Pemerintah Akan Relokasi 100 Rumah Terdampak Longsor di Natuna

Meski hanya 30 rumah yang terdampak langsung longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, namun pemerintah akan merelokasi 100 rumah warga karena berada di zona merah rawan bencana longsor.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mar 2023, 10:01 WIB
Tim penyelamat sedang memeriksa kerusakan dan mencari korban setelah tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 7 Maret 2023 oleh kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Natuna. (HO / Natuna ministry of communication / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, total ada 30 rumah warga yang terdampak langsung bencana tanah longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Namun, kata dia, pemerintah akan merelokasi 100 rumah yang masuk ke dalam zona merah bencana longsor Natuna. Hal ini disampaikan Muhadjir saat meninjau lokasi bencana tanah longsong di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat 10 Maret 2023.

Muhadjir meninjau lokasi terdampak longsor Natuna dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita.

"Untuk tahap berikutnya, Bapak Menteri PUPR sudah memutuskan akan ada program relokasi. Walaupun yang terkena langsung hanya 30 rumah, tetapi karena itu termasuk zona merah, maka untuk sementara akan disediakan relokasi sekitar 100 rumah," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (11/3/2023).

Dua desa yang terdampak bencana d iantaranya adalah Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang berada di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. Daerah yang terdampak paling parah adalah Desa Pangkalan Dusun Genting.

Muhadjir menyampaikan bahwa hingga kini jumlah pengungsi bencana tanah longsor Natuna mencapai 1.216 orang. Dia memastikan pemerintah akan memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

"Untuk tahap tanggap bencana masih terus dilaksanakan oleh Bapak Kepala BNPB yaitu memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk pemenuhan kebutuhan dasar, rasa nyaman, rasa aman kepada para pengungsi," kata Muhadjir Effendy.

 


33 Orang Meninggal dan 21 Lainnya Hilang Akibat Longsor Natuna

Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada 6 Maret 2023 oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini menunjukkan orang-orang memeriksa kerusakan di sebuah desa yang dilanda tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada 6 Maret 2023. (Photo by BNPB / AFP)

Kejadian bencana longsor ini mengakibatkan korban jiwa dengan total korban sampai dengan hari keempat masa tanggap darurat mencapai 32 teridentifikasi meninggal dan 1 belum teridentifikasi. Sementara itu, 21 orang masih dinyatakan hilang, serta 3 orang dalam keadaan kritis.

"Didoakan semoga jangan ada longsoran lagi. Kalau potensi semua bisa diantisipasi, yang penting waspada. Mudah-mudahan ini yang terakhir, tidak ada kejadian yang serupa di Kabupaten Natuna," tutur Muhadjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menuturkan bahwa relokasi rumah warga akan segera dilakukan pemetaan. Hal ini agar pemulihan pascabencana dapat dilakukan sesegera mungkin.

"Relokasi rumah yang diajukan oleh Bapak Bupati sebanyak 100 rumah. Hal ini dilakukan guna menghindari pembangunan kembali di wilayah wilayah rawan bencana," ucap dia.

"Sehingga kita berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bersinergi dengan baik dalam membangun rumah yang aman dan nyaman untuk masyarakat," sambung Basuki.

Infografis Ragam Tanggapan Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya