Liputan6.com, Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan tidak ada hewan ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masuk ke Jakarta jelang Ramadhan 2023.
Selain itu, Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati menyatakan bahwa cakupan vaksinasi pada seluruh hewan ternak yang ada di Ibu Kota pun telah rampung dilakukan.
Advertisement
"Jadi tahun ini sesungguhnya pengendalian PMK kita sudah semakin baik. Kenapa? Karena cakupan vaksinasi kita sudah selesai ya. Jadi seluruh ternak yang ada di DKI Jakarta pada kondisi yang sudah vaksinasi," kata Suharini kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
Lebih lanjut, Eli menyebut bahwa budidaya sapi potong di DKI Jakarta ada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Dia menyatakan bahwa sapi yang sampai dan dipotong di dua tempat budidaya ini telah dilakukan penandaan.
"Karena di DKI Jakarta sendiri sebagaimana selalu saya sampaikan, kantong-kantong budidaya kita yang terbesar ada di dua, Jaktim dan Jaksel itu sapi perah," ujar Suharini.
"Jadi kalau yang sapi-sapi potong, itu begitu datang langsung dipotong. Itu sudah harus ada penandaan," sambung dia.
Tak hanya itu, lanjut Eli, pihaknya juga memantau lalu lintas hewan yang datang dari daerah pemasok. Hewan harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)
"Jadi mudah-mudahan Ramadhan tahun ini, isu untuk PMK tidak ada lagi," kata Suharini.
Hewan Ternak di Jakarta Sudah Divaksinasi PMK
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menambah cakupan vaksinasi pada hewan ternak untuk meningkatkan kekebalan populasi binatang ternak yang rentan terkena Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Setidaknya, sebanyak 369 ekor hewan ternak di Jakarta telah divaksinasi PMK sejak 11 Januari 2023.
"Target vaksinasi PMK serentak akan dilaksanakan selama minggu keempat Januari 2023 adalah sebanyak 320 ekor," kata Suharini Eliawati dalam keterangannya, Senin, (30/1/2023.
Suharini menyampaikan bahwa Jakarta merupakan daerah yang sudah tidak ada lagi pelaporan kasus atau zero reported case PMK. Namun, peningkatan cakupan vaksinasi PMK dilakukan sebagai upaya pencegahan masuknya PMK.
Advertisement