Liputan6.com, Palembang - Aktivitas truk pengangkut tanah di kawasan Tanah Mas Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), dikeluhkan oleh warga sekitar. Seringnya angkutan bermuatan besar itu hilir mudik, menyebabkan polusi udara dan kerusakan jalan, yang berakibat fatal bagi pengguna jalan lainnya.
Sari (27), warga Tanah Mas Banyuasin Sumsel mengatakan, truk pengangkut tanah di Banyuasin tersebut beroperasi sekitar pukul 06.00 WIB hingga sore hari dan terkesan dibiarkan saja oleh aparat terkait.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi aktivitas truk pengangkut tanah tersebut selalu menimbulkan polusi udara, yang membuat mereka merasakan gangguan pernapasan seperti sesak napas.
"Jalan yang dilewati truk pengangkut tanah itu juga jadi rusak parah, bisa memicu kecelakaan lalu lintas ini. Kami sudah resah dengan aktivitas truk ini," ucapnya, Senin (6/3/2023).
Ditambah lagi para supir truk pengangkut tanah tersebut, sering mengendarai kendaraannya beriringan dan kebut-kebutan, yang membahayakan para pengguna jalan lainnya dan kemacetan pun tak dapat terelakkan.
Dia dan warga sekitar mempertanyakan tidak adanya tindakan tegas dan perhatian dari aparat kepolisian hingga instansi terkait, yang seakan adanya pembiaran aktivitas truk pengangkut tanah tersebut.
"Hingga saat ini belum ada pemberitahuan ataupun selebaran dari aparat pemerintah baik dari kecamatan, kelurahan bahkan sampai ke pemerintah terendah yaitu Rukun Tetangga (RT) yang memberitahukan kepada warga, terkait banyaknya truk pengangkut tanah yang melintas di jalan ini," katanya di Banyuasin Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Masyarakat Makan Debu
"Kami berharap ada tindakan tegas dari pemerintah setempat untuk menertibkan aktivitas angkutan tanah yang sangat meresahkan ini," sambung Sari.
Karena geram, para warga sekitar juga memasang spanduk yang bertuliskan "Pejabat Makan Keju, Masyarakat Makan Debu", tetapi tulisan sindiran tersebut seolah terabaikan.
Kapolres Banyuasin Imam Syafei melalui Indrowono selaku Kasat Lantas Polres Banyuasin berjanji, akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti dinas perhubungan dan PUPR di Sumsel.
"Kami akan langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi di sana," dia menegaskan.
Advertisement