Melihat Peluang Bisnis XL Axiata pada 2023, Bakal Kerek Kinerja Keuangan?

PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menerapkan teknologi terbaru untuk mendukung operasi bisnis. Selain itu, perseroan juga memanfaatkan peluang positif untuk dongkrak kinerja bisnis.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Mar 2023, 17:45 WIB
XL Axiata akan menghadirkan layanan 5G di frekuensi 3,5GHz untuk mendukung perlaksanaan ajang balap Formula E Jakarta. Selain itu, XL Axiata juga meningkatkan kapasitas jaringan XL menjadi 2-3 kali lipat. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencermati sejumlah peluang positif di industri telekomunikasi pada 2023. Peluang tersebut bisa dimanfaatkan perseroan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menuturkan, perseroan akan terus memanfaatkan sejumlah peluang positif yang sedang berkembang di Indonesia, untuk mendorong dan meningkatkan kinerja perusahaan pada 2023.

"Pertama, permintaan pada layanan fixed data, di mana penetrasi untuk layanan ini masih cukup rendah. Dengan begitu, masih tersedia potensi besar bagi operator telekomunikasi untuk meraih pertumbuhan tinggi baik di layanan consumer maupun segmen korporasi," kata Dini dalam keterangan resminya, Rabu (8/3/2023).

Kedua, permintaan untuk layanan digital akan tetap kuat. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat merasa mendapatkan banyak kemudahan dengan gaya hidup hibrida, baik untuk bekerja, belajar, rekreasi, hingga belanja. 

Compounded Annual Growth Rate (CAGR) untuk konsumsi data pengguna layanan seluler juga diproyeksikan akan mencapai 16 persen per tahun hingga 2026.

Ketiga, pelanggan menginginkan layanan yang simpel sekaligus komplit. Ini merupakan peluang untuk produk konvergensi yang bisa memberikan pengalaman lengkap bagi pelanggan XL Axiata dengan ARPU yang lebih tinggi dan berkualitas. Masyarakat juga semakin teredukasi mengenai manfaat layanan konvergensi.

"Agar mampu memanfaatkan peluang-peluang tersebut sekaligus mewujudkan pertumbuhan bisnis, secara operasional, XL Axiata akan memfokuskan diri pada tiga hal, yaitu digitalisasi, cost leadership, dan neraca keuangan (balance sheet) yang sehat," kata dia.

Terkait digitalisasi, XL Axiata akan menerapkan teknologi terbaru untuk mendukung operasi bisnis. Digitalisasi dan otomasi diterapkan pada sejumlah proses untuk mencapai operational excellence.

 

 


Pemanfaatan Big Data

Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Selanjutnya, pemanfaatan big data dan advanced analytics dilakukan pada layanan pelanggan sehingga solusi yang diberikan bisa tepat sasaran, sesuai dengan apa yang konsumen butuhkan.

Selain itu, untuk menghadapi biaya-biaya yang meningkat pada tahun depan, XL Axiata menerapkan menerapkan pengontrolan biaya (cost control) yang ketat dan terukur untuk menekan biaya operasional. 

Kemudian, perusahaan juga terus mencari area-area untuk melakukan penghematan biaya alias cost savings, antara lain meningkatkan adopsi digital, serta penghematan energi. 

"Langkah ini searah dengan upaya menjaga kesehatan neraca keuangan untuk mempertahankan posisi finansial perusahaan yang kuat. Caranya adalah dengan meningkatkan gearing ratio (debt atau EBITDA) dan tidak memiliki hutang dalam valuta asing, serta memperkuat posisi free cash flow perusahaan agar cash flow tetap berada di posisi positif," tandasnya.

 


Kinerja Keuangan 2022

XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Sebelumnya,  PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengantongi pendapatan sebesar Rp 29,14 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut naik 8,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26,75 triliun.

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatatkan peningkatan beban pendapatan menjadi Rp 25,12 triliun dari Rp 22,76 triliun pada Desember 2021.

Mengutip laporan keuangan XL Axiata dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/2/2023), pada periode ini perseroan mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp 2,77 triliun, penghasilan keuangan Rp 111,71 miliar, dan bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi sebesar Rp 3,83 miliar.

Perseroan mengukuhkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,15 triliun. Laba itu turun 11,53 persen dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,3 triliun.

Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2022 tercatat sebesar Rp 87,27 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 72,75 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 10,40 triliun dan aset tidak lancar Rp 76,86 triliun.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 26,35 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 35,15 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 25,77 triliun, naik dari Rp 20,08 triliun pada Desember 2021.

 


XL Axiata Bayar Utang Usai Raup Rp 5 Triliun dari Rights Issue

Teknisi XL Axiata memeriksa perangkat BTS di atas tower yang berada di area Nusa Dua, Bali, belum lama ini. Dok: XL Axiata

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil meraih dana Rp 5 triliun dari penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue. 

Direktur & Chief Finance Officer XL Axiata, Budi Pramantika mengatakan, rights issue tersebut akan memperkuat struktur permodalan perusahaan, termasuk melakukan pembayaran terhadap keseluruhan atau sebagian dari utang perusahaan. 

Dengan pelaksanaan rights issue yang tepat waktu ini, XL Axiata mampu membayar utang perusahaan lebih yang dilakukan pada periode Desember 2022 dan awal Januari 2023.

"Rights issue yang kami laksanakan telah berhasil sesuai dengan rencana. Selain tepat waktu, juga berhasil menghimpun dana Rp 5 triliun. Dana tersebut juga telah kami pergunakan untuk membayar lebih awal atas utang-utang perusahaan sehingga struktur permodalan menjadi lebih kuat karena dengan pembayaran hutang lebih awal tersebut berpotensi untuk bisa mengurangi beban biaya bunga hingga sekitar Rp 300 milliar pada 2023 ini," kata Budi dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, Budi juga merincikan utang yang sudah dibayar XL pada Desember 2022 dan Januari 2023, antara lain MUFG Bank. Ltd senilai Rp 900 miliar pada 23 Desember 2022.


Pembayaran Utang kepada Bank

Cara mengaktifkan kuota data gratis 2GB per hari di aplikasi MyXL untuk mendukung aktivitas belajar dan bekerja dari rumah (Foto: XL Axiata)

XL juga membayar utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,2 triliun dan Rp 900 miliar pada 27 Desember 2022. Kemudian, pada 3 Januari 2023, XL melunasi utang terhadap PT Bank UOB Indonesia senilai Rp 360 miliar dan PT Bank Permata Tbk sebanyak Rp 1,64 triliun.

Sebagai catatan, pada Desember 2022 lalu, XL telah melaksanakan right issue dengan menerbitkan 2.403.755.889 lembar saham baru. Jumlah saham ini setara dengan 18,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaansetelah PMHMETD III ini dengan nilai nominal Rp 100 per saham. 

Harga pelaksanaan right issue ini sebesar Rp 2.080 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima XL Axiata mencapai Rp 4,99 triliun.

Lebih lanjut, rights issue ini diperdagangkan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 20 Desember 2022 sampai dengan 26 Desember 2022.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya