Waspada Flu Burung, KKP Bandara Soetta Lakukan Pengawasan Ketat

Kedatangan luar negeri di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), ditingkatkan pengawasannya, menyusul adanya laporan kasus flu burung (H5N1) di Kamboja.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Mar 2023, 21:19 WIB
Petugas saat melintas menggunakan eskalator di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (24/04) (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan luar negeri di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), ditingkatkan pengawasannya, menyusul adanya laporan kasus flu burung (H5N1) di Kamboja.

Hal tersebut diakui Kantor Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soetta, Naning Nugrahini. Menurutnya, pengawasan dilakukan terhadap pelaku perjalanan luar negeri khususnya yang datang dari negara yang terdapat kasus H5N1.

“Kami melakukan pengawasan lebih ketat terhadap kemungkinan infeksi H5N1 di pintu masuk (negara). Seperti biasa, kita tetap mengaktifkan thermoscanner untuk melihat ada tidaknya gejala, mirip seperti COVID yaitu suhu badan yang tinggi,” kata Naning, Rabu (8/3/2023).

Naning menjelaskan, setiap penumpang pesawat baik dari dan ke Bandara Soetta yang memiliki tanda atau gejala seperti demam, batuk dan sesak nafas akan dibawa ke poliklinik untuk dilakukan pemeriksaan.

“Apabila ada tanda-tanda atau gejala, orang tersebut kami bawa ke poliklinik. Di poliklinik nanti divalidasi, dan kami lakukan anamnesis. Apabila hasilnya positif maka akan dikirim ke Rumah Sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

KKP Bandara Soetta lanjut Naning, telah menyurati seluruh maskapai untuk meningkatkan kewaspadaan terlebih lagi bagi mereka yang singgah di negara-negara yang ditemukan kasus H5N1.

“Kami juga sudah mengirim surat kepada seluruh maskapai. Di dalam surat itu kami sebutkan bahwa apabila ada singgah di negara-negara Amerika, Eropa dan juga Asia agar tetap berkoordinasi dengan kami. Di Asia itu adalah di China dan Jepang yang sudah kita tahu ya (ada kasus H5N1 pada unggas),” jelasnya.

Menurutnya, kalau di China dan Jepang penularan baru di unggas, sedangkan sudah ada kasus (manusia) itu Kamboja. Tentunya Kamboja menjadi negara paling dekat dengan Indonesia yang sudah diberikan atensi kepada petugas untuk mewaspadai kedatangannya.


Pengawasan Hewan di Terminal Kargo

Tidak hanya di terminal penumpang, KKP Bandara Soetta juga memperketat pengawasan terhadap komoditas hewan khususnya unggas di Terminal Kargo Bandara Soetta.

“Kami juga sudah mengirim surat kepada instansi terkait di Bandara Soekarno-Hatta seperti Karantina Pertanian dan Bea Cukai. Mengapa Karantina pertanian dan Bea Cukai, karena adanya impor burung atau unggas lainnya,” kata Naning.

Saat ini, KKP Bandara Soetta tengah menyiapkan komunikasi informasi edukasi (KIE) bersama Balai Besar Karantina Pertanian untuk meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap flu burung yang disebarkan oleh unggas ini.

Meski begitu, Naning mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan kasus penumpang pesawat yang positif terinfeksi H5N1.

“Sampai saat ini belum ada ditemukan (kasus) positif. Artinya, ada orang ditemukan dengan panas, setelah kami lakukan validasi, ternyata itu tidak mengarah ke situ (flu burung),” tuturnya.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya