Liputan6.com, Jakarta - Popularitas ChatGPT buatan OpenAI, rupanya juga bikin kreator manga One Piece, Eiichiro Oda, tertarik untuk menjajal chatbot kecerdasan buatan (artificial intellingence/AI) itu.
Baru-baru ini, Oda mencoba untuk membuat plot lanjutan untuk One Piece menggunakan ChatGPT OpenAI. Namun, cerita yang diberikan oleh alat itu malah terkesan absurd dan tidak nyambung dengan dunia Luffy dkk berada.
Advertisement
Eksperimen Oda ini dibagikan oleh stafnya melalui sebuah video di akun Twitter resmi mereka dengan handle @Eiichiro_Staff, beberapa waktu lalu.
Mengutip Japan Today, Eiichiro Oda mencoba mengungkapkan bahwa dirinya sedang kehabisan ide cerita untuk One Piece. Maka dia pun mencoba meminta saran cerita yang "super bagus" dari ChatGPT.
"Halo. Ini penulisnya. Saya tidak bisa menemukan cerita untuk One Piece pekan depan. Apakah Anda memikirkan sebuah cerita? Yang super bagus, tolong," tulis Oda memasukkan perintah di alat itu.
Chatbot AI itu kemudian merespon dengan menuliskan sebuah cerita, di mana musuhnya adalah "The King of Shadows."
Dikutip dari Polygon, Selasa (7/3/2023), dalam cerita garapan ChatGPT, si "Raja Bayangan" menculik Tony Chopper, untuk kemudian diselamatkan oleh teman-temannya dari Bajak Laut Topi Jerami.
Mengutip Comicbook, dalam cerita pertama diceritakan juga soal Nico Robin yang mencari Shadow Tribe untuk mengalahkan musuh mereka. Di akhir, Robin mendapatkan pengetahuan baru soal sejarah suku itu.
Namun, Oda kemudian meminta ChatGPT untuk membuatkan satu cerita lagi, yang lebih menarik.
Cerita Alien di Dunia One Piece
Di cerita kedua, ada alien yang menjadi penumpang gelap di kapal Luffy, lalu meminta bantuan dari dirinya dan kru Topi Jerami lainnya, untuk membantu mengalahkan pesawat luar angkasa jahat yang menyerang planetnya.
Dalam perjalanannya, Luffy dkk harus melawan penyihir jahat yang ingin mengambil "potongan bintang" yang dimiliki oleh sang alien, padahal, itu dibutuhkan untuk memulihkan dunia mereka.
Bersama dengan Bajak Laut Topi Jerami, karakter ini akhirnya mengalahkan penyihir jahat dan melanjutkan pembangunan kembali planet alien.
"Terima kasih. Saya akan menggambar apa adanya," tulis Oda merespon ChatGPT, sebagai gurauan bahwa plot berikutnya akan mengikuti arahan unik AI itu.
Advertisement
Menunjukkan Kemampuan AI Belajar dengan Cepat
Apa yang dilakukan Oda sendiri tampaknya tak lebih dari sekadar iseng belaka, sekaligus bahan gurauan dengan para penggemar One Piece. Selain itu, Oda juga sudah punya akhir untuk petualangan Luffy dkk.
Namun, eksperimen Oda ini juga menunjukkan bagaimana AI mempelajari sesuatu dengan cepat. ChatGPT tahu bagaimana Nico Robin tertarik dengan pengetahuan, serta Luffy yang bertekad untuk menyelamatkan teman-temannya.
Sementara di cerita kedua, tema alien yang ditawarkan oleh ChatGPT di mungkin terkesan lebih nyeleneh dan tidak nyambung dengan dunia One Piece untuk saat ini.
Meski begitu, kalau Oda mau, dia bisa saja memasukkan unsur-unsur makhluk luar angkasa atau dimensi lain ke dunia One Piece suatu hari nanti (seperti apa yang dilakukan di Boruto dan Naruto).
Netflix Jepang Dikritik Karena Bikin Anime Pakai AI
Kehadiran AI sendiri menimbulkan perdebatan, termasuk di antara pegiat industri kreatif.
Hayao Miyazaki dan Guillermo del Toro adalah dua sutradara terkenal yang menentang seni AI di film, di mana mereka menyebut ini bisa menjadi "penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri."
Misalnya baru-baru ini, Netflix Jepang hujan kritik dari warganet, usai mengumumkan sebuah proyek anime eksperimental yang digarap menggunakan AI.
Proyek itu adalah sebuah film anime pendek berjudul The Dog and The Boy, yang dibarap oleh Netflix Anime Creators Base, pengembang teknologi rinna Inc., dan WIT Studio.
Melalui akun Twitter resminya @NetflixJP, dikutip dan diterjemahkan Selasa (7/2/2023), Netflix Jepang mengklaim bahwa proyek ini merupakan upaya untuk mendukung industri anime, yang mereka sebut kekurangan tenaga kerja.
Tentu saja, banyak dari warganet Twitter yang mengkritik bahkan menghujat apa yang dilakukan oleh Netflix Jepang ini.
Kebanyakan mempertanyakan mengapa perusahaan tidak menambah pekerja seni manusia saja yang jumlahnya sebenarnya banyak di luar sana.
Ada yang mengungkapkan bahwa karya seni buatan AI sebenarnya diambil dari karya orang lain. Tidak sedikit pengguna Twitter yang menuding bahwa Netflix memakai AI, supaya tidak perlu membayar pekerja manusia.
(Dio/Isk)
Advertisement