Usulkan Perluasan Larangan Merokok, Menkes Italia Dicap Komunis oleh Sesama Menteri

Usulan perluasan larangan merokok yang diajukan Menkes Schillaci akan mencakup area luar bar hingga halte transportasi umum.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Mar 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi rokok, berhenti merokok. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Roma - Usulan Menteri Kesehatan Italia Orazio Schillaci untuk memperluas larangan merokok mencakup area luar bar dan taman memicu kemarahan dari rekan sesama menteri sayap kanan. Ia kemudian dicap komunis. 

Orazio, seorang teknorat tanpa afiliasi partai, mengatakan pada Januari bahwa dia akan menindak keras rokok, termasuk rokok elektrik, yang banyak digunakan oleh remaja.

Menurut laporan surat kabar La Stampa pada Senin (6/3/2023), aturan baru tersebut akan mencakup area luar bar dan halte transportasi umum.

"Larangan juga akan diperluas ke taman jika ada wanita hamil dan anak-anak," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (8/3).

Menteri Kebudayaan Junior Vittorio Sgarbi menyebut pandangan Schillaci "mengintimidasi". Larangan semacam itu, menurut Sgarbi, justru akan mendorong orang untuk merokok.

"Ini adalah tipikal rezim komunis yang otoriter dan diktator," kata Sgarbi kepada kantor berita AdnKronos.

Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini juga mengeluarkan pernyataan senada. Ia mengatakan larangan rokok elektrik di ruangan terbuka merupakan hal yang "dibesar-besarkan".

"Rokok elektrik membantu banyak orang untuk meninggalkan rokok biasa," tambahnya.

Salvini sendiri dilaporkan sudah berhenti merokok empat tahun lalu.


12,4 Juta Orang di Italia Perokok

Sejumlah batang rokok ilegal diperlihatkan petugas saat rilis rokok ilegal di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Jumat (30/9). Rokok ilegal ini diproduksi oleh mesin dengan total produksi 1500 batang per menit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Italian National Institute of Health (ISS), institut kesehatan top Italia, mengatakan bahwa tahun lalu sekitar 24 persen orang dewasa Italia adalah perokok atau sekitar 12,4 juta orang. Itu merupakan persentase tertinggi yang tercatat sejak 2009.

Asosiasi kesehatan Fondazione Umberto Veronesi memperkirakan setidaknya 43.000 orang meninggal di Italia setiap tahun karena alasan terkait asap.

Usulan Menkes Schillaci harus disetujui oleh kabinet sebelum diteruskan ke parlemen.

(Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya