Pedang 'Pembunuh Setan' Ditemukan di Jepang, Terkubur 1.600 Tahun

Jadi penemuan terbesar dan tertua di Jepang.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 10 Mar 2023, 09:45 WIB
Pedang 'Pembunuh Setan' Ditemukan di Jepang, Terkubur 1.600 Tahun (sumber: Siakapkeli)

Liputan6.com, Jakarta Jepang cukup dikenal dengan senjata jenis pedangnya. Mulai dari katana hingga samurai terbilang populer untuk banyak masyarakat di seluruh dunia.

Bahkan, baru-baru ini media tengah dihebohkan dengan adanya penemuan sebuah pedang raksasa di Jepang. Sebuah pedang raksasa dengan panjang tujuh kaki atau sekitar 2 meter baru-baru ini ditemkan di Jepang. Pedang tersebut pun disebut-sebut telah terkubur selama lebih dari 1.600 tahun.

Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Jumat (10/3/2023) pedang raksasa tersebut mendapat julukan sebagai pedang 'pembunuh setan'. Terlebih, pedang tersebut ditemukan di sebuah makam yang berada di Tomiomaruyama di Nara. Bahkan, pedang terebut sengaja ditempatkan di makam tersebut guna membantu almarhum mengusir roh jahat di alam lain.

Tentu saja penemuan pedang raksasa ini menjadi sorotan banyak netizen. Melalui media sosial, foto mengenai pedang 'pembunuh setan' ini juga beredar luas hingga menjadi viral.


Jadi penemuan terbesar dan tertua

Pedang 'Pembunuh Setan' Ditemukan di Jepang, Terkubur 1.600 Tahun (sumber: Siakapkeli)

Tak hanya menemukan pedang saja, akan tetapi para arkeolog disebutkan menemukan sebuah peti mati kayu dengan panjang 16 kaki atau hampir 5 meter jauh di dalam gundukan tempat ditemukannya pedang tersebut. Tak hanya itu saja, dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli, Jumat (10/3/2023) mereka juga turut menemukan sebuah perisai yang terbuat dari cermin.

Para arkeolog sendiri memang telah banyak menemukan pedang-pedang bersejarah di Jepang. Namun penemuan kali ini disebut sebagai penemuan yang terbesar dan tertua di negeri Sakura tersebut. Penamuan pedang 'pembunuh setan' di dalam makam ini juga menjadi sorotan. Bahkan, tak sedikit pula yang menduga jika makam tersebut berasal dari kaum elit yang mungkin pernah masuk dalam kelompok tentara.

Penggalian tanah tersebut pun disebut telah dilakukan oleh para arkeolog sejak tahun lalu. Pasalnya, mereka harus menghilangkan gundukan berukuran 350 kaki atau sekitar 100 meter dengan kedalaman 32 kaki atau hampir 10 meter. Gundukan tersebut sendiri dikenal sebagai 'Kofun' yang diambil dari nama kerajaan Kofun di Jepang karena diperkirakan dibangun pada tahun 300 hingga 710 masehi.

“Sejauh ini kami telah melakukan survei laser udara (survei pertama) dan penggalian. Kami telah memperoleh hasil penting dalam menjelaskan struktur gundukan kuburan," kata para arkeolog.


Ditemukan pedang dan cermin besar

Pedang 'Pembunuh Setan' Ditemukan di Jepang, Terkubur 1.600 Tahun (sumber: Siakapkeli)

Dalam survei yang dilakukan, para arkeolog juga menduga adanya sebuah ruang 'ritual' dari dalam gundukan tersebut.

"Peti mati itu diyakini diletakkan di dasar lubang kuburan yang dalam dan lapisan tipis tanah liat dan pasir diratakan sekitar 30 cm. Di luar posisi di mana tutup peti mati ditempatkan," lanjutnya.

Dalam peti mati tersebutlah terdapat pedang serta sebuah cermin besar ditemukan. Pedang yang ditemukan terbagi dalam 6 inci atau atau 15 cm yang dikenal sebagai dako. Pedang ini juga diperkirakan tak pernah digunakan namun sengaja dibuat untuk ditempatkan bersama jenazah di dalam makam.

Penemuan senjata itu juga ditemukan bersamaan dengan cermin berbentuk cangkang kura-kura yang terbuat dari tembaga. Cermin tersebut memiliki berat 125 pound atau sekitar 56 kg dan terbuat dari tembaga, dan timah.


Simbol kekuasaan

Pedang 'Pembunuh Setan' Ditemukan di Jepang, Terkubur 1.600 Tahun (sumber: Siakapkeli)

Adanya cermin besar yang terbuat dari timah dan tembaga ini pun menjadi sorotan. Pasalnya, dalam budaya Jepang, cermin menjadi salah satu simbol kekuasaan yang paling kuat. Bahkan, cermin dipuja sebagai benda suci yang mewakili kepercayaan mereka.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa teknologi periode Kofun melebihi apa yang dibayangkan," kata Kosaku Okabayashi, Wakil Direktur Institut Arkeologi Kashihara di Prefektur Nara.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya