Inggris Akan Fokuskan 80 Persen Bantuan Internasional untuk Dukung Perempuan

Inggris berkomitmen fokus pada kesetaraan gender dan bantuan ke perempuan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mar 2023, 15:30 WIB
Massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi damai dengan membentangkan poster di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Indonesia, Rabu (8/3/2023). Dalam aksi memperingati Hari Wanita Internasional, mereka menyerukan untuk melawan segala bentuk penindasan hak, perlindungan, menolak perkawinan anak serta menjamin kesehatan perempuan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris menyambut Hari Perempuan Internasional 2023 dengan komitmen untuk mendukung para perempuan dan anak di seluruh dunia. Mayoritas bantuan luar negeri Inggris bakal disalurkan untuk hak dan perlindungan perempuan.

Inggris melihat bahwa berbagai krisis yang terjadi di dunia, seperti perang dan perubahan iklim, memberikan dampak yang lebih parah bagi perempuan. Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris berkomitmen lebih dari 80 persen program bantuan bilateralnya akan berfokus pada kesetaraan gender hingga tahun 2030 mendatang.

"Investasi kami hingga saat ini telah meningkatkan kehidupan di seluruh dunia, dengan lebih banyak anak perempuan bersekolah, lebih sedikit yang dipaksa menikah dini, dan lebih banyak perempuan yang memiliki peran di bidang politik dan kepemimpinan," ujar Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam keterangan resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Sabtu (11/3/2023). 

Sementara, Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyebut iklusivitas dan menciptakan kesimbangan gender yang positif merupakan bagian penting dari diplomasi Inggris di Indonesia.

Dubes Owen berkata telah bertemu para perempuan Indonesia yang aktif di berbagai bidang, seperti energi terbarukan, pendidikan, bisnis, seni, budaya, hak asasi manusia, akses digital hingga perubahan iklim dan infrastruktur.

"Saya merasa sangat terhormat telah mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan bertemu dengan begitu banyak perempuan dan anak perempuan Indonesia yang cerdas dan menginspirasi," ujar Dubes Owen Jenkins. "Inggris siap membantu memperkuat suara dan peran perempuan dan anak perempuan Indonesia sebagai agen perubahan."

Berikut sejumlah program Inggris di Indonesia untuk mendukung para perempuan:


Program Inggris dalam Mendukung Perempuan Indonesia

Kate Middleton. (Foto: AP Photo/Kin Cheung)

Beberapa program Inggris di Indonesia yang mendukung peran perempuan, yaitu: 

  • Program Akses Digital

Program ini mempromosikan transformasi digital yang inklusif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, termasuk pertumbuhan ekosistem start-up melalui UK-Indonesia Tech Hub. Antara tahun 2020-2022, sekitar 6.000 perempuan telah merasakan manfaat langsung dari peningkatan konektivitas digital, keterampilan, konten, dan layanan.

Konektivitas internet untuk masyarakat pedesaan diperkuat, serta ada pemberian pelatihan literasi digital bagi masyarakat kurang mampu, dan peningkatan keterampilan bagi pengusaha perempuan yang terpinggirkan dalam bisnis, keuangan, dan literasi digital.

  • Program kemitraan energi terbarukan Inggris (MENTARI)

MENTARI bermitra dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program ini bekerja untuk memastikan bahwa perspektif perempuan dan anak perempuan bisa dianggap sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan kebijakan dan infrastruktur energi terbarukan.

Dalam proyek tenaga surya MENTARI di Sumba, NTT, perempuan dan anak perempuan menerima dukungan khusus untuk menjadi pemimpin lokal dalam pengelolaan, pengoperasian, dan peluang ekonomi proyek.

  • Beasiswa Chevening

Program beasiswa unggulan Chevening kami bertujuan untuk memastikan pelajar perempuan Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan belajar di Inggris. Tahun lalu 71 persen pelamar Chevening yang sukses adalah perempuan.


Kedubes Kanada Via Dialog untuk Pemberdayaan Wanita

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Nadia Burger dalam program The Ambassador Liputan6.com. (Liputan6.com/Gempur M.Surya)

Sebelumnya dilaporkan, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Kedutaan Besar Kanada menghadirkan acara berdialog yakni speed mentoring di Wisma Kanada, Jakarta Selatan pada Rabu (8/3/2023).

Acara itu turut mengundang Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia Nadia Burger dan Kuasa Usaha Vicky Singmin dari Perutusan Kanada untuk ASEAN. 

Tidak hanya Dubes Nadia dan Vicky, acara tersebut juga mengajak beberapa tamu lainnya sebagai mentor yang merupakan para perempuan yang berkarier di berbagai bidang.

"Hari Perempuan Internasional adalah kesempatan untuk merayakan kesuksesan kami sebagai perempuan," ucap Dubes Nadia dalam kata sambutannya.

Dubes Nadia memaparkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa partisipasi dan keaktifan perempuan di kalangan masyarakat sangatlah penting. Sebab, kesetaraan gender mampu membantu pertumbuhan ekonomi, melindungi hak asasi dasar manusia, dan untuk membuat lingkungan demokrasi yang kuat serta sehat.

"Kami memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk berkontribusi dan memimpin perusahaan, organisasi, kota, serta negara," katanya.

Dubes Nadia juga berharap bahwa para partisipan di speed mentoring bisa belajar banyak dari dua belas mentor yang hadir.

Para mentor tidak hanya menceritakan pengalaman dan memberikan motivasi untuk para partisipan, tetapi partisipan diperbolehkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya pada para mentor. 

"Ketidaksetaraan gender terjadi di semua sektor kehidupan sosial dan politik," kata Vicky.

"Jadi, mari gunakan satu sampai dua jam ini untuk saling berbagi pengalaman bersama para mentor hebat yang hadir hari ini," tambahnya.


Peringati Hari Perempuan Internasional, BEI Gelar HERSHARE 2023

Direktur BEI Risa Effennita Rustam saat opening ceremony HERSHARE 2023, Selasa (7/3/2023). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional sekaligus meningkatkan literasi dan penguatan peranan perempuan khususnya di pasar modal syariah Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan rangkaian acara HERSHARE 2023.

HERSHARE diselenggarakan oleh BEI setiap tahunnya sejak 2020. Berbeda dengan penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, HERSHARE pada tahun ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan secara tatap muka dan di luar Jakarta, atau tepatnya di Semarang, Jawa Tengah. 

"HERSHARE merupakan talk show yang spesifik membahas kaitan peranan perempuan dengan investasi syariah di pasar modal. Penyelenggaraan HERSHARE bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar modal syariah masyarakat, khususnya bagi perempuan dan juga sebagai ajang silaturahmi investor syariah, serta masyarakat umum," kata Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa Effennita Rustam dalam seremoni pembukaan HERSHARE 2023, Selasa (7/3/2023).

Baca selengkapnya...

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya