Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penataan Pura Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Penataan kawasan suci umat Hindu tersebut total menelan anggaran Rp 911 miliar.
Jokowi mengatakan, Pura Besakih merupakan tempat ibadah yang sangat disucikan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia. Sejak dulu, Pura Besakih selalu ramai dikunjungi oleh umat Hindu dan wisatawan.
Advertisement
Terlebih, kalau sedang ada upacara besar, seperti upacara Ida Bhatara Turun Kabeh yang diselenggarakan setiap sasih kadasa. Saat itu, umat Hindu dari berbagai penjuru di Indonesia akan berbondong-bondong datang untuk melakukan persembahyangan.
"Kedatangan umat dan pengunjung yang semakin banyak tanpa diimbangi dengan penataan, tanpa ada antisipasi ke depan, akan menimbulkan kesemrawutan dan ketidaknyamanan. Oleh sebab itu pada tahun 2021, saya perintahkan dan saya minta pada Pak Menteri PUPR, untuk melakukan penataan di Kawasan Suci Pura Besakih ini bersama-sama dengan Gubernur Provinsi Bali," jelas Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
RI 1 juga berpesan terkait pengelolaan dan perawatan kawasan Pura Besakih. Menurut dia, membangun fasilitas yang bagus dan megah akan lebih mudah daripada mengelola dan merawatnya.
"Harus diikuti dengan pengelolaan yang baik dan profesional, harus disiapkan manajemen dengan kompetensi yang baik sehingga mampu menjembatani kepentingan-kepentingan yang ada. Libatkan juga desa dan desa adat Besakih, beri kesempatan pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi," pintanya.
Rincian Penataan Kawasan Pura Besakih
Adapun penataan kawasan Pura Besakih ini dilakukan di 2 area, yakni Bencingah dan Manik Mas. "Penataan dilakukan dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung agar masyarakat semakin nyaman saat bersembahyang dan Pura Besakih tetap terjaga kesuciannya," imbuh Jokowi.
Pembangunan fasilitas pendukung pada kawasan dengan lahan seluas 78.827 m2 dan bangunan seluas 87.464 m2 ini meliputi gedung parkir yang dapat menampung 1.268 motor, 1.409 mobil, 66 bus dan 45 sepeda. Kemudian, pembangunan kios yang meliputi 267 kios besar dan 198 kios kecil.
Dilakukan pula pembangunan pedestrian, pura, sekolah dasar, puskesmas, rumah dinas, kantor desa, kantor manajemen operasional, dining area & bar. Kemudian, pembangunan fasilitas umum meliputi 274 toilet, 215 kursi audiovisual, 2 akses lift, taman bermain seluas 129 m2, 2 bale pasandekan, 2 bale gong, 1 bangunan TPS dan 1 powerhouse.
Advertisement
Sumber Dana APBN dan APBD
"Penataan Kawasan Pura Besakih juga dilengkapi dengan pekerjaan pelataran, penataan landscape, pekerjaan artwork, relief dan patung, serta instalasi smart parking dan solar panel," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Adapun total anggaran untuk pembangunan semua fasilitas sebesar Rp 911 miliar. Itu bersumber dari APBN sebesar Rp 428 miliar dan APBD sebesar Rp 483 miliar.
Prosea penataan kawasan Pura Besakih dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor pelaksana, PT Yodya Karya dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri sebagai konsultan Manajemen Konstruksi. Selain itu, gedung parkir motor, kios dan ruang audio visual juga disiapkan melalui dana APBD Provinsi Bali yang dilaksanakan oleh PT Waskita Karya.