Tur menggunakan balon udara di langit Luxor, untuk menikmati keindahan lembah tempat bermukim para Firaun Mesir di masa lalu, berubah menjadi malapetaka, Selasa (26/2/2013).
Di ketinggian 300 meter, balon udara yang mengangkut 21 orang meledak dan terbakar. Sebanyak 19 orang tewas, dua lainnya selamat, termasuk pilot -- yang berhasil terjun sebelum keranjang menghujam bumi. Kedua korban selamat kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebuah video yang direkam penumpang balon udara lain menunjukkan kepulan asap dari keranjang balon udara, sesaat sebelum balon itu akhirnya kempes dan membuat keranjang yang penuh dengan penumpang terjun bebas dari ketinggian.
"Sangat mengerikan," kata seorang pegawai operator balon udara, seperti dimuat SBS.com.au, Rabu (27/2/2013). "Kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa."
Pasca insiden, Gubernur Luxor, Ezzat Saad langsung mengeluarkan larangan penerbangan balon udara. Sementara Perdana Menteri Hisham Qandil memerintahkan investigasi menyeluruh terkait insiden itu.
Petugas keamanan masih menutup lokasi kejadian, di sebuah ladang tebu, sementara polisi dibantu warga memeriksa sisa-sisa balon udara. "Terdengar suara mengerikan saat balon meledak," kata penduduk setempat, Ahmed (40).
"Tubuh yang terbakar berjatuhan dari balon," timpal Youssef al-Tayyeb penduduk yang jadi saksi mata kejadian. Wisatawan yang tewas berasal dari Hong Kong, Jepang, Inggris, Prancis dan Hongaria.
Ini bukan kecelakaan balon udara pertama yang terjadi di Luxor. Pada tahun 2009 lalu 13 wisatawan asing terluka ketika balon udara yang mereka naiki membentur tiang telepon dan jatuh. Sumber pada saat itu mengatakan, penyebabnya diduga balon yang penuh sesak (Ein)
Di ketinggian 300 meter, balon udara yang mengangkut 21 orang meledak dan terbakar. Sebanyak 19 orang tewas, dua lainnya selamat, termasuk pilot -- yang berhasil terjun sebelum keranjang menghujam bumi. Kedua korban selamat kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebuah video yang direkam penumpang balon udara lain menunjukkan kepulan asap dari keranjang balon udara, sesaat sebelum balon itu akhirnya kempes dan membuat keranjang yang penuh dengan penumpang terjun bebas dari ketinggian.
"Sangat mengerikan," kata seorang pegawai operator balon udara, seperti dimuat SBS.com.au, Rabu (27/2/2013). "Kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa."
Pasca insiden, Gubernur Luxor, Ezzat Saad langsung mengeluarkan larangan penerbangan balon udara. Sementara Perdana Menteri Hisham Qandil memerintahkan investigasi menyeluruh terkait insiden itu.
Petugas keamanan masih menutup lokasi kejadian, di sebuah ladang tebu, sementara polisi dibantu warga memeriksa sisa-sisa balon udara. "Terdengar suara mengerikan saat balon meledak," kata penduduk setempat, Ahmed (40).
"Tubuh yang terbakar berjatuhan dari balon," timpal Youssef al-Tayyeb penduduk yang jadi saksi mata kejadian. Wisatawan yang tewas berasal dari Hong Kong, Jepang, Inggris, Prancis dan Hongaria.
Ini bukan kecelakaan balon udara pertama yang terjadi di Luxor. Pada tahun 2009 lalu 13 wisatawan asing terluka ketika balon udara yang mereka naiki membentur tiang telepon dan jatuh. Sumber pada saat itu mengatakan, penyebabnya diduga balon yang penuh sesak (Ein)