Profil Blibli, Perusahaan E-Commerce Milik Grup Djarum yang Tercatat di BEI

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli menjadi salah satu perusahaan e-commerce yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 13 Maret 2023, Blibli cetak kapitalisasi pasar Rp 54,03 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Mar 2023, 06:31 WIB
Berikut profil PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli yang mencatatkan kapitalisasi pasar Rp 54,03 triliun per 13 Maret 2023. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten teknologi milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli bergerak di bidang usaha perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran, aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan.

Sebagaimana diketahui, Blibli melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, 8 November 2022. Saham perseroan diperdagangkan dengan kode BELI.

Berdasarkan kapitalisasi pasar BEI, pada 13 Maret 2023, kapitalisasi pasar saham BELI mencapai Rp 54,03 triliun. Menarik untuk diketahui, berikut Liputan6.com mengulasi mengenai profil Global Digital Niaga.

PT Global Digital Niaga Tbk merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital. Perseroan mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka yang didirikan pada 2011.

Selain itu, perseroan juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman langsung lewat layanan Blibli Express Services (BES), dan berbagai mitra logistik pihak ketiga. 

Pada 2017, perseroan mengakuisisi tiket.com untuk memperluas layanan hingga perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup.

Bahkan, pada 2021, ekosistem omnichannel Blibli semakin lengkap dengan penambahan produk segar dan kebutuhan sehari-hari bagi pelanggannya melalui akuisisi PT Supra Boga Lestari (RANC), erusahan pengelola sejumlah supermarket berkualitas tinggi seperti Ranch Market dan Farmers Market. 


Pelopor Ekosistem Perdagangan dan Gaya Hidup Omnichannel

(Ka-Ki) Chief Corporate Secretary and Investor Relation Blibli Eric Alamsjah Winarta, CEO Tiket.com George Hendrata, Komisaris Utama Blibli Martin Basuki Hartono, CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, COO & Co-Founder Blibli Lisa Widodo, Komisaris Independen Blibli Raden Pardede dan Komisaris Independen Blibli Kusmayanto Kadiman foto bersama di depan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/11/2022). (Liputan6.com)

Tak hanya itu, pada 2022, perseroan menempati peringkat pertama kategori consumer electronics dan makanan segar B2C omnichannel menurut Frost & Sullivan, serta memiliki layanan pelanggan 24/7.

 Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) adalah pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel di Indonesia yang berfokus pada konsumen dan institusi.

Sepanjang 2022, Blibli telah melakukan sejumlah inovasi solusi dan kolaborasi untuk membawa Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik konsumen ritel maupun institusi.

Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan preferensi pelanggan yang terus berubah melalui pengembangan strategi omnichannel dan penguatan ekosistem Blibli.

Sepanjang 2022 Blibli memperkuat kehadirannya di segmen Toko Fisik melalui pembukaan beberapa Flagship Stores, yang terdiri dari monobrand store seperti Samsung Experience Store dan Hello, monobrand store Blibli untuk salah satu leading brand, Apple (di mana Blibli telah ditunjuk sebagai Apple tier-1 partner di Indonesia).

Selain itu, Blibli juga memiliki multibrand store seperti Blibli Store dan toko Tukar Tambah. Saat ini, Blibli telah mengoperasikan lebih dari 100 Flagship Stores serta 70 gerai Ranch Market yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hingga September 2022, solusi omnichannel Blibli juga menjangkau lebih dari 27.000 Click & Collect dan Blibli InStore, serta lebih dari 160.000 Blibli Mitra yang merupakan pengusaha mikro serta toko-toko kelontong. Blibli juga telah meluncurkan armada listrik untuk pengantaran pesanan yang dioperasikan oleh layanan logistik inhouse Blibli Express Service (BES) Paket.

 


Perkuat Sinergi Entitas Anak

(Ki-Ka) Komisaris Independen Blibli Raden Pardede, Chief Corporate Secretary and Investor Relations Blibli Eric Alamsjah Winarta, CEO Tiket.com George Hendrata, Komisaris Independen Blibli Kusmayanto Kadiman, CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, COO & Co-Founder Blibli Lisa Widodo dan Komisaris Utama Blibli Martin Basuki Hartono menyaksikan pergerakan saham pada acara Pencatatan Perdana Saham PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/11/2022). (Liputan6.com)

Selain itu, tiket.com, juga semakin memperlihatkan kontribusinya seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan meningkatnya minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atraksi dan hiburan.

Tak berhenti di situ, Blibli memperkuat sinergi dengan entitas anak, tiket.com dan Ranch Market, melalui peluncuran unified ecosystem Blibli Tiket yang menawarkan Single Sign-On (SSO) serta Loyalty Parity untuk kedua platform tersebut. Di penghujung 2022, Blibli mencatatkan sebuah tonggak sejarah lewat aksi korporasinya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Penawaran Umum Saham Perdana (IPO).

Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan Average Order Value (AOV) dari Rp714.570 pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp1.028.956.

Blibli mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) konsolidasi sebesar 105 persen, dari Rp19,8 triliun pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi sebesar Rp40,6 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Hal ini didorong oleh kenaikan TPV pada semua segmen terutama dari segmen 3P Ritel, yang dikontribusikan dari pemulihan pada sektor perjalanan (travel) di tiket.com.

 


Pertumbuhan TPV

Pemanfaatan forklift pada warehouse Blibli (Dok. Blibli)

Pertumbuhan TPV tersebut juga disertai dengan peningkatan Gross Profit Before Discount (GPBD) konsolidasi, dari Rp679 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi Rp1,8 triliun pada periode yang sama tahun ini, atau bertumbuh sebesar 167 persen.

Sehingga, Blibli berhasil mencatatkan peningkatan Take Rate konsolidasi dari 3,4 persen pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,5 persen pada periode yang sama tahun ini.

Pertumbuhan TPV juga didukung dari pertumbuhan secara organik, terlihat dari Yearly Transacting Users (YTU) yang meningkat dari 2,4 juta pengguna pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,3 juta pengguna pada periode yang sama tahun ini.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, Blibli juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Bersih (Net Revenue) konsolidasi sebesar 98 persen, dari Rp5,3 triliun pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp10,5 triliun.

 Sedangkan persentase EBITDA terhadap TPV tercatat lebih baik dari -11,3 persen pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi -8,5 persen pada periode yang sama tahun ini. Hal ini terutamanya didukung peningkatkan efisiensi beban operasional. Blibli optimis dapat terus menghasilkan bisnis berkelanjutan di masa yang akan datang.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya