Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit (BBTKLPP) Jakarta melakukan inspeksi mendadak. Salah satunya di UPT Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Sidak yang dilakukan dua institusi tersebut untuk melakukan uji makanan rawan merkuri.
Kepala UPT Cisalak Pasar, Muhammad Sahal mengatakan, sidak makanan rawan merkuri merupakan upaya Pemkot Depok bersama BBTKLPP Jakarta, menjaga kesehatan masyarakat. Pemkot Depok bersama BBTKLPP berusaha mencegah bahan merkuri mencemari makanan yang dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
"Tadi ada beberapa sampel makanan yang diambil Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan dan BBTKLPP," ujar Sahal kepada Liputan6.com, Jumat (10/3/2023).
Sahal menjelaskan, Pemkot Depok bersama BBTKLPP mengambil sampel makanan, salah satunya ikan laut yang dijual di lapak pedagang. Nantinya sampel tersebut akan dilakukan uji laboratorium yang telah ditentukan.
"Hasilnya kami belum mengetahui karena akan di uji laboratorium terlebih dahulu," jelas Sahal.
Selain makanan berupa ikan laut, Pemkot Depok bersama BBTKLPP Jakarta juga melakukan sidak di toko kosmetik. Menurutnya, kosmetik tidak terlepas dari adanya dugaan penggunaan bahan merkuri sehingga merugikan masyarakat yang membeli produk tersebut.
"Iya toko kosmetik juga dilakukan pemeriksaan untuk diambil sampelnya," ucap Sahal.
Pemkot Depok Lakukan Sidak Makanan Bermekuri di 7 Lokasi
Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Depok, Zakiah mengatakan, Dinkes Kota Depok bersama BBTKLPP Jakarta mengambil uji sampel di tujuh tempat.
Lokasi tersebut yakni Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Sukatani, Pasar Pucung, Pasar Kemirimuka, Pasar Cisalak, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
"Sampel berisiko yang dilakukan pemeriksaan yaitu seafood, kosmetik, dan air lindi," kata Zakiah.
Zakiah menjelaskan, pengambilan sampel untuk mengetahui gambaran cemaran logam merkuri pada pangan seafood dan kosmetik di Kota Depok. Hal itu untuk mencegah dan mengantisipasi cemaran logam merkuri yang merugikan masyarakat, khususnya pada kesehatan.
"Kami melakukan uji sampel secara bertahap dan akan dilaksanakan kembali pada 14 dan 15 Maret mendatang," jelas Zakiah.
Advertisement
Minyakita Langka di Bogor, Bima Arya Langsung Telepon Mendag Saat Sidak Pasar
Hal serupa sebelumnya juga dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Dia melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek langsung ketersediaan minyak goreng Minyakita yang mulai langka di pasar tradisional, Jumat, 10 Februari 2023.
Dari hasil sidak di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Minyakita diketahui masih langka. Meskipun ada beberapa toko yang baru saja mendapat kiriman Minyakita, namun distributor hanya memberi jatah ke pedagang tersebut 1 sampai 2 dus.
Melihat kondisi ini, Bima Arya pun langsung melaporkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan melalui sambungan telepon.
"Tadi saya kontak juga ke Pak Menteri Perdagangan, beliau menjelaskan bahwa memang produksi kurang. Ditargetkan dalam waktu satu minggu, paling lambat dua minggu sudah bisa mencukupi," ujar Bima.
Selain langkanya minyak goreng rakyat di pasar tradisional, Bima Arya juga mendapat laporan ada distributor yang selama ini melakukan bundling Minyakita dengan produk lainnya. Contohnya menjual Minyakita satu unit dengan produk santan, sehingga pembeli minyak mau tidak mau juga harus membeli santan.
Mendapat laporan itu, Bima Arya langsung mendatangi distributor yang berada di Jalan MA Salmun. Bima kemudian menegur sekaligus menjelaskan tentang larangan mem-bundling sesuai dengan surat edaran Menteri Perdagangan Nomor 3 tahun 2023 Tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang diterbitkan pada 6 Februari 2023.
"Jadi tadi kita telusuri langsung ke distributornya, saya tegur enggak boleh di bundling semua harus terpisah," tegasnya.