Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, beredar kabar tentang Direktur Perseroan XL Axiata Budi Pramantika mengundurkan diri dari salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu.
Dari kabar yang beredar di internet, banyak menyebutkan bos XL Axiata resign karena kinerja perusahaan turun.
Advertisement
Namun hal tersebut dibantah oleh Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini saat dijumpai di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
"Pak Budi mengundurkan diri bukan karena kinerjanya jeblok. Dia resign karena alasan pribadi. Pak Budi sudah mengajukan surat resign 6 Maret," kata Dian.
Di tempat yang sama, Budi mengatakan, "Kinerja XL Axiata di 2022 adalah salah satu tahun terbaik XL."
Sejak kabar dirinya resign dari XL Axiata ramai diberitakan, Budi mengatakan, "seharian kemarin WhatsApp saya rekor paling ramai dibandingkan hari biasanya."
Dia juga terkejut, banyak chat yang diterima datang dari orang-orang yang biasanya ngga banyak berinteraksi.
Di sisi lain, XL Axiata tercatat memiliki 57,5 juta pelanggan per akhir Desember 2022.
Dalam laporan kinerja XL Axiata kuartal 4 2022, XL Axiata mencatatkan pendapatan total Rp 29,2 triliun, naik 9 persen dari periode yang sama tahun lalu (YoY).
Ke-57,5 juta pelanggan ini berdampak pada kontribusi pendapatan atas layanan data dan digital sebesar 91 persen dari total pendapatan, atau sebesar Rp 26,6 triliun.
Dari jumlah itu, laba bersih XL Axiata setelah dinormalisasi menjadi Rp 1,1 triliun, naik 1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Layanan Data Sumbang 91 Persen dari Pendapatan XL Axiata
Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, industri telekomunikasi Indonesia penuh dengan persaingan ketat sepanjang 2022. Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata pun tetap kuat, didorong streaming video dan tren ini diperkirakan terus lanjut hingga 2023.
"Investasi kami yang masif falam infrastruktur jaringan, baik untuk perluasan atau peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan, dan pengoptimalan penggunaan spektrum telah meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga mendorong meningkatnya trafik layanan," kata Dian, dikutip dari keterangan XL Axiata, Senin (20/2/2023).
Dian menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan yang didukung digitalisasi dan peningkatan kualitas jaringan XL. Hal ini pun mendorong penggunaan data dan membantu meningkatkan pendapatan.
Advertisement
Layanan Digital dan Konvergensi
XL Axiata juga terus mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan MyAxisNet. Kedua aplikasi ini dipakai 25 juta pelanggan dengan pertumbuhan pengguna 62 persen.
Kedua aplikasi ini diyakini mampu mempertajam prediksi tentang tren dan perilaku pelanggan serta memberi penawaran yang tepat kepada pelanggan.
Perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini juga terus berupaya mengenalkan layanan konvergensi mereka kepada masyarakat. Hingga akhir 2022, 37 persen pelanggan XL Home beralih jadi pelanggan XL Satu, yang memperlihatkan kuatnya permintaan terhadap produk konvergensi ini.
Tahun ini XL Axiata akan menggandakan strategi konvergensi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Selain itu, XL Axiata juga akan merilis layanan eSIM pada semester pertama 2023.
Jaringan XL Axiata
XL Axiata juga terus meningkatkan jaringannya. Tercatat di akhir 2022, XL Axiata unggul di empat kategori pada survei independen OpenSignal.
XL Axiata untuk kedua kali berturut-turut menjadi operator terbaik di kategori kecepatan unduh, pengalaman video, pengalaman gim, dan pengalaman aplikasi suara. Kecepatan unduh XL Axiata sendiri rata-rata 20,8Mbps, meningkat 11 persen dibandingkan Juli 2022.
Untuk meningkatkan pengalaman tersebut XL Axiata kian rajin memperluas dan memperkuat jaringan, utamanya di luar Jawa. XL Axiata menggelontorkan belanja modal RP 9 triliun untuk jaringan.
Advertisement
Target Matikan 1.300 BTS 3G
Tercatat, untuk melayani 57,5 juta pelanggan, hingga akhir 2022 XL Axiata punya 144.768 BTS, dengan mayoritas BTS 4G 91.632 unit.
Jumlah BTS 4G ini meningkat 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, selain itu 54 persennya telah terkoneksi ke jaringan fiber optik.
Masih soal BTS, XL Axiata masih punya pekerjaan rumah menata ulang BTS 3G menjadi 4G, dan kini tinggal kurang dari 1.300 BTS. Dengan investasi jaringan ini, trafik XL Axiata tumbuh 22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
(Ysl/Isk)