Liputan6.com, Taipei - Seorang tentara Taiwan yang hilang minggu lalu telah ditemukan di China daratan. Kabar ini meningkatkan kemungkinan pembelotan yang sangat tidak biasa di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.
Menteri Dewan Urusan Daratan Chiu Tai-san menyatakan pada Senin (13/3/2023), China telah memberi tahu Taiwan bahwa tentara bermarga Chen, saat ini berada di China daratan.
Advertisement
Chiu menuturkan bahwa Kementerian Pertahanan Taiwan memiliki mekanisme untuk menentukan apakah prajurit tersebut dapat diidentifikasi sebagai pembelot. Dia menambahkan bahwa Taiwan dan China memiliki saluran komunikasi untuk menangani situasi darurat dan memerangi kejahatan.
"Kementerian pertahanan dan administrasi penjaga pantai secara aktif memahami kemajuan dan situasi yang relevan," kata Chiu seperti dilansir CNN.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen dilaporkan hilang di Pulau Erdan dan gugus tugas khusus telah dibentuk untuk menemukannya.
Erdan, bagian dari Kepulauan Kinmen yang dikuasai Taipei, terletak kurang dari 5km dari kota pelabuhan China, Xiamen, di tenggara Provinsi Fujian.
Pembelotan Adalah Isu Lama
Pembelotan antar kedua belah pihak bukan tidak pernah terjadi.
Pada tahun 2002, menteri pertahanan Taiwan saat itu mengatakan, pihaknya mencatat 20 kasus pembelotan ke China yang terjadi antara tahun 1949 dan 1989.
Para pembelot dari kedua belah pihak dipandang sebagai kemenangan besar dan terkadang dihargai dalam bentuk uang tunai.
Tahun 1981, China membayar hadiah sebesar US$ 370 ribu kepada seorang mayor Angkatan Udara Taiwan yang membelot ke daratan dengan pesawat pengintai buatan Amerika Serikat, aset berharga bagi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada saat itu.
Sementara itu, sejumlah pembelot lainnya memilih berenang antara China dan Kinmen. Jarak terdekat antara pulau utama Kinmen dan pantai China, saat air surut, kurang dari 2km.
Pada tahun 1979, Justin Lin, seorang kapten angkatan darat dan komandan kompi Taiwan, berenang melintasi saluran itu untuk membelot ke China. Dia melanjutkan belajar di Peking University yang bergengsi dan menjadi ekonom terkenal.
Advertisement