Liputan6.com, Jakarta - Warna karpet Academy Awards 2023 yang berwarna putih kekuningan bak sampanye mengundang amarah warganet. Mereka tidak terima karpet merah klasik Oscars yang sudah biasa digunakan sejak 1961 diganti.
Pada acara Academy Awards 2023, Minggu, 12 Maret 2023, para aktor berjalan di atas karpet berwarna sampanye di Dolby Theater di Hollywood setelah penyelenggara Oscars memutuskan untuk mengganti warna karpet tersebut untuk pertama kalinya setelah lebih dari 60 tahun. Namun, warganet kurang terkesan dengan perubahan yang drastis tersebut.
Baca Juga
Jamie Lee Curtis Menang Piala Oscar Setelah 46 Tahun Berkarier, Sutradara Halloween: Kamu Adalah Bomnya
Jerman Bawa Pulang 4 Piala Oscar Lewat All Quiet on the Western Front, Siap Rebut Gelar Film Terbaik
Cetak Sejarah, Ruth E. Carter Jadi Wanita Kulit Hitam Pertama yang Menang Oscar 2 Kali Berkat Black Panther: Wakanda Forever
Advertisement
Dikutip dari New York Post, Senin (13/3/2023), mereka melampiaskan kekecewaan atas warna karpet tersebut melalui Twitter. "Memutuskan menonton acara Oscars untuk melihat liputan di karpet merah... Apa itu karpet berwarna champagne?!?! Tidak!!!! Terlihat buruk!!!" ujar salah satu warganet.
Yang lain berpendapat bahwa warna karpet itu membuat acara terlihat muram, dan berkata, "Okay, karpet warna 'champagne' di Oscars sangat buruk. Terlihat seperti menghadiri perjamuan korporat di Airport Hilton". Penonton yang kesal lainnya mengklaim bahwa warnanya lebih dekat ke warna beige yang membosankan daripada warna sampanye yang cantik.
Sekelompok warganet lainnya merasa terganggu karena pemilihan warna tersebut menunjukkan bekas kotoran. "Karpet CHAMPAGNE??? Saya harap mereka memiliki tim pembersih dengan penyedot debu yang bisa mengikuti semua orang yang lewat karpet. Jika tidak, maka akan terlihat seperti terlalu sering dipakai dan kusam," ujar salah satu penonton Oscars yang kesal.
Sementara yang lain berkomentar, "Karpet champagne terlihat kotor".
Menyatu dengan Gaun Warna Terang
Beberapa orang menyebutkan bahwa para aktor yang mengenakan gaun berwarna terang, misalnya Jamie Lee Curtis, Ana de Armas, dan lain-lain tampak redup dan menjadi menyatu dengan karpet berwarna sampanye, sedangkan karpet merah yang lebih tua akan membuat gaun mereka terlihat lebih mencolok.
Curtis bahkan mengeluarkan candaan tentang gaun Dolce and Gabbana berkilaunya yang terlihat menyatu dengan karpet melalui Twitter. "Ternyata, di Oscars, karpet mereka akan serasi dengan gaun saya," ujar bintang film "Everything Everywhere All At Once" tersebut pada Minggu, 12 Maret 2023, dengan menambahkan emoji menutup muka dengan tangan. Ia baru menyadari bahwa sudah terlambat untuk mengganti kostumnya.
Sementara itu, penonton lain memohon agar Oscars tidak menghadirkan kembali karpet berwarna tersebut di masa mendatang, dengan berkata, "Saya harap karpet warna champagne akan hilang untuk tahun depan. Terlihat murah dan tampak seperti belum selesai." Penyelenggara acara sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka hanya mencoba warna yang baru dan tidak menjamin bahwa karpet merah klasik akan diganti secara permanen.
Advertisement
Pilih Warna Karpet yang Menenangkan
Para tim produksi Oscars mengungkapkan bahwa mereka menginginkan warna karpet yang tenang, seperti pantai saat matahari terbenam. Prioritas utamanya adalah memilih warna yang ringan yang tidak akan bertabrakan dengan tenda oranye yang akan dipasang di atas karpet untuk melindungi para tamu dari sinar matahari dan potensi hujan.
"Tenda berwarna sienna dan karpet berwarna champagne terinspirasi dari gambaran matahari terbenam di pantai pasir putih saat 'golden hour' dengan segelas champagne di tangan, menciptakan suasana tenang dan damai," ujar Lisa Love, konsultan kreatif karpet merah untuk Oscars, dalam wawancara bersama The New York Times.
Karpet merah pertama kali muncul pada 458 SM, dalam drama Aeschylus "Agamemnon". Ketika itu, Raja Yunani Agamemnon kembali ke rumah sebagai pemenang dari Perang Trojan. Istrinya yang dendam, Clytemnestra, mencoba memancing kesombongan dengan menyebar karpet merah untuknya berjalan.
Karpet merah telah menjadi barang yang biasa ditemui dalam acara premiere dan gala sejak 1922, ketika pemilik bioskop Sid Grauman menggelar karpet merah pada saat premier film "Robin Hood" yang dibintangi oleh Douglas Fairbanks, di Egyptian Theatre di Hollywood. Oscars kemudian mulai mengadopsinya pada 1961, dan sejak itu, warna khusus yang disebut sebagai “Academy Red” kian terkenal.
Tren Karpet Berwarna
Jimmy Kimmel, yang menjadi host Oscars 2023, bercanda pada acara peresmian Oscars bahwa perubahan warna karpet tahun ini dipicu oleh insiden Will Smith yang menampar pelawak Chris Rock di atas panggung pada acara Oscars tahun lalu.
"Saya pikir keputusan untuk menggunakan karpet berwarna champagne daripada karpet merah menunjukkan betapa percayanya kami bahwa tidak akan ada darah yang tertumpah," katanya, mengundang tawa penonton.
Karpet seluas 50.000 kaki persegi berwarna “champagne” yang dipilih oleh Academy Awards, adalah yang terbaru dalam tren karpet berwarna yang akhir-akhir ini merajalela di premier, gala, dan acara penghargaan internasional lainnya, mulai dari Emmy Awards dengan karpet emas, Golden Globe Awards dengan karpet abu-abu hingga karpet premiere berwarna ungu untuk film "Black Panther: Wakanda Forever" pada Oktober 2022 lalu.
"Setiap tahun, warna baru akan menjadi warna yang digemari," kata Steve Olive, kepala Event Carpet Pros, perusahaan yang telah memproduksi karpet untuk Oscars selama lebih dari 20 tahun, serta acara lain seperti Golden Globe, Emmy Awards, Grammy Awards, dan ribuan acara perdana film.
"Tahun ini terlihat banyak warna lavender," katanya. Ia mencatat bahwa karpet merah masih menjadi warna yang paling populer, meskipun hitam, putih, dan abu-abu juga semakin populer.
Advertisement