Ganjar Pranowo-Prabowo Dipasangkan di Agenda Jokowi untuk Maju di Pemilu 2024, PDIP: Tak Etis

Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menemani kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi, langsung dikaitkan dengan restu orang nomor satu itu kepada kedua tokoh tersebut untuk berpasangan di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Mar 2023, 13:45 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo "debut" tampil bersama, saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda panen raya di Desa Lejer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Kamis (9/3) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menemani kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi, langsung dikaitkan dengan restu orang nomor satu itu kepada kedua tokoh tersebut untuk berpasangan di Pemilu 2024.

Terkait hal tersebut, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai tak elok jika kegiatan Presiden Jokowi dimaknai dengan restu untuk maju di Pemilu. Sebab, dalam menentukan sosok capres dan cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya memaknainya bahwa Presiden memberikan contoh untuk mewujudkan kedaulatan pangan diperlukan sinergitas dan gerakan serentak yang berkelanjutan antar tingkatan pemerintahan dengan kementerian/Lembaga. Tidak elok juga apabila semua kegiatan presiden selalu dimaknai dengan persoalan pencapresan," kata Djarot, saat dikonfirmasi, Jumat (10/3/2023).

Menurut dia, pemerintah juga harus berpihak kepada petani dengan memberikan perlindungan harga gabah agar tidak anjlok di saat panen raya tiba. Sehingga, kegiatan Presiden Jokowi beserta Prabowo dan Ganjar Pranowo semata-mata untuk kegiatan pemerintahan bukan untuk dikaitkan dengan pencapresan di Pemilu 2024.

Djarot pun kembali menegaskan, keputusan di dalam PDIP sudah bulat memandatkan kepada Megawati untuk memutuskan siapa sosok capres dan cawapres yang akan diusung oleh partai berlambang kepala banteng tersebut.

"Persoalan pencapresan ranahnya Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah. Dia meminta agar kegiatan Presiden Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar tak dikaitkan dengan nuansa politik. Sebab, kegiatan di Jawa Tengah merupakan kegiatan resmi Presiden Jokowi.

"Itu kunjungan resmi Bapak Presiden dan bagaimana mungkin ditarik ke nuansa politis," kata dia.

 


Pengamat Sebut Ganjar-Prabowo Bisa Menangi Pilpres 2024

Dua nama yang elektabilitas menguat di Pemilu 2024, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampil akrab saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah. Presiden Jokowi juga terlihat melakukan swafoto bersama Prabowo dan Ganjar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif memandang keduanya memiliki keterwakilan tokoh yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Seolah memang ada sinyal dari mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk menjodohkan keduanya.

"secara langsung wacana menduetkan Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar bisa menjadi jawaban atas capres dan cawapres alternatif dari masing-masing koalisi," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (9/3/2023).

"Disamping itu keduanya mempunyai rekam jejak yang jelas di pemerintahan, antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bisa dinilai sebagai sosok yang akan melanjutkan trah Jokowi dan melanjutkan program-program pemerintah yang sudah ada," sambungnya.

Arif menuturkan, kedua tokoh ini sangat memungkinkan terbentuknya koalisi gemuk dengan target partai koalisi ingin menang telak dalam menghadapi koalisi diluar pemerintah, karena sejauh ini garis pemisah antara tokoh-tokoh yang akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi dan tokoh-tokoh yang berada diluar pemerintahan Jokowi bisa dilihat dengan pendekatan politik yang dibangun masing-masing tokoh.

"Menduetkan Ganjar dan Prabowo, bisa memperkuat dukungan publik dan pemilih, apalagi kedua tokoh sangat populer dan memiliki nilai elektabilitas yang cukup tinggi dari hasil beberapa lembaga survei," jelas dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya