Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Robot Trading Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo, Siapa Dia?

Kasus penipuan dan penggelapan robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo berbuntut panjang. Kali ini, polisi menambah satu tersangka baru yaitu laki-laki berinisial RE.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Mar 2023, 19:07 WIB
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kasus penipuan dan penggelapan robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo berbuntut panjang. Kali ini, polisi menambah satu tersangka baru yaitu laki-laki berinisial RE.

"Tersangka RE ini merupakan marketing dari robot trading yang awalnya dari saksi kini ditetapkan menjadi tersangka," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Senin (13/3/2023).

Kombes Dirmanto mengungkapkan, pihaknya sejauh ini telah memeriksa tiga orang. Pertama ialah tersangka Wahyu Kenzo, kedua tersangka berinisial RE. Kemudian yang ketiga adalah saksi berinisial RN yang merupakan rekan dari Wahyu Kenzo dan RE.

"Kami juga akan memeriksa beberapa orang lainnya untuk menjadi saksi, salah satunya adalah istri dari tersangka Wahyu Kenzo yaitu Anggie Jesey pada Selasa 14 Maret besok," ucapnya.

Selain itu, lanjut Kombes Dirmanto, pihaknya juga akan terus melacak transaksi yang dilakukan tersangka Wahyu Kenzo, termasuk aset-aset milik tersangka.

"Kami sudah menyita sejumlah aset yaitu tiga mobil, Toyota Alphard, BMW M4 dan Toyota Innova. Dan dua sepeda motor gede (moge) yaitu BMW R Nine T dan Harley-Davidson Road Glide," ujarnya.

Diketahui, kasus ini bermula dari Kenzo yang mendirikan bisnis robot trading meminta RE untuk datang menemui korban berinisial MY agar mempresentasikan soal robot trading ATG pada Juli 2021 lalu. Korban pun tertarik, kemudian bergabung pada November 2021.

Tak main-main, MY langsung membeli robot sebesar lebih dari Rp 42 juta dan deposit lebih dari Rp 1 miliar. Awalnya, korban menerima keuntungan seperti dijanjikan Kenzo. MY mentransfer kembali sebesar lebih dari Rp4 miliar.


Penjemputan Paksa

Wahyu Kenzo saat di Mapolda Jatim. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Kecurigaan muncul ketika korban hendak melakukan penarikan sebesar USD25.000 namun gagal. Ditarik USD2.000 pun juga gagal. Bahkan, penarikan lebih kecil dari itu pun juga masih pending. Hingga kemudian MY melapor ke polisi.

Hingga akhirnya polisi melakukan penjemputan paksa terhadap Kenzo di Surabaya pada Sabtu 4 Maret 2023. Dan pada esok harinya, polisi menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, tersangka terancam jeratan Pasal 115 Jo Pasal 65 Ayat (2) UU RI Nomor 7 Tahun 2014 dengan ancaman 12 tahun penjara atau denda Rp12 miliar. Pasal 106 Jo Pasal 24 Ayat (1) UU RI Nomor 7 Tahun 2014 ancaman pidana 4 tahun penjara atau denda Rp 10 miliar.

Juga ada ancaman Pasal 45A Jo Pasal 28 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 dengan ancaman 6 tahun penjara atau denda Rp1 miliar. Kemudian ada Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman 4 tahun penjara, Pasal 372 KUHP tentang Penipuan juga 4 tahun penjara, Pasal 3 dan 4 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan TPPU dengan ancaman 20 tahun penjara atau Rp 10 miliar.

Infografis Klarifikasi Artis Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya