Liputan6.com, Jakarta Kasus robot trading seakan tidak ada habisnya, kini kembali menjadi sorotan publik setelah ditangkapnya Wahyu Kenzo yang merupakan crazy rich Surabaya.
Wahyu diketahui menawarkan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG) kepada salah satu pengusaha asal Kota Malang, namun bukannya untung, korban malah rugi hingga Rp 6 miliar.
Advertisement
Saat ini Wahyu Kenzo telah ditetapkan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sebagai tersangka. Sebagai informasi, robot trading merupakan peranti lunak komputer yang dapat bekerja secara otomatis untuk memonitor pasar, melakukan kalkukasi peluang entry, menempatkan transaksi, dan melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya.
Tapi belakangan ini, investasi robot trading kerap kali dimanfaatkan untuk mencari keuntungan secara instan. Biasanya pada awal trading, para korban menikmati keuntungan dari uang yang ditanamnya, namun seiring berjalannya waktu uang mereka tidak bisa ditarik dan berujung pada kerugian.
Berikut daftar kasus robot trading yang terjadi di Indonesia, dirangkum Liputan6.com, Jumat (10/3/2023).
1. ATG
Ternyata kasus Robot trading Auto Trade Gold (ATG) bukan hal yang baru. Robot ATG pernah dilaporkan ke Bareskrim Polri lantaran diduga merugikan sebanyak 141 orang dengan nominal mencapai Rp15 miliar pada Sabtu (18/6/2022).
Kemudian pada Maret 2023 mencuat kembali setelah ada laporan Pengusaha asal Kota Malang, Jawa Timur berinisial MY menderita kerugian hingga Rp 6 miliar akibat investasi robot trading yang melibatkan Wahyu Kenzo.
Wahyu Kenzo telah ditetapkan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sebagai tersangka. Diketahui putra MY, Rimzah menceritakan kecurigaan keluarga ada masalah investasi robot trading di Auto Trade Gold (ATG) bermula saat akan menarik keuntungan yang diperoleh. Ketika itu, saat melakukan penarikan pertama tidak dapat dilakukan.
Sejak itu, Wahyu Kenzo sulit dihubungi. Korban pun melaporkan Wahyu Kenzo ke Polresta Malang Kota pada 23 September 2023.
Rimzah menuturkan, keluarganya memutuskan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang ditawarkan oleh Wahyu Kenzo pada 2021.
Rimzah memaparkan kalau uang yang diserahkan kepada Wahyu Kenzo mencapai Rp 6 miliar untuk investasi pada robot trading ATG. Akan tetapi, investasi itu dilakukan bertahap. Pada awalnya pihak keluarga sepakat investasi senilai Rp 1,99 miliar dan membeli robot trading Rp 42 juta. Selanjutnya, korban kembali transfer uang Rp 4 miliar.
Wahyu Kenzo juga belum melunasi pembelian tanah yang tersisa Rp 26 miliar. Dengan demikian, keluarga Rimzah alami kerugian mencapai Rp 32 miliar dari proses jual beli tanah dan investasi robot trading.
Adapun Polresta Malang Kota menangkap Wahyu Kenzo di Surabaya, Jawa Timur pada 8 Maret 2023. Polda Jawa Timur menetapkan Wahyu Kenzo sebagai tersangka dalam kasus robot trading dengan jumlah korban mencapai 25 ribu orang. Nilai kerugian diprediksi Rp 9 triliun.
2. DNA Pro
Kasus penipuan investasi DNA Pro diduga melibatkan sejumlah publik figur ini telah bergulir sejak korban melaporkan ke Bareskrim Polri pada 28 Maret 2022. Sebanyak 122 korban melapor dengan kerugian hingga Rp 17 miliar.
Para pelaku melakukan tindak pidana penipuan dengan modus menggunakan skema ponzi atau piramida. Selain itu, aplikasi tersebut dinyatakan tidak memiliki izin dari otoritas terkait.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Brigjen Whisnu menjelaskan, kasus penipuan investasi yang diduga melibatkan sejumlah publik figur ini telah bergulir sejak korban melaporkan ke Bareskrim Polri pada 28 Maret 2022. Sebanyak 122 korban melapor dengan kerugian hingga Rp 17 miliar.
Whisnu mengatakan para pelaku melakukan tindak pidana penipuan dengan modus menggunakan skema ponzi atau piramida. Selain itu, aplikasi tersebut dinyatakan tidak memiliki izin dari otoritas terkait.
Skema Ponzi sendiri merupakan modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.
Skema Ponzi biasanya diilakukan dengan membujuk investor baru dengan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi lain, dalam jangka pendek dengan tingkat pengembalian yang terlalu tinggi atau luar biasa konsisten.
Kelangsungan dari pengembalian yang tinggi tersebut membutuhkan aliran yang terus meningkat dari uang yang didapat dari investor baru untuk menjaga skema ini terus berjalan.
