Liputan6.com, Jakarta - Bayern Munchen sekali lagi berhasil menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSGI dari ajang Liga Champions berkat keunggulan agregat 3-0. Keberhasilan tersebut ditandai sindiran terhadap bintang PSG Lionel Messi.
Klub Jerman itu unggul 1-0 pada leg pertama yang berlangsung di Paris. Mereka kemudian menyelesaikan tugas dengan berjaya 2-0 di kandang sendiri.
Advertisement
Usai laga leg kedua berakhir, Thomas Muller memberikan pernyataan mengenai bagaimana Cristiano Ronaldo dinilai lebih mengancam bagi Bayern ketimbang Messi.
Berkenaan dengan itu, Muller mengklaim jika Ronaldo telah menyebabkan lebih banyak masalah bagi timnya di Liga Champions selama satu dekade terakhir.
“Bermain melawan Messi, semuanya selalu berjalan baik di semua aspek dalam hal hasil. Di level klub, Cristiano Ronaldo merupakan masalah bagi kami ketika ia masih bermain di Real Madrid,” ujar Muller ketika diwawancarai usai pertandingan.
Kendati begitu, gelandang asal Jerman tersebut tetap mengakui bahwa Messi akan kesulitan bermain untuk PSG karena kurangnya keseimbangan di dalam tim.
“Namun, saya sangat menghormati penampilan Messi di Piala Dunia. Performa individunya selama Piala Dunia sangat mengagumkan. Ia mengangkat performa seluruh tim. Tidak mudah untuk bermain di tim seperti PSG. Sangat sulit untuk menemukan keseimbangan tim yang baik,” tambah pemain berusia 33 tahun tersebut.
Berpikir Jernih
Sementara itu, manajer PSG Christophe Galtier menilai pemainnya harus berpikir lebih jernih jika ingin melewati Bayern Munchen di Liga Champions.
“Kami memiliki momentum yang bagus ketika menciptakan peluang. Kami dapat bersaing dengan tim lawan dan sempat mengungguli mereka. Sayangnya kami tidak dapat memanfaatkan peluang yang kami miliki. Kemudian di babak kedua kami kebobolan gol yang sangat bodoh. Di level seperti ini mereka seharusnya dapat lebih berpikir dengan jernih,” ujar Galtier.
Advertisement
Gagal Lagi
Tersingkirnya PSG dari ajang Liga Champions musim ini menandakan ke-11 kalinya mereka gagal meraih kejayaan di kancah Eropa sejak Qatar Sports Investment mengambil alih kepemilikan klub pada tahun 2012. Sejak saat itu, PSG telah mengeluarkan lebih dari satu miliar poundsterling untuk menggaet bintang-bintang sepak bola.
Namun, skuad bertabur bintang ternyata tidak menjadi jaminan sebuah tim dapat menjuarai Liga Champions. Klub asal Prancis itu sendiri hanya sekali menembus partai final pada 2020. Ketika itu mereka juga dikalahkan Bayern Munchen melalui gol tunggal Kingsley Coman.
PSG kini harus angkat koper dari Liga Champions di babak 16 besar selama dua musim berturut-turut. Padahal dalam periode itu lini serang PSG dihuni oleh nama-nama mengerikan seperti Neymar Jr, Kylian Mbappe dan Lionel Messi.
Baca Juga