Tabrakan Beruntun Truk Pengangkut BBM Tewaskan 4 Warga

Sebuah mobil pengangkut BBM menabrak dua kendaraan roda empat di depannya. Akibatnya, 4 penumpang di dalam mobil tewas setelah sempat terbakar api. Sementara awak mobil tangki dalam keadaan selamat.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 02 Apr 2023, 23:35 WIB
kasus tabrakan truk pengangkut BBM yang menyebabkan 4 warga Sulut meninggal dunia.

Liputan6.com, Manado - Tabrakan beruntun yang melibatkan sebuah truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan dua mobil lainnya di Minahasa Selatan, Sulut, menewaskan 4 warga. Pihak Pertamina angkat bicara terkait kasus yang terjadi pada, Rabu (8/3/2023) tersebut.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto mengatakan, untuk mobil tangki yang dioperasikan oleh pengelola mobil yang berusia 10 tahun, harus segera diganti yang baru jika sudah melewati masa pakainya.

“Dan kebetulan mobil yang mengalami insiden tersebut masa pakainya baru 6 tahun,” ungkap Erwin, Jumat (10/3/2023).

Dia mengatakan, pihak Pertamina juga menyerahkan kegiatan distribusi BBM kepada Elnusa Petrofin sudah dengan SOP, melalui proses fisik dan semua prosedurnya yang harus dijalankan oleh manajemen sebagai pengelola.

“Kami juga melakukan audit secara berkala baik prosedur termasuk maintenance, apakah dilakukan dengan baik atau tidak dan biasanya kami melakukan inspeksi mendadak,” katanya.

Dalam kasus ini pihaknya akan melihat melalui investigasi bersama karena kemungkinan ada faktor manusia, dan alat angkut. Juga faktor lingkungan di mana tempat kejadian tersebut ada sumber bahaya yang berpengaruh besar terhadap insiden tersebut.

Sementara itu, Direktur Operasi Marketing PT Elnusa Petrofin Nur Kholis mengatakan, saat ini pihaknya melibatkan banyak pihak untuk melakukan investigasi. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, Pertamina serta pemerintah daerah mengungkap penyebab musibah itu.

 “Mudah-mudahan ini akan memberikan dampak yang lebih baik agar kejadian ini tidak terulang lagi,” ucap Nur Kholis.

Ditanya soal ada kemungkinan rem blong, dia mengatakan, pihaknya selalu memiliki SOP dan selalu berkomunikasi dengan pihak Pertamina soal bagaimana melakukan segala persiapan operasional.

“Sebelum berangkat kami cek kesiapan awak mobil tangki dengan pemeriksaan kesehatan dan tidak lupa mereka dibekali dengan training-training yang sesuai dengan mandatori yang diberikan,” tutur Nur Kholis.

Diketahui, kasus tabrakan beruntun itu terjadi pada Rabu (8/3/2023), sekitar pukul 19.15 Wita. Sebuah mobil pengangkut BBM menabrak dua kendaraan roda empat di depannya. Akibatnya, 4 penumpang di dalam mobil tewas setelah sempat terbakar api. Sementara awak mobil tangki dalam keadaan selamat.

Terkait empat warga yang tewas itu, Kabid Dokkes Polda Sulut Kombes Pol dr Sucipto mengatakan, Tim dari Polda Sulut bersama Tim Ahli Forensik dari RS Kandou Malalayang telah melaksanakan pemeriksaan ante mortem, post mortem, kemudian melaksanakan rapat rekonsiliasi.

 “Dari 4 kantong jenazah semua telah teridentifikasi,” ujar Sucipto.

Jenazah yang teridentifikasi yaitu di kantong nomor 01 pria bernama Carrol Hani Tulandi (35) warga Minahasa Selatan, kantong nomor 02 yaitu pria bernama Romy MR Sagai (44) warga Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut.

Selanjutnya kantong nomor 03a yaitu perempuan bernama Amelia V Yalesta (32) warga Kota Bitung, dan kantong nomor 03b yaitu pria bernama Elvini ZR Manabung (1) warga Kota Bitung, Sulut.

Simak juga video pilihan berikut: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya