Hal ini dilakukan karena pada malam nisfu syaban, Allah SWT turun ke bumi untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Bakar ash-Shidiq dari Rasulullah Saw berikut:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya,

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

2. Perbanyak Istighfar

Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memohon ampun atau istighfar sebanyak-banyaknya. Hal ini karena tidak ada manusia yang luput dari dosa.

Anjuran ini sebagaimana hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nanul Qulub sebagai berikut.

"Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya."

 


3. Perbanyak Syahadat

Sekitar 15 ribu orang menghadiri malam Nisfu Syaban 1438 H di Kampung Tengah, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara, Kamis (11/5/2017) malam. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Sayid Muhammad bin Alawi mengatakan bahwa seyogyanya di waktu-waktu yang penuh keberkahan dianjurkan untuk diisi dengan kalimat-kalimat mulia seperti memperbanyak membaca syahadat. Ia mengatakan:

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله

Artinya,

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”

4. Membaca Surat Yaasin Tiga Kali

Di malam nisfu syaban, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Yaasin sebanyak tiga kali setelah sholat Maghrib. Pembacaan Yaasin disertai dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.


5. Melaksanakan Sholat Sunah

Ilustrasi Melaksanakan Sholat Credit: pexels.com/pixabay

Selain membaca Yaasin, dianjurkan pula untuk melakukan sholat sunah di malam hari pada malam nisfu syaban. Sholat sunah yang dianjurkan antara lain sholat tahajud, sholat hajat, sholat taubah, sholat tasbih, dan witir.

6. Puasa

Rasulullah SAW juga menyarankan Muslim untuk berpuasa ketika Nisfu Syaban. Namun, puasa ini merupakan ibadah sunah. Artinya, tidak menimbulkan dosa bila tidak dikerjakan, tetapi menambah pahala ketika dilakukan.

"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah).


Doa Malam Nisfu Syaban

Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/pixabay

Adapun bacaan doa nisfu syaban sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya,

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu.

‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

 

 

infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa . (Liputan6.com/Abdillah).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya