Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Mandiri Sekuritas menyatakan kendala pada aplikasi dan desktop layanan online MOST telah selesai diperbaiki terbatas pada Senin, 13 Maret 2023. Manajemen Mandiri Sekuritas pun meminta maaf atas kendala teknis tersebut.
Sebelumnya pada Senin pagi, Mandiri Sekuritas melalui unggahan di Twitter mengumumkan aplikasi dan website MOST sedang mengalami kendala dan dalam perbaikan.
Advertisement
“Sobat MOST, saat ini aplikasi dan website MOST sedang mengalami kendala dan dalam perbaikan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Untuk pertanyaan dapat disampaikan melalui Whatsapp: 0815-333-14032,” dikutip dari pengumuman tersebut.
Unggahan tersebut pun mendapatkan ragam komentar dari warganet.
"Pantesan login dr pagi gagal terus. Sampai kapan ini min???,” tulis @kamuxxxx
“Tak kira HP saya error, sblm jam 9 masi bisa dipakai, lewat 10 menit malah ga bisa,” tulis @erikaxxxxxx
“Min, ada info ga kira2 berapa lama?Di hp dan web jg gk bisa diakses,” tulis @pebriansahxxx
VP Corporate Secretary and Communications Mandiri Sekuritas, Nadya Siregar menuturkan, kendala pada aplikasi dan desktop MOST telah selesai diperbaiki terbatas.
“Nasabah dapat melakukan log in dan transaksi saham. Sementara proses perbaikan untuk transaksi lain masih berjalan. Kami mohon maaf atas ketidaknyaman yang terjadi dan akan segera menginformasikan perkembangan perbaikan selanjutnya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Nadya menuturkan, pihaknya mengupayakan perbaikan secepatnya dan memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang terjadi.
Strategi Mandiri Sekuritas Kerek Investor Ritel pada 2023, Salah Satu Genjot Edukasi di Pasar Modal
Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas membidik pertumbuhan investor ritel hingga 200 ribu investor pada 2023. Mandiri Sekuritas juga tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik menuturkan, pihaknya menargetkan peningkatan investor ritel pada 2023. Salah satu strategi untuk mencapai target terserbut melalui edukasi ke kampus-kampus.
"Kita punya pasar sendiri. Bank Mandiri saja punya 57 juta klien. Kita juga mengusung literasi dengan memberikan edukasi ke kampus-kampus. Lalu kita juga kasih apresiasi ke investor," kata Theodora saat ditemui di Mandiri Tower, Rabu, 8 Maret 2023.
Hingga saat ini, tercatat 280 ribu investor ritel yang aktif. Dengan demikian, Mandiri Sekuritas membidik pertumbuhan investor ritel hingga 30 persen alias 200 ribu investor.
"Kami akan kerja sama dengan Mandiri Manajemen Investasi dan ekosistem Mandiri untuk meningkatkan investor ritel. Target pertumbuhan 30 persen itu sekitar 200 ribu investor tahun ini, saat ini jumlah investor mencapai 280 ribu," kata dia.
Tak hanya itu, saat ini Mandiri Sekuritas mengincar investor ritel dari kalangan milenial.
"Kita 65 persen milenial sisanya ke atas gen x baby boomer. Yang diincar milenial," imbuhnya.
Advertisement
Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 7.510 hingga Akhir 2023
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus 7.510 sampai akhir tahun 2023. Terdapat beberapa hal penopang IHSG di tahun depan.
“Meskipun kami prediksi gejolak global masih akan tetap berlanjut, tapi kami tetap optimis. Kami memproyeksikan IHSG di akhir 2023 akan mencapai 7.510,” kata dia melansir Antara di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Ia memperkirakan IHSG pada semester I 2023 berpotensi melemah karena terdampak country rotation akibat pembukaan kembali China yang lebih cepat daripada ekspektasi investor.
“Namun demikian, secara valuasi, IHSG ini lebih menarik dibandingkan dengan negara emerging market lain. Dengan tingkat pertumbuhan EPS (Earnings per Share) sebesar 17 persen di luar sektor komoditas dan kondisi likuiditas perbankan yang pasti besar,” katanya.
Penopang IHSG
Di samping itu IHSG diperkirakan tumbuh ditopang oleh struktur neraca perdagangan yang lebih baik.“Mandiri Sekuritas optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pasar modal akan tetap resilien di tahun 2023, sama seperti tahun 2022,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih akan cukup resilien yakni mencapai 5,04 persen, di tengah meningkatnya risiko global.
Dalam merespons beragam tantangan global tersebut, berbagai strategi dan bauran kebijakan perlu terus dijalankan oleh pemerintah, otoritas moneter, dan perbankan sebagai upaya mendorong perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 dan menjaga stabilisasi sistem keuangan.
“Strategi bisnis dan reformasi struktural juga akan dijalankan untuk mendukung sektor industri yang potensial seperti pariwisata, consumer sector, dan electric vehicle,” kata Andry dalam kesempatan yang sama.
Advertisement