Liputan6.com, Jakarta - Di Padang Mahsyar, tiap manusia akan dihisab. Hari itu disebut sebagai yaumul hisab, atau hari perhitungan, yang lantas beranjak pula menjadi hari pembalasan.
Tiap-tiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama di dunia. Tak bisa disangkal, hari itu adalah hari yang paling menakutkan, mengkhawatirkan dan menggelisahkan tiap makhluk.
Berbahagialah orang mukmin di hari kiamat. Hari itu, nasibnya pasti lebih baik daripada kaum kufur.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata, tiap manusia akan disertai oleh makhluk tak kasat mata, yakni jin yang disebut Qarin. Bahkan Qarin-nya akan menyertai hingga yaumul hisab. Siapa Qarin yang di antaranya disebut dalam Surat Qaaf.
Mengutip unimus.ac.id, yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaf ayat 27 ialah yang menyertai. Setiap manusia didampingi "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman:
قَالَ قَرِيْنُهٗ رَبَّنَا مَآ اَطْغَيْتُهٗ وَلٰكِنْ كَانَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
"(Setan) yang menyertainya berkata (pula), “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.”
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab di hari kiamat nanti.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Nabi Muhammad SAW Juga Disertai Qarin
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:
Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama beliau kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu beliau berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).
Berdasarkan hadis ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada prosedur atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin diteliti manusia.
“Sesungguhnya beliau dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)”
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap bantuan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan bercakap dengan mereka. Berada juga sesetengah berbakat agama yang tersilap bicara diatas nafsu mereka seperti mengatakan Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.
“...dan bahwasanya berada beberapa orang laki-laki di selang manusia berharap perlindungan kepada beberapa laki-laki di selang jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin 72:6).
Tim Rembulan
Advertisement