Viral Perselisihan Ojol vs Debt Collector di Bandung Dipicu Penarikan Kendaraan

Viral di media sosial cuplikan video kericuhan yang terjadi di kantor Finance Rajawali, Bandung. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (7/3/2023) sore dan dipenuhi oleh sejumlah ojek online.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 08 Mar 2023, 12:55 WIB
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di depan Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan segera menerbitkan regulasi kenaikan tarif ojek online (ojol). Hal itu menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat beban operasional transportasi semakin besar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung - Viral di media sosial cuplikan video dari kericuhan yang terjadi di kantor Finance Rajawali, Kota Bandung. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (7/3/2023) sore di mana tampak sejumlah ojek online dan petugas polisi serta tentara yang ada di lokasi kejadian.

Dari rekaman yang beredar, kondisi sudah terlihat memanas terutama ketika terjadi interaksi antara debt collector dan sejumlah ojol yang ada. Adapun selang beberapa menit terdapat pelemparan yang terjadi di lokasi sehingga terjadi kericuhan. Video keributan para driver ojol dengan debt collector tersebut menyebar melalui aplikasi perpesanan.

Perselisihan ojol dan debt collector di Kota Bandung ini terjadi berawal dari perebutan paksa kendaraan milik seorang ojol bernama Indra yang sedang dirawat di rumah sakit. Menurut Ketua Harian Driver Bandung Raya, Amief, pihak keluarga dari Indra sudah meminta keringanan.

Informasi keluarga meminta keringanan kepada debt collector tersebut diterima oleh rekan Indra. Namun, tidak mendapatkan respons yang baik. Alhasil, keduanya pun sepakat melakukan pertemuan untuk mediasi di kantor debt collector.

Hasil dari mediasi menetapkan bahwa kendaraan tetap disita karena terdapat denda yang belum dibayarkan. Saat itu, Amief mengatakan kondisi cukup kondusif meskipun dihadiri massa ojek online di luar kantor.

Namun beberapa debt collector diduga melakukan provokasi sehingga kedua belah pihak pun terjadi sebuah perselisihan hingga bentrokan. Bahkan, terjadi pelemparan benda tumpul dan beberapa orang diduga debt collector membubarkan massa dengan membawa senjata tajam.

"Ada pelemparan, kita tarik mundur, kita lempar balik. Gerbang dibuka dan ada yang terlihat bawa samurai, ada balok, linggis," ujarnya mengutip dari Merdeka.com.

Dari data yang diterimanya, ada sekitar sembilan orang ojol yang mengalami luka-luka serta puluhan motor rusak. Pihak kepolisian juga saat ini telah membawa beberapa debt collector yang diduga terlibat dalam kericuhan tersebut ke Mapolrestabes Bandung.

Buntut dari kejadian kericuhan, ada sekitar ratusan massa ojol gabungan yang mendatangi Mapolrestabes Bandung pada Selasa malam. Adapun para ojol tersebut meminta pihak kepolisian untuk bisa mengusut tuntas peristiwa tersebut agar tidak ada kejadian yang berulang.

Pihak kepolisian menyebut telah menangkap sejumlah orang buntut keributan tersebut. Sejumlah orang yang ditangkap tersebut diduga berasal dari kelompok debt collector yang berselisih dengan ojol. Sementara itu, ojol yang terluka sudah mendapatkan perawatan.

"Kita sudah amankan, ada lima orang yang kita amankan," kata Plt Wakapolrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Asep Pujiyono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya