Liputan6.com, Gorontalo - Mahasiswa Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Bone Bolango (Bonebol) kerap dibuat tidak nyaman lantaran kasus pencurian yang menyasar kampus mereka. Pasalnya, sudah beberapa kendaraan roda dua mahasiswa yang kehilangan knalpot.
Hingga saat ini sudah ada empat kendaraan mahasiswa yang knalpotnya dicopot pencuri. Tidak hanya di dalam kampus, para pelaku juga sering menyasar kendaraan yang ada di kost mahasiswa.
Baca Juga
Advertisement
Di kampus, para pelaku beraksi saat para mahasiswa mengikuti perkuliahan. Agar dirasa aman, biasanya para pelaku beraksi saat hari mulai menjelang malam.
Hal itu dibuktikan dengan sebuah rekaman kamera pemantau atau CCTV yang berada di depan sebuah fakultas. Seseorang dengan mengenakan kaos hitam bercorak putih dengan celana berwarna coklat memantau keadaan.
Setelah dirasa aman, dalam rekaman itu, pelaku tersebut tertangkap kamera mengeluarkan sebuah alat yang terselip di pinggangnya. Pelaku kemudian dengan santai membuka knalpot kendaraan yang terparkir.
"Sasaran para pencuri tersebut biasa terlihat di kamera CCTV di Fakultas Teknik dan MIPA," kata salah satu anggota pengamanan yang namanya enggan disebutkan.
Menurutnya, kejadian itu sudah empat kalinya terjadi. Belum lagi ada informasi dari kos-kosan mahasiswa yang di sekitar kampus juga melaporkan peristiwa yang sama.
"Kalau dilihat dari rekam CCTV, wajah pelaku tidak begitu jelas. Sebab, dia beraksi saat mulai menjelang malam," tuturnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Harapan Mahasiswa
Mahasiswa berharap, jika pihak kampus diminta untuk segera melaporkan ini ke pihak kepolisian. Jangan sampai kejadian ini malah membuat mereka merasa tidak nyaman menjalani perkuliahan.
"Dengan kejadian ini, kami tidak nyaman di dalam kelas. Karena selalu terbayang jangan sampai motor kami jadi korban selanjutnya," kata Shinta salah satu mahasiswa.
Dia juga meminta agar petugas dalam kampus selalu mengintensifkan patroli. Atau, saat perkuliahan berlangsung, pengamanan juga dilakukan di tempat parkir.
"Dengan begitu kami bisa merasa nyaman menjalani perkuliahan. Begitu juga di kos kosan, aparat kepolisian juga kami minta untuk menangkap pelaku yang meresahkan," ia menandaskan.
Advertisement