Liputan6.com, Jakarta - Tatkala hari kiamat tiba, manusia panik tak terhingga. Segala kengerian terjadi dalam sekejap. Mereka tak bisa menyelamatkan diri di akhir dunia.
Al-Qur'an telah meriwayatkan betapa dahsyatnya hari kiamat. Bumi berguncang, gunung-gunung meletus bersamaan, hujan meteor, tsunami dan beragam bencana alam lain.
Salah satu surat yang menggambarkan kiamat cukup terperinci adalah surat Az-Zalzalah. Surat Az-Zalzalah terdiri dari delapan ayat.
Baca Juga
Advertisement
Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi mengisahkan betapa dahsyatnya kejadian hari kiamat yang merupakan inti materi dari surat dengan 8 ayat ini. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa bumi akan diguncangkan dengan guncangan yang sangat dahsyat.
Segala isi bumi akan dikeluarkan dari sejak zaman Nabi Adam berikut kandungan-kandungan mineral dan logam yang ada di perut bumi.
Pada saat itu dengan izin Allah, bumi akan mampu berbicara dan menceritakan bahwa semua itu dilakukannya karena perintah Allah. Semua makhluk termasuk manusia akan bermunculan kembali dalam keadaan bermacam-macam sesuai dengan amal ibadahnya selama hidup di dunia.
"Semua sudah tidak peduli dengan sekitar. Semua akan dikumpulkan berdasarkan golongannya. Semua akan terlihat mana ahli maksiat dan mana yang ahli taat," jelas pada Ngaji Ahad (Jihad Pagi) yang dilaksanakan di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (11/2), dikutip dari nu.or.id, Senin (6/3/2023).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Beda Respons Orang Beriman dan Pelaku Maksiat
Dia menjelaskan, orang-orang beriman takjub dengan kejadian besar tersebut seraya mengucapkan kalimat thayyibah serta menyebut Asma Allah. Sementara orang yang terbiasa dengan ucapan yang kotor selama hidup di dunia akan spontan berucap hal yang buruk.
"Oleh karenanya mari biasakan mengucapkan kalimat-kalimat yang baik dalam keseharian sehingga ketika kita reflek maka ucapan baiklah yang akan keluar. Ukuran baik tidak seseorang bisa dilihat dari ucapan yang dikeluarkannya saat ia terkejut," jelasnya.
Abah Sujadi juga mengingatkan bahwa kandungan Surat Az-Zalzalah tersebut mampu menjadi peringatan bagi manusia untuk memiliki hati yang lunak jauh dari kesombongan dan merasa kuat.
"Salah satu fadhilah dari surat ini adalah mampu melunakkan hati kita dengan selalu ingat hari kiamat. Membaca surat ini empat kali juga sama pahalanya dengan pahala khatam Al-Quran," jelasnya seraya menjelaskan bahwa kandungan isi surat ini mampu menjadikan jiwa dan hati terjauh dari sifat kufur dan menjadikan jiwa lebih bersyukur.
Ia juga mengingatkan semuanya agar selalu mengerjakan kebaikan selama hidup di dunia sekaligus meninggalkan keburukan walaupun sekecil partikel atom. Semuanya akan mendapatkan balasan dari Allah sebagaimana disebut oleh dua ayat terakhir surat ini.
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah niscaya Allah akan melihat dan membalasnya. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarah pun, Dia akan melihat dan membalasnya pula," dia menjelaskan.(Sumber: NU Online)
Tim Rembulan
Advertisement