Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Natuna Bertambah Menjadi 33 Orang, 21 Masih Hilang

Korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, bertambah menjadi 33 orang dan 21 orang masih dalam pencarian.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2023, 13:11 WIB
Gambar selebaran yang diambil pada 8 Maret 2023 dan dirilis pada 9 Maret 2023 oleh Badan Penanggulangan Bencana Indonesia ini menunjukkan tim SAR terlihat di lokasi tanah longsor di desa Pangkalan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Sementara sebanyak 33 orang dinyatakan hilang terrimbun longsoran. (HO / INDONESIA DISASTER MITIGATION AG / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Korban akibat bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, terus bertambah. korban meninggal dunia berdasarkan data pada Kamis 9 Maret 2023 malam berjumlah 33 orang.

"Di Natuna korban yang meninggal dunia laporan informasi dari Polda Kepri sampai tadi malam Kamis 07.00 Wib, jumlahnya 33," kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Selain itu, jenderal bintang satu ini memastikan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap korban hilang sebanyak 21 orang sesuai dengan laporan yang diterimanya.

"Tentu masih ada korban hilang, personel Polri ada Brimob ada Samapta jumlahnya 114, terus mencari korban yang hilang atau dan ditemukan yang telah di data oleh data jumlahnya ada 21 orang," ujarnya.

"Kemudian ada personel kita melakukan pencarian evakuasi menggunakan alat berat dan manual itu bersama rekan-rekan TNI," sambungnya.

2 dari 2 halaman

Trauma Healing

Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan akibat tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. Pemkab Natuna pada Selasa menetapkan status tanggap darurat bencana longsor selama 7 hari, mulai 6-12 Maret 2023. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Selain itu, Ahmad mengatakan pihaknya turut melakukan trauma healing terhadap sejumlah anak dan membuka dapur umum.

"Kemudian untuk kegiatan lain ada dari Polwan dengan Tim PS melakukan trauma healing anak-anak di sana terhadap anak-anak di sana, kemudian ada kegiatan juga dapur umum Polri," ungkapnya.

"Membuka ada perum untuk rekan-rekan korban ya, makasih pemimpin PLTN batas negara serasa anaknya di mana lokasi tersebut menjadi tempat tinggal relawan itu. Pada prinsipnya Polri bersama TNI dan stake holders lain berupaya semaksimal mungkin untuk membantu para korban," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya