Perubahan Gairah Seks Wanita pada Berbagai Tahapan Usia, Mana yang Paling Tinggi?

Perubahan gairah seks pada wanita dianggap wajar terjadi karena adanya siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause.

oleh Diviya Agatha diperbarui 10 Mar 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi perubahan gairah seks pada wanita . (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita, gairah seks bisa mencapai titik tertinggi maupun terendah seiring bertambahnya usia akibat adanya siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Itulah mengapa perubahan gairah seks dianggap wajar terjadi.

Dokter obgyn yang berbasis di Austin, Texas, John Thoppil mengungkapkan bahwa gairah seks memang sering menurun seiring bertambahnya usia. Umumnya Anda tidak akan melihat perbedaan dramatis saat memasuki dekade baru.

Namun, faktor-faktor yang memengaruhi libido cenderung terjadi saat Anda beralih dari usia 20-an, ke usia 40-an, dan seterusnya. Banyak faktor baik biologis maupun psikologis yang dapat memengaruhi keinginan wanita untuk berhubungan seks.

"Stres jadi pembunuh seks paling besar," ujar dokter obgyn sekaligus kepala petugas medis di BodyLogicMD, Jennifer Landa mengutip Health, Jumat (10/3/2023).

Landa menambahkan, kecemasan dan depresi pun dapat menyebabkan rendahnya gairah seks. Selain itu, banyak antidepresan yang mengobati kondisi kesehatan mental juga dapat menyebabkan rendahnya gairah seks.

Sedangkan menurut terapis hubungan dan penulis yang tinggal di Philadelphia, Shadeen Francis, libido pada usia berapa sebenarnya kompleks. "Seks adalah hal yang rumit dari identitas, perasaan, keinginan, dan tindakan kita," ujarnya.

Shadeen mengungkapkan bahwa sementara hasrat seksual Anda dapat berubah kapan saja, tren tertentu yang dapat mengubah gairah seks memang cenderung selaras dengan usia 20-an, 30-an, dan 40-an.

Lantas, bagaimanakah perubahan gairah seks pada berbagai tahapan usia?


Gairah Seks Wanita di Usia 20-an

Ilustrasi Seks (Foto: Pixabay)

Biasanya, gairah seks pada usia 20-an akan cukup kuat. Hal ini lantaran tingkat testosteron penambah libido belum mulai menurun. Serta, wanita biasanya akan lebih subur pada usia 20-an dan awal 30-an.

"Dorongan biologis untuk bereproduksi sangat kuat," kata Landa.

Perubahan hormonal selama siklus menstruasi juga memengaruhi gairah seks. Ketika sedang menstruasi, estrogen mulai turun dan perlahan-lahan naik selama fase folikuler, yang akan meningkatkan libido.

Kemudian sekitar dua minggu kemudian selama masa ovulasi, kadar testosteron dan estrogen akan berada pada titik tertinggi dan membuat Anda bersemangat untuk berhubungan seks. Pasca ovulasi, kadar ini baru akan menurun dan dapat menurunkan gairah seks.

"Namun, pada bebrerapa wanita yang menggunakan KB, ada yang mengalami kadar testosteron lebih rendah, yang dapat menyebabkan libido rendah bahkan hingga vagina kering," ujar Landa.

Jadi, jika Anda menghadapi dorongan seks yang rendah di usia 20-an, pertimbangkanlah untuk memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan.


Gairah Seks Wanita di Usia 30-an

Ilustrasi seks. Image by Sasin Tipchai from Pixabay

Jika keinginan Anda untuk keintiman fisik menurun di usia 30-an, penurunan kadar testosteron mungkin menjadi penyebabnya. Selain itu, stres membangun karir dan tanggung jawab hidup yang meningkat juga dapat menurunkan gairah seks.

"Penurunan ini dapat menyebabkan penurunan gairah seks secara alami," kata Landa.

Perubahan hormonal yang Anda alami selama siklus menstruasi juga dapat memengaruhi gairah seks Anda di usia 30-an. Dalam kondisi ini, penting untuk mengomunikasikan pada pasangan jika Anda sedang tidak ingin berhubungan seks.

"Mampu mengungkapkan kebutuhan dan menegosiasikannya dengan pasangan membuat keseluruhan hubungan Anda lebih intim, bahkan pada malam-malam ketika yang Anda minati hanyalah pijatan tangan dan satu jam waktu sendirian," kata Shadeen.

Shadeen pun menyarankan teknik pengelolan stres dasar lewat meditasi atau yoga jika memang terjadi penurunan gairah seks terkait stres.


Gairah Seks Wanita di Usia 40-an

Ilustrasi Menopause/https://unsplash.com/Edward Cisneros

Sedangkan pada fase usia 40-an, perubahan hormon secara signifikan umum terjadi karena wanita akan mulai beralih ke fase menopause.

Ovarium secara bertahap menurunkan produksi estrogen hingga mencapai menopause dan berhenti menstruasi.

"Penurunan estrogen bisa membuat jaringan vagina lebih kering, dan seks bisa terasa menyakitkan," ujar John.

Namun, bagi sebagian wanita, masa ini justru membuatnya lebih semangat untuk berhubungan seks lantaran tidak ada kekhawatiran soal kehamilan.

Shadeen menambahkan, antisipasilah ketika tubuh akan berevolusi dan merespons rasa ingin tahu itu secara positif. "Mempertahankan hubungan eksplorasi dengan tubuh Anda memberi Anda izin untuk menemukan kesenangan dalam apa yang ada," katanya.

Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan? (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya