Liputan6.com, Jakarta - PT Saptausaha Gemilangindah Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3/2023). Saptausaha Gemilangindah mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Saptausaha Gemilangindah mencatatkan saham perdana dengan kode saham SAGE.
Advertisement
Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,61 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham SAGE akan mencatatkan saham sejumlah 8,03 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 161 miliar.
Sebagai pemanis, SAGE juga secara bersamaan menerbitkan 2,01miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 4:5. Artinya, tiap pemegang empat saham baru akan mendapatkan lima waran. Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 110 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 221,37 miliar.
Perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan sekitar Rp113.219.554.750 atau Rp 113,21 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga PT Multi Mandiri Persada (MMP), sehubungan dengan pembelian lahan di sekitar kawasan Saptausaha Gemilangindah beroperasi.
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan Cibinong New City, cluster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3. Selain itu, sekitar Rp10 miliar akan digunakan untuk tambahan lahan di sekitar kawasan Cibinong New City.
Dana Hasil Penerbitan Waran
Skema untuk mendapatkan tambahan lahan akan dilakukan melalui pembelian tanah secara langsung oleh Perseroan maupun perwakilan Perseroan baik dengan pemilik tanah atau pihak yang ditunjuk oleh pemilik tanah.
Hingga saat ini, belum terdapat tanah yang telah ditentukan secara pasti sehubungan dengan rencana tambahan lahan. Perseroan menargetkan realisasi pembelian lahan paling lambat pada akhir 2023. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional perseroan, seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional Perseroan.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.
Advertisement
Harga IPO Saptausaha Gemilang Indah
Sebelumnya, PT Saptausaha Gemilangindah Tbk yang bergerak dalam bidang real estat akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 1,61 miliar saham.
Mengutip laman e-ipo, Jumat (17/2/2023), calon emiten berkode SAGE akan melepas 1,61 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 20,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham.
Adapun, harga penawaran sebesar Rp 100 – Rp 125 setiap saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diraup sebanyak Rp 161 miliar – Rp 201,25 miliar.
Sebagai pemanis, Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.012.500.000 waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru, mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 31,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebelum IPO.
Setiap pemegang 4 saham baru Perseroan berhak memperoleh 5 waran. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru yang yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 90 – Rp 110. Apabila seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang wran seri I, dana yang diperoleh Perseroan adalah sebesar-besarnya Rp 181,12 miliar - Rp 221,37 miliar.
Saptausaha Gemilangindah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan sekitar Rp113.219.554.750 atau Rp 113,21 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga PT Multi Mandiri Persada (MMP), sehubungan dengan pembelian lahan di sekitar kawasan Perseroan beroperasi.
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan Cibinong New City, cluster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3. Selain itu, sekitar Rp10 miliar akan digunakan untuk tambahan lahan di sekitar kawasan Cibinong New City.
Penerbitan Waran
Skema untuk mendapatkan tambahan lahan akan dilakukan melalui pembelian tanah secara langsung oleh Perseroan maupun perwakilan Perseroan baik dengan pemilik tanah atau pihak yang ditunjuk oleh pemilik tanah.
Hingga saat ini, belum terdapat tanah yang telah ditentukan secara pasti sehubungan dengan rencana tambahan lahan. Perseroan menargetkan realisasi pembelian lahan paling lambat pada akhir 2023.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional Perseroan, seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional Perseroan.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.
Modal kerja dimaksud adalah sehubungan dengan aktivitas operasional seperti seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional Perseroan.
Advertisement