Asyiknya Melihat Pelatihan Bahasa Isyarat Bagi Kaum Tunarungu

Kaum tunarungu dilatih agar bisa berbahasa isyarat agar mampu berkomunikasi antar sesama, Minggu (12/3/2023).

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 14 Mar 2023, 09:00 WIB
Serunya memasak bersama anak tuna rungu.

Liputan6.com, Gorontalo - Sebagai bentuk perhatian kepada disabilitas, sebuah yayasan di Gorontalo melakukan pelatihan bagi kaum tunarungu. Kaum tunarungu dilatih agar bisa berbahasa isyarat agar mampu berkomunikasi antar sesama, Minggu (12/3/2023).

Yayasan bernama Hellen Wimberty, ini pun mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Kepala Dinas Kominfotik Rifli Katili memberikan ucapan terima kasih kepada yayasan yang mengagas upaya pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) bagi masyarakat penyandang tunarungu.

“Alhamdulillah yayasan milik Elen Podungge melaksanakan pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia ini tentunya luar biasa. Untuk itu, Saya atas nama pemerintah Provinsi Gorontalo menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada yayasan karena mampu melaksanakan kegiatan yang bermanfaat seperti ini,” kata Rifli.

Rifli menuturkan, apa yang dilakukan patut diapresiasi karena kegiatan sosial kemasyarakatan seperti ini seharusnya dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Terlebih pelatihan yang diberikan tersebut tidak dipungut biaya.

Lebih lanjut katanya, disabilitas fisik bukan menjadi alasan untuk bekerja dan berprestasi. Buktinya, Abdul Kadir Umar, salah satu warga tunarungu bisa bekerja di Dinas Kominfotik sebagai penerjemah bahasa isyarat.

“Di kami itu ada konten audio visual yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui kanal YouTube. Saudara Abdul ini kami pekerjakan khusus untuk menerjemahkan ke dalam bahasa isyarat. Ini menjadi bukti bahwa di mata pemerintah semua kita sama,” ujar Rifli.

Sementara itu, Ketua Yayasan Hellen Wimberty, Elen Podungge mengatakan, pelatihan bahasa isyarat diadakan selama tiga hari dengan latihan yang berisi materi mengenai abjad, angka, tahun, kata tanya, kata sifat, kata benda, serta dialog sehari-hari.

“Kami berharap kegiatan ini dapat berbagi ilmu dengan teman-teman tunarungu Karena bahasa isyarat ini merupakan bahasa teman-teman tunarungu, dan hanya itu yang mereka bisa lakukan, dan hanya ini syarat untuk mereka dapat berkomunikasi,” tutur Elen.

Yayasan Hellen Wimberty Gorontalo terbentuk pada Desember 2022. Yayasan ini melakukan kegiatan layaknya sanggar belajar, dengan memberikan pembinaan kepada anak-anak disabilitas melatih berbagai keterampilan. Contohnya seperti menari, melukis, serta membekali anak-anak tunarungu dengan ilmu agama.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya