Liputan6.com, Jakarta Seorang perempuan berinisial N menghentikan penganiayaan Mario Dandy Satrio kepada David Ozora. Penganiayaan tersebut terjadi di rumah N, yang merupakan ibu dari teman David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023).
Pada saat itu Ibu N melihat penganiayaan dari balkon rumahnya yang berada di lantai dua. Saksi melihat ada satu orang yang berdiri tegak yakni Mario Dandy dan David dalam posisi tersungkur.
Advertisement
"Reflek kemudian langsung berteriak ‘Woi Stop!," ujar kausa hukum ibu N, Muannas Alaidid dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Muannas menjelaskan refleks teriakan kliennya itu diharapkan agar para pelaku yang melakukan penganiayaan berhenti. Serta diharapkan ada warga sekitar yang mendengar teriakannya. Lantas N langsung bergegas keluar dari rumah dan disusul oleh suaminya.
"Kemudian saksi N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah teman anaknya yang berkunjung di rumahnya," ujar Muannas.
Suami dari N pun langsung menghubungi pihak rumah sakit RS Medika Permata Hijau dan Satpam Komplek menghubungi Polsek Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Ada 3 Orang di Lokasi Penganiayaan
Pada saat kejadian ibu N memastikan ada tiga orang yang terlibat, diantaranya adalah Mario, Shane Lukas (19) serta AG. N juga memastikan tidak ada seorang pun yang berusaha menghentikan aksi penganiayaan tersebut.
"Posisi mereka tidak sedang menolong korban anak D, tidak ada teriakan minta tolong dan tidak ada air muka sedih," jelasnya.
Lebih lanjut, Muannas menyebut terhentinya aksi penganiayaan yang dilakukan Mario bukanlah atas dasar dari pelaku sendiri namun karena oranglain.
Teriakan "Woi"
Polisi mengungkap sumber suara "woi" yang terekam dalam video. Rekaman video itu menampilkan penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (20) terhadap David Latumahina alias Cristalino David Ozora.
Rekaman video sempat viral di media sosial twitter. Namun, kini sudah dihapus oleh pemilik akun yang menyebarkan video ke media sosial.
Rekaman berdurasi 46 detik menjadi bukti betapa brutal perilaku Mario Dandy Satriyo.
Sosok Mario Dandy sendiri mengenakan jaket abu-abu dan celana panjang hitam. Ia terlihat menghampiri David yang sedang dalam posisi tengkurap di jalanan.
Mario Dandy melayangkan kaki ke bagian kepala hingga membuat David terkapar. Bukannya berhenti, Mario Dandy malah menjadi-jadi, menginjak kepala David. Saat itu, Mario Dandy menggunakan sepatu jenis bots. Kondisi David tampak terkulai lemas tak berdaya.
Mario Dandy seakan tak peduli. Bahkan, ia melanjutkan dengan mengambil ancang-ancang bak pemain bola yang sedang melakukan tendangan bebas.
"Free kick," ujar seorang pria. Mario Dandy merespons dengan tendangan ke arah kepala David.
Setelahnya, Mario Dandy memutari badan David diakhiri selebrasi layaknya pemain kenamaan CR7 kala berhasil mencetak gol. Tak lama kemudian, terdengar suara "woi". Seketika, rekaman video itu pun berhenti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, tindakan penganiayaan itu berhenti setelah kehadiran seorang emak-emak. Trunoyudo mengatakan, wanita itu berinisial N, orangtua dari saksi R.
"Jadi perbuatan ini terhenti dengan ada satu suara itu, suara seorang ibu, ibu N," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Senin (6/3/2023).
Trunoyudo menerangkan, David saat itu sedang bermain di rumah rekannya insial R. "Dan itu ibunya dari anak R. Itu yang menghentikan penganiayaan," ujar Trunoyudo.
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka
Advertisement