Liputan6.com, Jakarta - Kompleks makam ulama besar KH Muhammad Sholeh bin Umar as-Samarani atau lebih dikenal sebagai Kiai Sholeh Darat di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Semarang direnovasi seiring dengan program menjadikannya sebagai destinasi wisata religi.
Kyai Sholeh Darat adalah ulama besar Tanah Jawa yang dikenal sebagai guru dari K.H. Hasyim Asyari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
"Tentunya kita merasa bangga bahwa ada aulia di Kota Semarang yang menjadi guru dari tokoh-tokoh besar NU dan Muhammadiyah," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, dikutip Antara.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, kata Ita --sapaan akrab Hevearita-- pahlawan yang memperjuangkan emansipasi perempuan, R.A. Kartini, juga pernah mengaji pada Kyai Sholeh Darat.
"Beliau adalah tokoh yang menjadi panutan bagi warga Kota Semarang," katanya, usai meresmikan pemugaran Kompleks Makam K.H. Sholeh Darat.
Menurut dia, pemugaran dilakukan sebagai upaya agar peziarah merasa nyaman dan khusyuk saat berdoa di Kompleks makam Kiai Sholeh Darat.
"Misi kami ke depan akan menjadikan Kompleks Mbah Sholeh Darat sebagai destinasi wisata religi sehingga fasilitas-fasilitas pendukung yang lain akan kami bangun," terang wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Respons NU Jateng
Diakuinya bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni area parkir, mengingat selama ini makam K.H. Sholeh Darat menjadi tujuan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.
"PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan adalah masalah parkir karena selama ini kan banyak peziarah tidak hanya dari dalam kota tapi luar Kota Semarang, luar provinsi, bahkan mungkin luar pulau," katanya.
Sebenarnya, kata dia, pemugaran itu telah lama direncanakan bahkan saat Hendrar Prihadi masih menjabat sebagai Wali kota Semarang, dan diharapkan semakin meningkatkan kunjungan wisata religi di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
"Pemugaran ini adalah program peninggalan Pak Hendi (Wali Kota Semarang sebelumnya, red.) yang sebelum pemugaran ini selesai beliau diangkat menjadi Kepala LKPP RI," kata Hevearita Gunaryanti.
Sementara itu, Rois Suriyah PC NU Kota Semarang yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, K.H. Hanief Ismail, mengatakan dipugarnya kompleks makam ulama legendaris Kota Semarang itu akan membuat nyaman para peziarah yang datang.
"Namun, yang terpenting adalah jangan hanya kompleks makamnya saja yang kita pelihara, namun pemikiran dan ajaran-ajarannya pula harus kita rawat," katanya.
Tim Rembulan
Advertisement