Liputan6.com, Jakarta - Komunitas motor trail menggalang donasi untuk memperbaiki kawasan Ranca Upas di Ciwidey, Kabupaten Bandung yang rusak akibat event trail yang terjadi beberapa waktu lalu. Penggalangan donasi itu menuai kecaman dari sejumlah warganet.
Sebelumnya, event motor trail yang merusak kawasan Ranca Upas menjadi viral di media sosial karena menyebabkan kerugian besar, terutama kerusakan pada habitat bunga edelweis rawa atau bunga rawa di lahan tersebut. Komunitas Trail Pasir Ipis kemudian mengunggah video permintaan maaf pada Kamis, 9 Maret 2023, di Instagram, menyusul kritikan kepada mereka.
Baca Juga
Advertisement
Video tersebut menunjukkan panitia acara tengah berada di Polsek Ciwidey. "Kami panitia event trail Camping Adventure Explore yang diselenggarakan di Kampung Cai Ranca Upas pada Minggu, 5 Maret 2023 memohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar pria tersebut dikutip dari Instagram @trail_pasiripis pada Senin, 13 Maret 2023.
Selain meminta maaf, komunitas tersebut juga mengajak komunitas trail lain dan masyarakat umum untuk berdonasi. Melalui unggahan yang sama, mereka mengajak masyarakat untuk membantu memperbaiki kerusakan alam yang terjadi akibat acara trail di Ranca Upas.
"Stop menghujat, stop menyalahkan, yuk kita bareng-bareng perbaiki biar ke depannya lebih baik lagi. Jadikan pembelajaran untuk kita semua. OPEN DONASI UNTUK PARA PETANI BUNGA RAWA," tulis akun Trail Pasir Ipis dalam keterangan unggahannya.
Tautan ke laman donasi juga ditulis dalam keterangannya. Dinyatakan bahwa donasi dibuka selama empat hari dari 9 Maret 2023.
Membuka Donasi Untuk Petani Bunga Rawa Ranca Upas
Doni Adhi Putra, salah satu inisiator penggalangan donasi, mengunggah video yang mengajak publik untuk berdonasi. Dalam akun Instagramnya, @zidhon188, Doni berujar, "Di video ini saya hanya ingin mengajak rekan-rekan, sahabat trail senusantara untuk berdonasi kepada seluruh petani yang berdampak akibat event trail kemarin."
"Open donasi ini akan disalurkan oleh temen-temen trail di Bandung, khususnya Ciwidey, langsung diberikan kepada petani dan kita juga membantu untuk bercocok tanam bunga rawa tersebut," tambahnya dalam video yang diunggah pada 9 Maret 2023.
Sehari setelahnya, Doni mengunggah tangkapan layar dari para donatur dan pihak-pihak yang mendukung gerakan pembukaan donasi bertajuk yang ditujukan untuk petani bunga rawa Ranca Upas. Terlihat beberapa orang yang berdonasi sebesar Rp50.000 dan Rp100.000 dengan pesan penyemangat, yakni “Pokoknya gas terus om zidhon” dan “Semoga alamnya bisa kembali seperti sediakala".
Doni juga membagikan pesan-pesan warganet yang turut menyebarkan informasi dan tautan donasi, dan juga pihak yang ingin tahu bagaimana cara berdonasi.Dalam keterangan unggahannya, Doni menulis, "Terimakasih orang-orang baik yang tetap mendahulukan empati bukan emosi. Semoga semua kebaikan ini di ridhoi Allah SWT aamiinn."
Hingga saat ini, tautan untuk berdonasi yang dibuka oleh komunitas trail masih terbuka dengan minimal donasi Rp50.000.
Advertisement
Open Donasi Pancing Kegeraman Warganet
Walaupun ada pihak yang mendukung, penggalangan donasi guna memperbaiki kerusakan alam yang disebabkan oleh event trail beberapa waktu lalu di Ranca Upas lebih banyak menuai reaksi negatif dari warganet. Banyak dari mereka yang mengecam tindakan komunitas tersebut karena dinilai tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.
"Yang benarlah...kalian buat acara... ada yang rusak ...coba dipikir masak minta orang lain donasi," kata salah seorang warganet di kolom komentar.
Beberapa warganet menganggap bahwa panitia semestinya menggunakan uang dari acara tersebut untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi, tanpa harus membuka donasi ke publik. "Pake duit event atuh mang, ulah open donasi ka publik (pakai uang acara saja, tidak usah buka donasi ke publik)," kata warganet lainnya.
Beberapa pihak lainnya menyarankan agar uang yang masuk ke panitia harus diserahkan kepada petani dan masyarakat sekitar. Sebuah komentar berbunyi, "Uang yang masuk ke panitia serahkan ke petani semua lah.. Ngapain open donasi? Mereka sudah merawat bertahun-tahun.. Rusak dalam 1 event.."
Ada pula warganet yang merespons dengan sindiran. "Mending jual motor bangg daripada open donasi," ujarnya.
Membela Diri dengan Menyalahkan Komunitas Lain
Di tengah banjir kritik dan cemooh, Komunitas Trail Pasir Ipis mengunggah video pembelaan diri pada Minggu, 12 Maret 2023, melalui akun Instagramnya. Video itu juga menampilkan pernyataan sikap dari Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat yang mengecam tindakan komunitas motor trail yang merusak alam dan menuntut Perhutani untuk melarang aktivitas offroad di kawasan hutan lindung.
Pada bagian bawah, komunitas trail itu memperlihatkan video para pendaki gunung, yang dikenal sebagai Pecinta Alam, meninggalkan banyak sampah di sepanjang jalur trek pendakian. Video itu dimaksudkan sebagai sindiran bahwa komunitas pendaki juga kerap tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan lingkungan.
Dalam keterangan unggahannya, Komunitas Trail Pasir Ipis menulis, "yang nama nya kegiatan yang menggunakan fasilitas alam pasti akan ada dampak nya, sudah saat nya kita bersama sama saling menjaga dan berintropeksi diri dengan kegiatan kita masing masing.. bukan saling menghujat atau mengecam."
"Bila perlu kita lakukan kegiatan bakti sosial ataupun giat cinta alam bersama sama, karena yang sebenarnya agenda tersebut sudah sering kita lakukan, kejadian di Ranca Upas merupakan bahan evaluasi bersama," tutupnya.
Advertisement