Liputan6.com, Jakarta Salah satu orang kaya di Jepang Masatoshi Ito, yang membantu mengubah toko swalayan 7-Eleven menjadi kerajaan bisnis global, meninggal dunia pada usia 98 tahun. Penyebab wafatnya miliarder ini akibat umur yang sudah tua.
Demikian diungkapkan manajemen Seven & i Holdings dalam sebuah pernyataan melansir BBC, Senin (13/3/2023). "Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepadanya atas kebaikannya selama hidupnya," kata perusahaan itu.
Advertisement
Kini tercatat ada lebih dari 83.000 toko 7-Eleven di seluruh dunia, dengan seperempatnya berlokasi di Jepang. Semua bermula apda tahun 1956, saat Ito mengambil alih bisnis toko pakaian kecil Tokyo yang dijalankan sang paman yang saat itu adalah saudara tirinya.
Dia kemudian menamainya Ito-Yokado dan mengubah bisnis tersebut menjadi jaringan toko serba ada yang menjual segala sesuatu mulai dari bahan makanan hingga pakaian. Perusahaan pun melantai di pasar saham pada 1972.
Sekitar waktu yang sama, eksekutif di Ito-Yokado, Toshifumi Suzuki, melihat toko 7-Eleven saat berkunjung ke AS. Dari sini, dia membuat kesepakatan dengan pemilik 7-Eleven - Southland Corporation yang berbasis di AS. Ini lah mulanya 7-Eleven pertama di Jepang dibuka pada 1974.
Perusahaan Ito kemudian mengakuisisi saham pengendali di Southland Corporation pada Maret 1990. “Saya sering ditanya apakah saya berhasil karena kerja keras atau karena saya hanya beruntung. Sebenarnya jawabannya ada di antara keduanya,” kata dia.
"Saya beruntung memulai bisnis tepat setelah perang - pada saat yang sama ketika masyarakat berbasis konsumen mulai berkembang di Jepang," tambah Masatoshi Ito.
Masalah Muncul
Pada 1992, dia mengundurkan diri dari posisinya di Ito-Yokado atas dugaan pembayaran ilegal yang dilakukan oleh tiga eksekutif kepada gangster yakuza untuk menjaga ketertiban pada rapat pemegang saham.
Ito-Yokado berganti nama menjadi Seven & i Holdings pada tahun 2005. Huruf "i" pada namanya mengacu pada Ito-Yokado dan Ito, yang merupakan ketua kehormatan perusahaan.
Bisnis dia juga dipengaruhi oleh persahabatannya dengan guru manajemen Austria-Amerika Peter Drucker. "Pada tahun-tahun awal hubungannya dengan Dr Drucker, keduanya akan terhubung di Amerika atau Jepang dan menghabiskan malam yang panjang membahas ekonomi dunia, ekonomi Jepang, dan arah yang harus direncanakan Mr Ito," menurut Drucker School Manajemen, yang menganggap Pak Ito sebagai donor utama.
Prof Drucker menyebut Mr Ito "salah satu pengusaha dan pembangun bisnis terkemuka di dunia."
Advertisement