Liputan6.com, Jakarta - Puncak bulan purnama pada Maret ini akan terjadi pada Selasa 7 Maret pukul 19.40 WIB. Esok hari.
Di Indonesia, penampakan bulan purnama itu disebut sebagai Purnama Mega dan Purnama Nisfu Syaban. Hal itu tertuang dalam akun Instagram @lapan_ri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Disebutkan dalam unggahan tersebut, waktu puncak purnama di Indonesia pukul 19.40 WIB, 20.40 WITA, 21.40 WIT.
Advertisement
Mengutip dari Live Science, Senin (6/3/2023), bulan purnama pada 7 Maret 2023 diketahui bertepatan dengan beberapa hari libur dan festival di sejumlah penjuru dunia.
Menurut situs The Farmer's Almanac, bulan purnama pada awal Maret ini disebut sebagai “Worm Moon” atau bulan cacing.
Istilah penamaan tersebut melihat dari cacing yang muncul ke permukaan setelah permukaan es mulai mencair di belahan Bumi Utara.
Anishinaabeg, atau Ojibwe, penduduk asli wilayah Great Lakes mengenalnya sebagai Onaabidin Giizis, Snow-Crust Moon atau Bulan Kerak Salju, menurut Pusat Studi Penduduk Asli Amerika (Center for Native American Studies).
Berbeda dengan Eropa, mereka mengenal bulan purnama yang jatuh awal Maret sebagai Bulan Pra-paskah, setelah periode puasa umat Kristen sebelum Paskah, yang bertepatan dengan periode siklus bulan ini.
Bulan purnama ini juga bertepatan dengan Purim, hari raya Yahudi yang merayakan keselamatan bangsa Yahudi dari rencana pembunuhan semua warga Yahudi Persia kuno. Purim tahun ini akan dimulai pada malam tanggal 6 Maret dan berlanjut hingga tanggal 7 Maret malam.
Sedangkan bagi umat Hindu, bulan purnama bulan Maret ini menandai festival Holi, perayaan cinta Dewa Radha Krishna dan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Selama festival Holi, orang-orang bersuka ria menyalakan api unggun dan saling melempar serta menyiram bubuk warna-warni atau air yang diwarnai.
Lain lagi dengan umat Buddha, bulan purnama pada awal Maret ini adalah bulan purnama dari lunar moon ketiga, waktu pelaksanaan festival Māgha Pūjā di Kamboja, Laos, Thailand, dan Sri Lanka. Festival ini merayakan pertemuan kuno para murid dengan Buddha.
Bulan Purnama Akan Mulai Terlihat Sebelum dan Sesudah Puncak
Puncak bulan purnama ini akan jatuh pada 7 Maret pukul 19.40 WIB.
Di hari-hari sebelum dan setelahnya, Bulan sudah mulai akan terlihat penuh, menurut EarthSky.
Bulan purnama terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi Bumi yang saling berseberangan.
Bulan purnama adalah salah satu fase di mana Bulan akan berada di satu posisi tertentu yang membuatnya sejajar dengan matahari.
Dengan sisi siang Vulan yang sepenuhnya menghadap Bumi, seluruh piringan Bulan tampak terang dan bulat.
Menurut The Sky Live, Bulan saat ini berada 251.072 mil (404.062 kilometer) dari Bumi, baik pada titik terjauh maupun terdekatnya.
Setelah Worm Moon, bulan purnama berikutnya akan terjadi pada tanggal 5 April.
Bulan purnama bulan April terkadang disebut Bulan Merah Muda, diambil dari nama bunga liar merah muda yang mulai mekar saat ini di beberapa bagian Amerika Utara.
Advertisement
Kilau Danau Kaco dan Pantulan Sinar Bulan Purnama
Selain melihat langsung keindahan bulan purnama, cahayanya juga dapat menciptakan keindahan lainnya yang bisa kita nikmati.
Salah satu keindahan wisata yang eksotis dapat dilihat di Jambi. Bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini ternyata menyimpan pesona keindahan Danau Kaco yang berkilau.
Mengutip dari indonesia.go.id, Danau Kaco berada di kawasan Lempur, Kabupaten Kerinci, tepatnya berlokasi di Kecamatan Gunung Raya, dekat perbatasan Provinsi Bengkulu. Danau ini memiliki keunikan dan keistimewaan yang tak dimiliki danau lainnya.
Keunikan Danau Kaco adalah permukaan airnya yang sangat bening, layaknya kaca. Bahkan, pengunjung dapat melihat secara jelas dasar danau.
Air danau yang berwarna sian (cyan) itu bahkan akan lebih menawan saat malam, tepatnya saat bulan purnama. Disebutkan, saat malam tiba dan sinar rembulan menyentuh permukaan danau, maka airnya akan terlihat seperti bercahaya.
Cahaya yang berasal dari pantulan sinar rembulan tersebut bahkan ikut mempercantik lingkungan sekitar danau. Lingkungan di sekitarnya pun menjadi ikut terang pada malam hari.
Keseruan Purnacandra, Tradisi Mainkan Bola Api Saat Purnama Bulan Ramadhan
Keistimewaan bulan purnama tidak hanya tentang keindahannya saja, tetapi juga bentuk perayaan yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya ialah perayaan yang dilakukan warga Dusun Papring Banyuwangi.
Muda-mudi di mingkungan Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, punya tradisi khusus menjelang bulan purnama, khususnya di bulan ramadhan. Mereka memainkan sebuah atraksi bernama Purnachandra.
Atraksi purnachandra mempertontonkan kelihaian muda-mudi memainkan api dengan berbagai gaya. Mulai dari wahana sepak bola api, memutar tongkat api, hingga yang paling ekstrem menyembur api obor.
Tak sembarangan orang diperbolehkan memainkan tradisi ini, hanya anak-anak yang sudah terlatih dan mahir saja. Bagi yang masih belum berkesempatan latihan, masih bisa menonton tanpa mengurangi keseruannya.
Fendi, salah satu pemuda pemain atraksi purnachandra mengatakan, persiapan menyuguhkan penampilan purnachandra memang membutuhkan tenaga dan pikiran yang cukup banyak. Sebab pentingnya ketelitian dan kecermatan dalam bermain.
"Sebelumnya saya mulai kecil sampai sekarang ya pertama kali ini, sudah beberapa kali berlatih, dan baru berkesempatan bermain saat ini," kata Fendi, Jumat (22/4/2022).
Advertisement