Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya buka suara soal pengenaan denda Rp 90 juta kepada Toto Muryadi, alias Tarzan Srimulat. Sanksi itu diberikan lantaran rumah Tarzan yang dibeli untuk sang putri, Galuh Pujiwati diduga melakukan pencurian listrik.
PLN menyatakan, sanksi itu diberikan pasca perseroan melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Tujuannya, untuk memastikan kWh meter berfungsi baik sebagai pengukur dan pembatas listrik ke setiap rumah pelanggan.
Advertisement
Manager PLN UP3 Kramat Jati Aditya Yoga Nugraha mengatakan, jika listrik yang mengalir ke rumah tidak sesuai dengan standar PLN akan berpotensi membahayakan pelanggan.
"Jadi P2TL semata-mata adalah upaya preventif dari PLN untuk menjaga keselamatan pelanggannya," kata Yoga dikutip dari keterangan resmi PLN UID Jakarta Raya, Selasa (7/3/2023).
Menurut dia, PLN telah melakukan prosedur pelaksanaan P2TL sesuai dengan ketentuan yang berlaku ke rumah Galuh Pujiwati, anak dari Tarzan. Saat P2TL dilakukan oleh petugas, ditemukan bahwa rumah Galuh menggunakan listrik dari kWh meter yang sebelumnya sudah terdaftar di lokasi lain.
Ajukan Keberatan
Galuh mengajukan keberatan dan sudah bertemu dengan Tim Keberatan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hasilnya keberatan ditolak. Galuh dan Tarzan menerima keputusan denda tersebut dan telah melakukan pembayaran.
Yoga menyampaikan, pelanggan yang mengajukan keberatan P2TL bisa bersurat ke PLN. Kemudian, PLN akan memfasilitasi pertemuan antara PLN, pelanggan, dan tim dari DJK.
Setelah memperoleh penjelasan dari pihak PLN, Yoga menyebut Tarzan sudah memahami kondisi tersebut karena alasan keselamatan pelanggan.
Yoga menambahkan, sebelum transaksi sewa menyewa atau jual beli aset rumah, masyarakat diharapkan memastikan kondisi kelistrikan rumah tersebut aman dan sesuai peruntukannya.
"Masyarakat bisa menghubungi PLN untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kelistrikan di rumah tersebut melalui fitur aplikasi PLN Mobile, sangat mudah dan gratis," pungkas Yoga.
Kena Denda PLN Rp 90 Juta Gara-gara Curi Listrik
Pelawak senior Tarzan Srimulat menceritakan kabar kurang menyenangkan yang menimpanya, gara-gara terkena denda Rp 90 juta dari PT PLN (Persero) lantaran dianggap melakukan pencurian listrik.
Mengutip video unggahan milik akun Twitter @maman1965, Selasa (7/3/2023), Tarzan menyebut kasus ini bermula ketika ia membelikan rumah untuk putrinya, Galuh Pujiwati di kawasan Pinang Ranti, Jakarta pada 2007 silam.
Tarzan dan sang putri lalu melakukan renovasi pada rumah tersebut. Sialnya, PLN kemudian memblokir aliran listrik di tempat tersebut setelah ditinggali selama belasan tahun.
"Listrik diganti atas nama Galuh Pujiwati. Setelah 15 tahun, 6 Februari 2023 kemarin PLN sama petugas lainnya datang ke rumah itu, langsung mau diblokir," ujar Tarzan.
Menimpali ucapan tersebut, Galuh Pujiwati membeberkan alasan penyetopan listrik di rumahnya, yang ternyata tidak sesuai secara alamat. Tak hanya itu, ia pun mendapat surat cinta dari PLN untuk membayar denda Rp 90 juta karena dianggap melakukan pencurian listrik.
Tidak terima begitu saja, ia pun mendatangi Kantor PLN. Meskipun besaran denda akhirnya dipotong, Tarzan tetap belum legowo.
"Dendanya 90 juta, saya keberatan. Datang ke PLN dan akhirnya dapat keringanan Rp 72 juta, tapi listrik harus pasang baru lagi. Terpaksa saya bayar padahal 2 tahun, enggak dapat job yah pusing," kata Tarzan.
Advertisement
Bingung
Ia dan sang anak pun mengaku bingung, lantaran PLN baru mempermasalahkan dugaan pencurian listrik tersebut setelah rumahnya ditinggali selama belasan tahun.
"Kalau ada nyuri listrik, nyuri aliran, kenapa enggak tahun itu (ditindaki). Setidaknya, ini sudah 15 tahun loh, baru datang. Kalau 3 hari tidak dibayar, dilepas, diblokir," keluhnya.
"Pokoknya kalau beli rumah bekas jangan sekali-kali menggunakan aliran listrik yang lama. Mending daftar baru, supaya aman. Enggak kayak saya," imbuh Tarzan.
Artis kawakan tersebut lantas meminta pertolongan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir agar keluhan dan sarannya bisa didengarkan.
"Mudah-mudahan kalimat ini didengar bapak Erick Thohir. Kebetulan saya kenal baik. Assalamualaikum, pak Erick Thohir," ujar Tarzan.