Pupuk Indonesia Tingkatkan Layanan Distribusi

Dalam rangka optimalisasi pelayanan distribusi pupuk kepada petani, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan kehandalan sistem distribusi secara menyeluruh.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2023, 22:34 WIB
Dalam rangka optimalisasi pelayanan distribusi pupuk kepada petani, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan kehandalan sistem distribusi secara menyeluruh. (dok: PI)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka optimalisasi pelayanan distribusi pupuk kepada petani, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan kehandalan sistem distribusi secara menyeluruh.

Salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan dan penambahan kapasitas (upgrading) sarana pergudangan, sekaligus melakukan branding sesuai corporate identity Pupuk Indonesia, khususnya gudang lini 2 tingkat provinsi dan lini 3 tingkat kabupaten/kota.

SVP Distribusi Pupuk Indonesia, Setyo Margono mengatakan bahwa program kerja upgrading & branding sarana pergudangan dilakukan demi menunjang kelancaran penyaluran pupuk, menjamin kualitas produk agar terjaga dengan baik, meningkatkan customer awareness, dan juga demi menjawab isu kelangkaan pupuk subsidi di provinsi tertentu.

“Untuk saat ini sudah ada empat sarana pergudangan yang hampir selesai tahap pengerjaanya di periode 2022-2023 dimana 2 unit berlokasi di Jawa Tengah yaitu Gudang Pusri Pati dan Unit Pengantongan Pupuk atau UPP Semarang, satu unit gudang di Jawa Timur yaitu Gudang Pupuk Indonesia di Nganjuk, dan satu unit lagi gudang pupuk non-subsidi di Dumai, Provinsi Riau,” jelas Setyo.

Sedangkan untuk periode 2022-2023, lanjut Setyo, program upgrading & branding gudang juga akan dilakukan di 3 wilayah lainnya, yakni Sumatera Selatan (Gudang Pusri Martapura), Jawa Tengah (Gudang Pusri Klaten), Jawa Timur (Gudang Pusri Malang-Pakisaji).

Lebih lanjut Setyo merinci bahwa perbaikan UPP Semarang yang letaknya berada di kawasan pelabuhan Tanjung Mas bertujuan untuk menambah umur fasilitas, meningkatkan produktifitas dan sebagai bentuk mitigasi dampak banjir rob yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Adapun Gudang Pusri Pati dilakukan penambahan kapasitas gudang dari awalnya 5.000 ton menjadi 6.500 ton dikarenakan alokasi pupuk subsidi di Jawa Tengah yang cenderung naik dari tahun ke tahun.

 


Perbaikan Gudang

Pekerja melakukan bongkar muat pupuk bersubsidi di Gudang Pupuk Lini III Sumur Pecung, Kota Serang, Banten (Liputan6.com/HO)

Selain penambahan kapasitas tampung, terdapat juga pekerjaan perbaikan bangunan gudang, perbaikan shelter tunggu supir dan toilet serta pengecatan bangunan secara menyeluruh dengan tampilan baru menggunakan cat warna biru dan atributnya yang merupakan warna identitas atau branding dari Pupuk Indonesia.

Sedikit berbeda dengan Gudang Pusri di Pati Jawa Tengah, program upgrading & branding gudang di Nganjuk Jawa Timur ditujukan untuk mengubah fungsi gudang dari yang awalnya merupakan gudang penyimpanan benih untuk kemudian menjadi gudang penyimpanan pupuk dengan kapasitas 7.500 ton.

Gudang Pupuk Indonesia di Nganjuk, Jawa Timur, akan dipakai oleh salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Petrokimia Gresik yang bertugas memasok pupuk bersubsidi jenis Urea & NPK di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Untuk saat ini progres pekerjaan sudah 90  persen dan akan siap beroperasi pada awal April 2023.

 


Dumai

Ilustrasi stok pupuk urea bersubsidi (Istimewa)

Kemudian, untuk gudang di Dumai, Provinsi Riau, saat ini sedang proses untuk menaikan kemampuan pengantongan pupuk Urea non-subsidi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dari 200 ton per hari (cara manual) menjadi 600 ton per hari dengan menggunakan mesin pengantongan.

Selain itu, dilakukan juga peningkatan kapasitas gudang untuk menampung pengiriman sebesar 35 ribu ton. Gudang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea non-subsidi di Provinsi Riau.

“Kami berharap program upgrading, branding, dan peningkatan kehandalan sarana pergudangan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan Pupuk Indonesia Grup secara keseluruhan dalam menyalurkan pupuk, baik subsidi maupun non-subsidi,” ungkap Setyo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya