Pertamina Dinilai Gerak Cepat Tangani Kebakaran Depo Plumpang

Namun Pertamina ke depan diharapkan lebih meningkatkan faktor keamanan usai kebakaran Depo Plumpang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2023, 17:26 WIB
Foto udara suasana permukiman warga yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Api yang besar dan kondisi cuaca yang buruk membuat angin mengembuskan api ke wilayah pemukiman warga di Jalan Tanah Merah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pertamina dinilai sigap menangani insiden kebakaran Depo Plumpang atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara di pekan lalu. Terlihat dari berbagai upaya teknis kedaruratan saat pemadaman, hingga penyiapan posko bagi warga terdampak.

Ini diungkapkan Pengamat energi M Adnan Rarasina. “Ketika mulai terjadi kebakaran, Pertamina cepat berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan kepolisian," katanya melansir Antara di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Hal itu, menurut dia, yang membuat kebakaran bisa diatasi dalam waktu relatif singkat, sehingga menimalisasir dampak lebih luas. Apalagi Pertamina juga segera menyiapkan posko bagi warga

Pertamina, lanjut Koordinator Indonesia Energy Watcch (IEW) tersebut juga cepat memberikan bantuan logistik serta memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami luka dan harus dirawat. “Banyak korban yang kemudian dirujuk ke berbagai rumah sakit. Termasuk RS Pertamina yang memberikan pelayanan dengan baik,” katanya.

Namun demikian Adnan berharap ke depan Pertamina lebih meningkatkan faktor keamanan. “Terkait kesigapan menangani krisis, Pertamina layak diapresiasi. Meski demikian, mereka tetap harus meningkatkan keamanan agar ke depan peristiwa serupa tidak terulang,” kata dia.

Analis kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah juga menilai tepat upaya Pertamina dalam menangani insiden Plumpang termasuk di antaranya kesigapan dan komitmen BUMN tersebut untuk bertanggung jawab penuh dan memberikan penanganan terbaik bagi korban. "Upaya Pertamina untuk bertanggung jawab dengan memberikan bantuan kepada korban sudah tepat,” katanya.

 


Sudah Tanggung Jawab

Foto udara kondisi permukiman warga yang hangus akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) itu menilai, sinergi Pertamina dengan instansi terkait sudah baik sehingga mencegah dampak yang lebih besar.

"Sebagai pemilik TBBM, kata Trubus, memang sudah seharusnya Pertamina memperlihatkan tanggung jawab atas peristiwa tersebut. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran, agar ke depan tak ada lagi kejadian serupa," ujar dia.

Sebelumnya, manajemen Pertamina menyatakan bertanggung jawab penuh untuk memberikan penanganan terbaik bagi korban maupun keluarga korban yang terdampak kebakaran di Plumpang.

Bentuk komitmen yang diberikan, antara lain penanganan kepada korban dan memenuhi kebutuhan keluarga korban saat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Pertamina juga bertanggung jawab penuh dan menjamin seluruh biaya perawatan pasien di rumah sakit maupun keperluan keluarga saat mendampingi. Pertamina juga menyiagakan tim Pertamina Peduli di setiap rumah sakit untuk mendampingi korban dan keluarga


24 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dirawat di RSPP

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi posko pengungsian warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) (BPMI Setwapres)

Sebanyak 24 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan.

Direktur RS PP dr Theryoto mengatakan, rata-rata korban mengalami luka bakar 50 hingga 95 persen.

"Rata-rata korban yang dirawat mengalami luka bakar 50 hingga 95 persen," tutur Theryoto di Jakarta, Senin (6/3), dilansir Antara.

Dari 24 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu, kata Theryoto, terdiri atas 15 pasien laki-laki dan 9 perempuan. Adapun dari kategori usia, tiga diantaranya merupakan balita, tiga remaja, dan 18 pasien dewasa.

Tiga balita korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, kata Theryoto, mengalami luka bakar serius sehingga memerlukan penanganan maksimal.

Sementara 14 pasien tercatat memerlukan alat bantu yang salah satunya adalah alat bantu pernapasan. Sedang 10 pasien lainnya tak memerlukan alat bantu.

Data dari Koramil 01 Koja mencatat, sebanyak delapan pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang menjalani perawatan intensif (ICU) di RSPP.

"Utamanya kami memantau pola makan, memberikan antibiotik agar lukanya tidak infeksi dan misal ditemukan jaringan mati akan dibersihkan melalui operasi," imbuhnya.

RSPP memastikan pihaknya memberi perawatan semaksimal mungkin agar perkembangan pasien untuk pulih semakin besar.

"Kami juga menyediakan tempat-tempat untuk keluarga menunggu yang dekat dengan kamar pasien, sehingga kalau ada apa-apa bisa segera diberitahukan," jelasnya.

Dalam keterangannya, Theryoto menegaskan PT Pertamina (Persero) membebaskan biaya perawatan sepenuhnya hingga pulih bagi seluruh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya