Liputan6.com, Jakarta - Label fesyen Iwan Tirta Private Collection mempersembahkan koleksi batik terbaru untuk Raya Collection 2023 yang mengusung tema "Pranargya". Dalam bahasa Sansekerta, "Pranargya" berarti cinta yang tak terhingga.
"Kami menggambarkan itu sebagai wujud terima kasih atau rasa syukur terhadap Sang Pencipta," kata Head of Marketing of Iwan Tirta Private Collection Rindu Melati Pradnyasmita, saat ditemui di Galeria Grand Hyatt, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2023.
Rindu mengatakan label Iwan Tirta selalu menggunakan bahasa Sansekerta dalam penamaan koleksi. Tema di koleksi Lebaran 2023 ini awalnya digagas dari pencarian tajuk yang unik dan juga relevan dengan koleksi yang dapat menggambarkan makna dari motif-motif itu sendiri.
Baca Juga
Advertisement
"Secara visualnya, ada banyak bunga-bunga, bunga itu sendiri simbol keindahan. Jadi, di situlah rasa syukur itu digambarkan dalam motif batik yang untuk koleksi "Pranargya" ini digabungkan dengan pola-pola geometris khas Mediterania," tambahnya.
Secara garis besar, dikatakan Rindu, Mediterania menjadi inspirasi utama di koleksi ini. Hal tersebut tertuang dalam pola geometris dengan stilasi bunga-bunga khas Iwan Tirta.
"Selain itu, dari palet warna ada pastel, nuansa biru, tetapi memang ada warna hitam karena hitam itu best selling item jadi kita tetap ada, tapi secara keseluruhan warna-warna khas Mediterania seperti biru, abu dan pastel," ungkap Rindu.
Pola-pola geometris, disebut Rindu, biasa ada di kawasan pesisir Mediterania yang muncul di arsitektur atau interior bangunan. Tim kreatif Iwan Tirta Private Collection lalu mengolahnya dan mengombinasikannya dengan motif khas jenama ini.
Ada 25 Look
Kepulauan dan lautan Mediterania dikenal sebagai kawasan perairan yang terletak di antara bagian dari tiga benua, yakni Eropa, Afrika, dan Asia. Nama Mediterania yang berasal dari istilah Latin, mediterraneus, diartikan sebagai tengah bumi.
Beberapa orang yang hidup dan tinggal di Yunani, Mesir dan Roma Kuno, meyakini bahwa laut Mediterania yang berada di tengah-tengah sebagai pusaran dunia secara keseluruhan, termasuk Turki dan Persia yang juga merupakan bagian dari kawasan Mediterania. Banyaknya pertemuan budaya menjadikan Mediterania memiliki kekhasan tersendiri, termasuk pada pola-pola geometrisnya.
Koleksi "Pranargya" menghadirkan 25 look dengan 13 look untuk busana pria dan 12 look untuk busana perempuan. "Di Iwan Tirta memang setiap baju satu motif satu, jadi bisa dibilang secara komposisi ada 25 motif. Ada beberapa motif yang sama, tapi in terms of komposisi berbeda," tuturnya
Rindu menerangkan menswear terdiri atas kemeja lengan panjang dan kemeja lengan pendek. Namun dalam koleksi ini, pihaknya berusaha menampilan Iwan Tirta dalam ragam kerah.
Advertisement
Motif hingga Padu Padan
"Misalnya orang tahu Iwan Tirta gaya kemejanya basic, tapi since ini adalah seasonal dan juga memang customer sekarang banyak cari variasi dari style Iwan Tirta, di koleksi "Pranargya" kita tampilkan kemeja koko atau kemeja mandarin tetap ada, karena seasonnya Lebaran, tapi ada V-shape, camp collar sama stand collar bahkan ada kimono untuk menswear," terangnya.
Kimono, dikatakan Rindu, dapat digunakan sebagai mana mestinya karena ada kancingnya. Namun, kimono ini juga dapat dikombinasikan pula dengan outer.
"Ladieswear variasinya lebih ke outer yang bisa di-mix and match, ada maxidress karena tema Lebaran, kalau di segmen baju Muslim bilangnya gamis, tapi kita bikinnya lebih fashion dan modis," katanya.
Ketika ditanya soal tantangan dari penciptaan produksi koleksi ini, Rindu menjawab, "Karena kita di negara tropis, tantangannya adalah bagaimana membuat style yang bisa dipakai Lebaran cukup comfortable, elegan dan tetap nyaman dibuat cutting yang nyaman. Kami berusaha membuat koleksi yang sifatnya bisa dipakai berulang-ulang jadi mudah untuk di mix and match."
"Kita konsisten mengeluarkan koleksi Raya ini juga untuk menjawab kebutuhan customer yang biasanya untuk kepercayaan tertentu mereka tidak mau menggunakan motif yang ada gambar hewannya, makanya koleksi ini pun tidak ada motif hewan," jelas Rindu.
Material dan Harga
Terkait material koleksi, Rindu mengatakan secara general Iwan Tirta kebanyakan menggunakan katun. Pihaknya memiliki spesifikasi katun tersendiri yang sudah diuji tingkat kenyamanan dan penyerapannya.
"Jadi lebih nyaman namanya fine cotton. Lalu juga sutra tenun atau ATBM (alat tenun bukan mesin) itu menjadi bahan yang masih kita pakai untuk koleksi ini, tetapi ada bahan-bahan lain yang jarang ada di koleksi reguler kita, seperti satin silk di (koleksi) wanita. Karena kalau untuk di pria, ada beberapa kepercayaan tertentu yang enggak mau pakai bahan satin atau sutra jadi untuk menjaga amannya di koleksi ini untuk menswear hanya menggunakan katun dan ATBM saja," terangnya.
Rindu menambahkan berusaha bisa mengakomodir semua kebutuhan customer. "Mereka punya paham dan keyakinan tertentu yang juga kita harus hargai, jadi kita sediakan berbagai macam pilihan ini supaya nanti mereka bisa menentukan sendiri," terangnya.
Lantas, berapa harga busana di koleksi ini? "Kalau katun itu di Rp6 juta sampai kalau yang (koleksi) ladies sekitar Rp9 juta--Rp10 juta," katanya.
Advertisement