Hendri Satrio Resmi Jadi Juru Bicara Anies Baswedan

Bakal calon presiden Anies Baswedan menunjuk Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (kedaiKopi) Hendri Satrio sebagai juru bicara.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Mar 2023, 16:30 WIB
Pengamat Politik Hendri Satrio saat menjadi pembicara dalam diskusi ekonomi politik di Jakarta, Minggu (24/5/2015). Diskusi tersebut mengangkat tema Menagih Janji Kesejahteraan Daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden Anies Baswedan menunjuk Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (kedaiKopi) Hendri Satrio sebagai juru bicara.

"Iya, (jadi juru bicara) ABW (Anies Baswedan)," kata dia melalui pesan singkat, Selasa (7/3/2023).

Hendri menceritakan, Anies menunjuknya sebagai juru bicara ketika ramai isu utang piutang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta dirinya sebagai pihak yang menjelaskan ke publik.

"Jadi waktu itu mas Anies yang minta menjelaskan isu utang piutang," jelas dia.

Adapun isu itu mencuat ketika Februari 2023 lalu. Hendri memang tampil ke publik menggelar konferensi pers menjelaskan isu utang Anies Baswedan.

Sejak itu, Hendri menjadi salah satu juru bicara resmi Anies.

"Jadi itu awal-awal dia minta jadi jubir," kata dia.

Sebelumnya, Hendri Satrio mengungkapkan apresiasi terhadap pertemuan Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis 2 Maret 2023. Menurutnya ini menunjukkan sikap AHY yang setia pada garis perubahan.

“AHY dalam usia yang sangat muda dan mendapatkan dukungan menjadi calon presiden (Capres), namun memberikan tiketnya kepada Anies Baswedan. Hal ini menunjukkan kedewasaan berpolitik atas janji dan komitmen dirinya pada perubahan,” ujar pria yang akrab disapa Hensat ini kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

 


Beri Standar Baru

Menurut Heri pertemuan antara Anies Baswedan dan AHY telah memberikan standar baru dalam pencapresan di Indonesia, karena dalam pertemuan tersebut banyak membicarakan ide, gagasan dan pokok pikiran untuk kemajuan Indonesia. Selain itu, keduanya saling menghargai dan menghormati.

“Keduanya justru banyak bicara mengenai ide dan gagasan secara terus terang. Sangat jauh dari diskusi sempit terkait seperti angka elektabilitas ataupun pengukuran popularitas di media sosial,” ujarnya.

Hal tersebut sejalan dengan hasil disertasi doktoral Hendri Satrio terkait aktivitas media sosial yang tidak berkontribusi signifikan dalam menopang elektabilitas. “Malah kandidat menjadi terjebak dalam level popularitas,” katanya.

Saat ditanya wartawan apakah pertemuan ini akan memiliki dampak signifikan, Hendri Satrio mengatakan, “Hari ini, Anies dan AHY memberi contoh bagaimana ide dan gagasan bermula, yakni dari kata-kata. Dari sanalah tercipta implementasi gerakan untuk Indonesia yang lebih baik ke depan. Saya kira ini dapat menjadi teladan yang perlu dicontoh kandidat lainnya,” lanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya