Liputan6.com, Jakarta - Pasar chipset smartphone global menghadapi tren yang beragam pada kuartal keempat tahun 2022. Sementara Apple membukukan peningkatan pengapalan chipset, meski penjualan iPhone 14 Pro terpukul karena kendala pasokan.
Sebaliknya, perusahaan seperti MediaTek dan Qualcomm melaporkan penurunan pengapalan pada periode ini, terutama karena koreksi inventaris dan permintaan yang lemah.
Advertisement
Apple
Untuk Apple, pengapalan chipset kuartal keempatnya didorong oleh permintaan musiman yang biasa terjadi. Namun, waktu tunggu di toko Apple meningkat karena pandemi Covid yang telah memengaruhi pusat manufakturnya di China.
Persediaan yang terbatas juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap penurunan penjualan iPhone 14 Pro selama periode yang sama.
Global Smartphone Chipset Market Share (Q3 2021 – Q4 2022) | ||||||
Brands | Q3 2021 | Q4 2021 | Q1 2022 | Q2 2022 | Q3 2022 | Q4 2022 |
Apple | 15% | 20% | 14% | 13% | 15% | 31% |
Mediatek | 40% | 35% | 36% | 38% | 35% | 28% |
Qualcomm | 27% | 29% | 33% | 29% | 31% | 21% |
UNISOC | 10% | 11% | 11% | 11% | 10% | 9% |
Samsung | 5% | 4% | 5% | 8% | 8% | 8% |
HiSilicon (Huawei) | 2% | 1% | 1% | 0% | 0% | 0% |
MediaTek
Pengapalan chipset MediaTek juga menurun pada Q4 2022 karena koreksi inventaris dan permintaan yang lemah. Sementara pengapalan SoC 5G tetap tidak berubah, pengapalan SoC LTE turun dua digit pada periode ini.
Namun, perusahaan mengharapkan pembersihan inventaris pada Q2 2023 dan mengantisipasi rebound di pasar chipset.
Baik MediaTek maupun Qualcomm mengikuti disiplin harga untuk mempertahankan margin pertumbuhan yang stabil.
Sementara MediaTek berencana untuk memberikan potongan harga 5-10% pada model-model yang sudah habis masa pakainya seperti chipset D700, ASP generasi yang lebih baru diperkirakan akan mengalami peningkatan karena fungsi tambahan dan node yang lebih canggih.
Qualcomm dan Samsung
Qualcomm juga melaporkan penurunan pengapalan chipset Q4 2022. Hal ini disebabkan oleh pengosongan inventaris yang berlanjut hingga paruh pertama tahun 2023. Pasar China yang lemah dan inventaris di segmen premium menghasilkan prospek yang suram bagi Qualcomm.
Namun, Qualcomm menyatakan bahwa jadwal peluncuran produk unggulan dari OEM smartphonenya tetap tidak berubah. Persediaan diharapkan menjadi normal dan permintaan diharapkan akan kembali pada paruh kedua tahun 2023 untuk Qualcomm.
Samsung juga melaporkan penurunan pengapalan pada Q4 2022 karena persaingan ketat dari Qualcomm di seri Galaxy S22. Namun, peluncuran Galaxy M33, A33, dan A53 dengan SoC Exynos 1280 di segmen menengah ke atas membantu mengimbangi penurunan ini. Peluncuran SoC Exynos 1330 dan 1380 yang direncanakan di segmen menengah ke atas dan bawah pada Q1 akan membantu menambah momentum di segmen ini.
Selain itu, Samsung baru-baru ini mengumumkan Samsung A54 Galaxy dengan chipset Exynos 1380. Di kelas bawah, Exynos 850 akan terus mendukung chipset LTE, tetapi Samsung berencana untuk meluncurkan Galaxy A14 dengan chip Exynos 5G di Q1.
Advertisement
UNISOC
UNISOC menghadapi kondisi yang menantang pada kuartal keempat tahun 2022 karena permintaan yang lemah untuk smartphone tingkat rendah dan pemula serta pasar China yang lambat mengakibatkan penurunan pengapalannya.
Namun, UNISOC terus mendapatkan pangsa pasar di kelas bawah (<$99) yang didorong oleh portofolio LTE-nya. UNISOC semakin memperluas basis pelanggannya dengan kemenangan desain di ZTE dan TECNO dan memasuki seri Samsung Galaxy A.
Kesimpulannya, sementara Apple mengalami peningkatan dalam pengapalan chipsetnya, perusahaan lain menghadapi hambatan karena lemahnya permintaan, koreksi inventaris, dan persaingan dari para pesaing. Namun demikian, rencana peluncuran produk baru di kuartal mendatang akan membantu produsen chip mendapatkan kembali momentum mereka.
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement