Sejarah Singkat Hari Perempuan Internasional

Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional yang dirayakan oleh seluruh negara di dunia.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 08 Mar 2023, 09:09 WIB
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional, Women's Day. (Image by starline on Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional yang dirayakan oleh seluruh negara di dunia. Hari ini tentunya menjadi hari yang spesial unt8 Maretuk seluruh perempuan di dunia dalam memperingati bagaimana perjuangan perempuan untuk bisa mendapatkan kesetaraan gender terutama mendapatkan hak-haknya.

Hari Perempuan Internasional sendiri menjadi suatu aksi nyata bagi para perempuan untuk memperjuangkan hak-hak yang setara untuk mereka miliki. Contohnya saja hak perempuan dalam bekerja, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Saat ini perempuan masih harus memperjuangkan apa yang menjadi haknya dan mematahkan stigma soal perempuan dalam berbagai bidang. Tak hanya itu , hari perempuan internasional juga menjadi sebuah momentum dalam perempuan memperjuangkan berbagai kampanyenya.

Contohnya kampanye yang sering diserukan oleh perempuan di hari spesial ini biasanya berupa isu-isu sosial. Ataupun isu yang sering dihadapi oleh wanita yaitu kekerasan seksual hingga diskriminasi gender.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang turut memperingati 8 Maret ini sebagai Hari Perempuan Internasional. Banyak kegiatan dan kampanye penting yang sering dibuat pada hari ini oleh perempuan-perempuan Indonesia.

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Sejarah dari hari perempuan internasional ini ternyata tumbuh dari sebuah gerakan buruh dan acara tahunan yang juga diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Melansir dari BBC, pada 1908 ada 1.500 lebih wanita berbaris melalui New York City yang menuntut jam kerja lebih pendek, gaji yang lebih baik, serta hak untuk memilih.

Adapun satu tahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Internasional pertama dan menjadikan hari tersebut sebagai hari internasional. Saat itu sosok Clara Zetkin yang merupakan aktivis perempuan sekaligus pembela hak-hak perempuan mengusulkan ide tersebut.

Akhirnya, pada 1910 di acara Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen ada sekitar 100 wanita dari 17 negara. Semua orang tersebut pun akhirnya menyetujui sarannya tersebut dengan suara bulat.

Perayaan pertama kalinya terjadi di 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss. Diresmikan di 1975 ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai merayakan hari tersebut. Saat itu pada 1966, tema pertama PBB adalah “Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan”.

Tentunya perayaan Hari Perempuan Internasional ini menjadi sebuah perayaan yang sangat penting bagi perempuan karena pentingnya kesetaraan yang berkelanjutan. Perempuan tentu bisa bergabung dalam politik, ekonomi, dan masih banyak lagi segala isu sosial tidak terbatas oleh gender.

Pemilihan tanggal 8 Maret menjadi Hari Perempuan Internasional juga tidak mempunyai tanggal pasti. Sampai akhirnya sempat terjadi pemogokan masa perang pada  1917 ketika wanita Rusia menuntut “roti dan perdamaian”.

Saat itu ketika pemogokan empat hari kemudian Tsar dipaksa turun tahta dan pemerintah pun sementara memberikan wanita hak dalam memilih. Adapun tanggal pemogokan perempuan tersebut dimulai pada kalender Julian yang juga digunakan Rusia yaitu hari Minggu, 23 Februari.

Namun hari ini dalam kalender Gregorian tanggal tersebut adalah 8 Maret sehingga tanggal ini menjadi tanggal perayaan Hari Perempuan Internasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya