Liputan6.com, Jakarta - Drogheda United menjalani periode sulit di awal abad ke-21. Mereka hampir bangkrut dan tidak lagi eksis. Beruntung The Drogs mendapat suntikan modal hasil beberapa penggalangan dana. Drogheda United pun bisa kembali berkompetisi di Republik Irlandia.
Meski begitu, Drogheda United tidak otomatis lepas dari masalah. Anggaran untuk membangun skuat turut terbatas. Sementara pemain lama memilih hengkang karena tidak ada jaminan bakal mendapat bayaran.
Advertisement
Manajemen punya trik dalam menghadapi situasi ini. Mereka mencari pemain semiprofesional dan gratisan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transfer. Kebetulan musuh terbesar di pentas domestik Dundalk melepas banyak pemain usai memastikan tiket promosi ke kasta tertinggi.
Drogheda United tercatat merekrut tujuh eks penggawa Dundalk jelang musim 2009. Tim mereka pun kini kental beraroma rival. Pasalnya, sebelum manuver terbaru Drogheda United sudah memiliki dua mantan Dundalk.
Ketujuh mantan pemain Dundalk yang direkrut adalah Paul Crowley, David O'Connor, Ian Ryan, Paul Shiels, Robbie Martin, Jamie Duffy, dan Robbie Farrell.
Mereka bergabung dengan Shaun Williams dan Robbie Clarke yang terlebih dahulu berlabuh di Drogheda United.
Tetap Selamat dari Degradasi
Walau diperkuat banyak pemain yang membantu Dundalk promosi, kinerja Drogheda United di lapangan nyatanya tidak otomatis bagus. Mereka berada di paruh bawah klasemen sepanjang musim, meski beberapa kali meraih kemenangan mengejutkan.
Beruntung Drogheda United selamat dari jeratan dedradasi setelah menaklukkan Bray Wanderers 2-0 pada play-off.
Advertisement
Kembali Tampil di Kasta Tertinggi
Periode kelam berupa krisis finansial jadi masa lalu Drogheda United. Kini klub sudah kembali ke level tertinggi setelah menjuarai Divisi I pada 2020.