Saratoga Terima Dividen Tertinggi Rp 2,6 Triliun pada 2022, Emiten Ini Beri Kontribusi Terbesar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat net asset value (NAV) Rp 60,9 triliun pada 2022. Perseroan juga terima dividen Rp 2,6 triliun, dividen terbesar yang pernah diperoleh.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Mar 2023, 05:35 WIB
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menerima dividen Rp 2,6 triliun pada 2023. Dividen terbesar yang pernah diperoleh perseroan. (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), perusahaan investasi aktif mencatatkan net asset value (NAV) sebesar Rp 60,9 triliun pada 2022. Nilai tersebut naik sekitar 8 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 56,3 triliun. 

Pertumbuhan NAV yang tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu membuktikan soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengungkapkan, pada 2022 dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp 2,6 triliun. Pencapaian tersebut merefleksikan kenaikan sebesar 57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh Saratoga. 

Menurut ia, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar pada tahun lalu.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa portofolio investasi seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX dan portofolio lainnya, sehingga berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dan menghasilkan setoran dividen yang menjadi rekor sepanjang usia Saratoga,” kata Michael William P. Soeryadjaya dalam keterangan resminya, Selasa, 14 Maret 2023.

Dia bilang, pertumbuhan NAV positif dan perolehan dividen juga menjadi salah satu bukti kemampuan sumber daya manusia (SDM) Saratoga Investama Sedaya dalam mengembangkan strategi investasi perusahaan di tengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dan pasar modal yang volatil pada 2022.

 

 


Saratoga Investama Sedaya Pangkas Utang

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Michael menjelaskan, di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, baik global maupun domestik, pada 2022 Saratoga berhasil memangkas nilai utang menjadi Rp 1,6 triliun atau turun lebih dari 60 persen dibandingkan 2021. 

Hal ini juga menyebabkan utang bersih perusahaan berada di posisi yang cukup rendah, yaitu di angka Rp 688 miliar. Berkat manajemen cashflow yang solid dan terukur, Saratoga saat ini memiliki ruang yang terbuka lebar untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang sesuai dengan DNA investasi perusahaan. 

“Saratoga menutup tahun 2022 dengan dukungan modal yang solid, sehingga perusahaan memiliki ruang yang lebar dalam mengeksekusi strategi investasinya. Kami berharap peningkatkan portofolio investasi Saratoga akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi Indonesia,” kata Michael.  

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, di tengah berbagai tekanan ekonomi dan meningkatnya risiko investasi di seluruh dunia, pada 2022 manajemen berhasil menjaga rasio biaya operasional dan pinjaman pada batas yang sehat. Pada 2022 rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,4 persen, sementara rasio pinjaman terhadap NAV turun menjadi 1,1 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 5,8 persen. 

 


Portofolio Investasi Saratoga

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

“Keberhasilan itu menunjukkan bahwa perencanaan investasi yang tepat, yang didukung dengan pengelolaan modal investasi yang efisien, prudent dan terukur, mampu menjadikan Saratoga berhasil meraih kinerja positif pada tahun yang sangat menantang. Pengalaman yang semakin matang dan kemampuan Saratoga dalam mengeksekusi strategi investasi di masa-masa pandemi COVID-19 selama tiga tahun ke belakang juga menjadi pendorong NAV perusahaan mencapai rekor tertingginya pada 2022,” kata Devin.  

Berikut ini merupakan portofolio investasi Saratoga 2022 di antaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). 

Selain itu, Saratoga juga memiliki portofolio investasi di perusahaan privat antara lain, AtriaDC, City Vision, Forest Carbon, dan Xurya.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 13 Maret 2023, saham SRTG melemah 1,83 persen ke posisi Rp 2.150 per saham. saham SRTG dibuka stagnan ke posisi Rp 2.190 per saham. Saham SRTG berada di level tertinggi Rp 2.190 dan terendah Rp 2.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.558 kali dengan volume perdagangan 96.899 lot saham. Nilai transaksi Rp 21,1 miliar.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya