Liputan6.com, Jakarta - Satu bulan usai mengintegrasikan chatbot AI ala ChatGPT di Bing, Microsoft mengklaim adanya lonjakan di platform search engine tersebut.
Hal itu seperti disebutkan oleh Yusuf Mehdi, VP for Modern Life, Search, and Devices di Microsoft, melalui blog resmi untuk Microsoft Bing. Ia menyebut, pengguna Bing saat ini mencapai lebih dari 100 juta pengguna aktif harian.
Advertisement
"Ini adalah angka yang sangat mengejutkan, namun kami sepenuhnya sadar bahwa kami tetap menjadi pemain dengan pangsa satu digit yang kecil dan rendah. Meski begitu, senang berada di pesta dansa!" tulisnya.
Dikutip dari Engadget, Sabtu (11/3/2023), Mehdi mengatakan, setelah mereka merilis versi terbaru dari Microsoft Bing, ada pengguna yang belum pernah memakainya sebelumnya, kini mengandalkan platform tersebut.
Dia juga mencatat, sepertiga dari pengguna aktif harian mesin pencari Bing, adalah pengguna baru di sana.
"Kami melihat daya tarik Bing baru ini sebagai validasi dari pandangan kami bahwa pencarian adalah karena penemuan kembali dan proposisi nilai unik dari menggabungkan Search + Answers + Chat + Creation dalam satu pengalaman," imbuh Mehdi.
Selain melihat peningkatan jumlah, Microsoft juga melaporkan adanya pertumbuhan keterlibatan atau engagement, dengan lebih banyak orang melakukan lebih banyak pencarian.
Microsoft mengatakan, ada dua faktor untuk hal itu, pertama adala pertumbuhan penggunaan Edge, yang kemungkinan besar didorong oleh penambahan chatbot AI Bing sebagai fitur baru.
Lonjakan Pengguna di Perangkat Seluler
Perusahaan juga mengatakan, pengenalan model Prometheus AI-nya, membuat hasil pencarian Bing lebih relevan, sehingga orang-orang yang sudah memakainya, atau setidaknya mencoba, menggunakan mesin pencari lebih sering.
Lebih lanjut, dilaporkan sekitar sepertiga pengguna preview harian Bing, sudah menggunakan chat AI untuk kueri mereka setiap hari.
Rata-rata ada tiga obrolan per sesi, dengan lebih dari 45 juta obrolan sejak itu diperkenalkan dalam Bing yang baru. Lalu dalam 15 persen dari semua sesi obrolan, orang telah memakai Bing untuk menghasilkan konten baru.
Peluncuran AI chatbot Bing di perangkat seluler juga mendorong popularitas mesin pencari itu, dengan peningkatan pengguna aktif harian enam kali lipat dari sebelum AI tersedia.
Dengan integrasi chatbot AI ke dalam Bing, Microsoft pun diharapkan punya senjata baru untuk mesin pencari mereka, untuk dapat bersaing dengan Google.
Advertisement
Perilaku Aneh Chatbot AI Bing
Namun, peluncuran chatbot AI di Bing bukan tanpa masalah. Pasalnya, ada pengguna yang melaporkan bahwa AI tersebut berperilaku aneh seperti menghina penggunanya, berbohong kepada mereka, hingga mempertanyakan eksistensinya.
Dikutip dari Independent, Jumat (17/2/2023), beberapa pelapor menyebutkan, Bing juga menghasilkan kesalahan faktual saat menjawab pertanyaan dan meringkas laman web.
Menanggapi ini, Microsoft memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi dan bagaimana mengatasi masalah itu. Perusahaan mengakui, mereka tidak membayangkan AI Bing akan dipakai untuk "penemuan dunia secara umum dan untuk hiburan sosial."
Microsoft mengatakan, sesi obrolan panjang dan diperpanjang dengan 15 pertanyaan atau lebih, dapat membuat semuanya keluar dari jalur.
"Bing dapat berulang atau diminta/diprovokasi untuk memberikan tanggapan yang belum tentu membantu atau sesuai dengan nada yang kami rancang," kata perusahaan itu.
Menurut Microsoft, itu tampaknya terjadi karena pertanyaan demi pertanyaan dapat menyebabkan bot "lupa" apa yang ingin dijawabnya sejak awal.
Microsoft Batasi Jumlah Percakapan di AI Bing
Untuk memperbaikinya, Microsoft, seperti dikutip dari Engadget, dapat menambahkan alat yang memungkinkan pengguna mengatur ulang konteks pencarian atau memulai dari awal.
Microsoft pun menyatakan mereka memberikan batasan percakapan ke chatbot AI Bing, sebanyak 50 pertanyaan per hari dan lima dalam satu kali sesi. Pengumuman ini mereka sampaikan melalui blog-nya.
"Data kami telah menunjukkan bahwa sebagian besar orang menemukan jawaban yang mereka cari dalam waktu 5 putaran dan hanya sekitar 1 persen dari percakapan obrolan yang memiliki 50+ pesan," kata Microsoft.
Mengutip The Verge, Selasa (21/2/2023), jadi, apabila pengguna sudah mencapai batas lima per sesi, Bing akan meminta mereka untuk memulai topik yang baru, demi menghindari sesi obrolan bolak balik yang lama.
(Dio/Ysl)
Advertisement