Advertisement
3. Net89
Kasus investasi bodong robot trading Net89 ini menyeret sejumlah artis dari Atta Halilintar hingga Kevin Aprilio. News Liputan6.com hari ini mengabarkan sekitar 230 orang melapor menjadi korban penipuan.
Pengacara korban sebagai pelapor, M Zainul Arifin mengklaim laporan dugaan investasi bodong Net89 terdaftar dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/ Bareskrim Polri, tanggal 26 Oktober 2022.
Sementara terlapor atas nama Komisaris Utama PT Cipta AST Digital dan PT Indonesia Digital Exchange, Andreas Andreyanto dan kawan-kawan. Total ada 134 terduga pelaku yang dilaporkan.
Zainul Arifin lantas merinci keterlibatan para selebritas Tanah Air dalam bola panas dugaan investasi bodong berkedok robot trading. Pertama, Atta Halilintar diduga melelang bandana sebesar Rp 2,2 miliar.
Pemenang lelang adalah Founder Net89 Reza Paten. Taqy Malik disebut menerima uang lelang sepeda Brompton Rp 700 juta. Lelang ini diduga ada kaitannya dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Para korban terjerat dugaan penipuan robot trading berskema ponzi dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 28 miliar.
4. Viral Blast
Seorang pengusaha asal Surabaya Ferdinan Jonas menceritakan pengalamannya melakukan investasi robot trading yang merugikan banyak orang. Belakangan, kasusnya itu dibongkar polisi dengan dugaan tindak pdana penipuan.
Salah satu pihak yang membongkar kasus dugaan penipuan tersebut adalah Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) dengan menyelidiki dugaan penipuan berkedok investasi di aplikasi robot trading Viral Blast.
Dampaknya, seluruh dana yang masuk rekening tabungan terkait aplikasi robot trading Viral Blast ditarik dan disita polisi, tak terkecuali milik pengusaha Ferdinand Jonas yang terhitung aktif berinvestasi sejak awal November 2021.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, sejak awal bergabung, Ferdinan telah mengajak sebanyak 572 orang investor robot trading sebagai anggotanya.
Dalam investasi yang oleh kepolisian disebut bodong ini, memang menerapkan sistem multilevel marketing (MLM). Pembagian keuntungannya menerapkan sistem penjualan dengan skema ponzi, yaitu menggunakan barang atau entitas untuk diperdagangkan yang menarik minat anggota baru.
Setiap anggota diwajibkan untuk menarik atau mengajak anggota baru sebanyak-banyaknya dengan iming-iming bonus besar. Keuntungan diperoleh berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan oleh anggota baru yang direkrut.
Advertisement
5. Binomo
Binomo adalah sebuah platform trading online yang menyediakan aset berupa pasangan mata uang asing (forex), saham, hingga emas dan perak.
Binomo sendiri tersedia di 133 negara di dunia, salah satunya Indonesia. Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah melihat iklan platform trading ini di media sosial, salah satunya YouTube.
Berdasarkan data dari situs Binomo, hingga saat ini ada sekitar 866 839 trader aktif setiap harinya dari total 133 negara. Untuk mulai trading menggunakan Binomo dapat dibilang cukup mudah. Dengan minimal saldo Rp 14.000, pengguna Binomo sudah bisa melakukan trading.
Lalu, kenapa Binomo ramai diperbincangkan? Belakangan ini banyak korban yang mengaku dirinya merasa dirugikan ketika trading menggunakan platform Binomo ini. Lantaran, secara metode atau cara kerja Binomo disebut berbeda dengan trading pada umumnya.
Banyak orang mulai dari trader hingga influencer yang mengatakan bahwa Binomo itu bukanlah trading sebenarnya melainkan Binary Option. Karena hanya menebak apakah suatu harga akan naik atau turun dalam kurun waktu tertentu.
Binary Option adalah suatu cara trading yang secara khusus dibuat terlihat mudah, tapi sebenarnya merugikan tradernya. Kasus Binomo pun menyeret Crazy Rich Indra Kenz, dia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan investasi trading Binary Option via aplikasi Binomo.
6. Fahrenheit
Sebanyak 150 orang korban yang tergabung dalam Crisis Center Korban Robot Trading Fahrenheit dengan dugaan total kerugian sekitar Rp143 miliar, dikabarkan akan melaporkan Direktur Utama Fahrenheit, Hendry Susanto, ke Bareskrim Polri, pada senin, dilansir dari kanal Peristiwa Liputan6.com, Sabtu 19 Maret 2022.
Sebelum melaporkan Hendry Susanto ke Bareskrim, para korban Robot Trading Fahrenheit sebelumnya telah mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan hukum dari LPSK, Jumat, 18 Maret 2022.
Sebagian korban penipuan robot trading Fahrenheit ini adalah pensiunan berusia lanjut yang tidak mengerti bagaimana prosedur menuntut pengembalian uangnya dan Fahrenheit.
Advertisement