Pertamina dan Chevron New Energies Kaji Kelayakan Carbon Capture di Kalimantan Timur

Chevron telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Mar 2023, 11:45 WIB
Pertamina dan Chevron New Energies menandatangani Joint Study Agreement kajian carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage di Kalimantan Timur, Indonesia. Perjanjian ini ditandatangani di sela-sela CERAWeek 2023.(Dok Chevron)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte. Ltd. (Chevron New Energies), menjalin kerja sama dalam kajian kelayakan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia.

Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani di sela-sela CERAWeek 2023. Dalam acara ini para pemimpin Chevron dan Pertamina bersama-sama dengan pejabat pemerintah, pakar, akademisi, inovator teknologi, dan pemimpin keuangan mengeksplorasi ide dan solusi dengan tema “Navigating a Turbulent World: Energy, Climate and Security.”

 

Vice President CCUS untuk Chevron New Energies Chris Powers mengatakan, Chevron telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad. Kesepakatan baru ini akan membangun momentum bagi tujuan Chevron bersama yaitu memajukan target energi Indonesia sambil mengejar masa depan yang rendah karbon.

"Kami memiliki kemampuan yang unik dan pemahaman mendalam tentang geologi Indonesia untuk mendukung pemanfaatan CCS/CCUS. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk membuka peluang baru bagi Indonesia.” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).

Target Pertamina

SVP Riset dan Teknologi Pertamina Oki Muraza mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

"Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," jelas dia. 

Hadir dalam penandatanganan JSA adalah SVP Riset dan Teknologi Pertamina, Oki Muraza, dan Chris Powers, VP CCUS untuk Chevron New Energies. Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.

 


Target Net Zero Emission

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan penjelasan mengenai kendaraan listrik, di kantornya, di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, memuji upaya Pertamina dan Chevron yang konsisten dalam mendukung target net zero emission Indonesia tahun 2060, dengan mengatakan bahwa pemerintah mendukung penuh kemitraan ini.

“CCS/CCUS merupakan inisiatif yang sangat penting bagi agenda pemerintah dalam program dekarbonisasi. Kemitraan ini akan berkontribusi dalam menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia” kata Arifin.

“Pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi regulasi CCS/CCUS yang kami harap akan dapat mendorong pengembangan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS di seluruh Indonesia. CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik,” tambah Arifin.


Kesepatan Kedua

Ini merupakan kesepakatan kedua antara Chevron dan Pertamina menyusul kolaborasi yang diumumkan di Washington, DC, pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.

Kesepakatan pertama, diumumkan pada acara B20 di Bali pada November 2022 lalu antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia dan Keppel Infrastructure, yang bertujuan untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya