Liputan6.com, Jakarta - Ranca Upas tengah jadi sorotan setelah komunitas trail touring di kawasan tersebut. Aksi mereka mengakibatkan hancurnya kebun edelweis rawa yang telah ditanam dan dirawat dengan baik.
Sosok pria yang menjaga bunga tersebut diketahui bernama Mang Uprit. Melalui akun TikTok @mang_uprit_mangprang79, ini menjelaskan bahwa edelweis rawa ini keberadaannya langka.
"biar semua paham dan mengerti. bunga rawa atau edelweis rawa tumbuh di dua negara, termasuk Indonesia, di Indonesia pun hanya ada di rawa Ranca Upas sama Ciharus Kamojang Garut. saya ambil bunga dan saya lestarikan saya perbanyak dengan cara pengembang biakan dari tunas. semoga semua paham kenapa saya marah di acara event trail Ranca Upas," tulis Mang Uprit.
Advertisement
Lantas, apa keunikan edelweis rawa? Bunga dikenal dengan sebutan bunga rawa ini punya karakteristik yang sama dengan bunga edelweis. Dikutip dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bunga edelweis adalah sejenis bunga endemik zona alpine/montana yang dapat dijumpai di berbagai pegunungan tinggi Indonesia.
Bunga ini hanya mampu tumbuh di daerah pegunungan dan memerlukan sinar matahari penuh. Bunga dari famili Asteraceae tersebut mampu mekar dalam waktu yang lama sehingga dijuluki "bunga abadi".
Sedangkan edelweis rawa atau bunga rawa dapat tumbuh di habitat rawa. Seperti keterangan Mang Uprit, bunga rawa hanya ada di dua negara, yakni Indonesia dan Amerika Serikat.
Edelweis Rawa Hanya Ada di 2 Negara
Di Indonesia, bunga edelweis rawa ada di dua lokasi, yakni rawa Ranca Upas sama Ciharus Kamojang Garut. Bunga ini juga tumbuh di California, AS.
Menariknya, bunga rawa berbentuk layaknya payung, berwarna putih dengn bintik hitam. Tangkai bunga rawa juga panjang, seperti yang nampak dalam video di akun TikTok Mang Uprit.
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan aksi komunitas trail yang tengah touring membuat kebun edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung rusak parah. Video itu awalnya dibagikan salah seorang yang berada di lokasi saat touring dilakukan.
Video tersebut lantas diunggah kembali oleh akun Twitter MrBekalicky89 bersamaan dengan video seorang pemerhati lingkungan. Unggahan berisi kedua ini dibagikan pada Selasa, 7 Maret 2023, dan telah disaksikan lebih dari 1,8 juta kali.
Trail para peserta touring memenuhi spot yang awalnya tampak hijau sejauh mata memandang. Pemandangan itu berubah ketika touring berlangsung dengan cokelatnya tanah kebun yang habis terlindas trail.
Advertisement
Petani Ranca Upas Geram
Acara touring bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 dan ada logo Perhutani. Video mengabadikan seorang warga yang menanam dan menjaga kawasan Ranca Upas tersebut tampak marah-marah karena tindakan yang mengakibatkan edelweis rawa mati.
Pria yang diketahui bernama Mang Upit tersebut mengkritik pejabat Perhutani Bandung. "Anda pure-nya hanya ke bisnis. Tidak peduli lingkungan," katanya dalam video.
Mang Upit menyebut dirinya menanam dan merawat tanaman tersebut. Ia mengaku membutuhkan waktu untuk menanam kembali edelweis rawa yang hanya tumbuh di Ranca Upas dan Danau Cicarus.
"Untuk panitia yang menyelenggarakan event motor trail di Ranca Upas dan khususnya untuk orang Perhutani yang memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini dampaknya. Hancur!" jelas pria itu dalam video.
Unggahan tersebut membuat tak sedikit pihak berang. Tak terkecuali dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna turut membagikan video yang dialami oleh warga tersebut melalui akun Instagram pribadinya.
Tanggapan Bupati Bandung Soal Ranca Upas
"Terkait video yang ramai beredar di Sosial Media tentang Event "Rancaupas Camping adventure explore 2023" di Rancaupas yang merusak Alam dan Hutan," tulisnya pada Rabu (8/3/2023).
Dadang melanjutkan, "Tentunya, Saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini, Kita pemerintah Kabupaten Bandung tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan Hutan."
Ia juga menyampaikan perihal logo Pemkab Bandung yang ada dalam flyer acara. "Perihal Logo Pemkab Bandung yang dicatut di Flyer Acara, Itu tanpa sepengetahuan Saya dan kita pastikan bahwa logo pemkab bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini," tulisnya.
"Panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Kita akan tindak lanjut!" tutup Dadang.
Ranca Upas atau Kampung Cai Ranca Upas merupakan salah satu bumi perkemahan di Bandung, Jawa Barat. Ranca Upas berjarak 50 km dari pusat Kota Bandung.
Ranca Upas yang dikelola oleh Perhutani ini memiliki luas area sekira 215 hektare dan berada 1700 meter di atas permukaan laut. Dikutip dari situs perhutani.co.id, Ranca Upas adalah salah satu destinasi wisata alam yang sejuk.
Terletak di Kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, tempat ini terkenal dengan bumi perkemahan dan penangkaran rusanya serta spot-spot foto yang instagramable.
Advertisement