Liputan6.com, Jakarta - The Whale telah mengantarkan aktor Brendan Fraser pada kemenangannya di Piala Oscar 2023 yang berlangsung pada Minggu, 12 Maret 2023 waktu Amerika Serikat untuk Aktor Terbaik. Brendan Fraser berperan sebagai sebagai guru bahasa Inggris yang mengalami obesitas dengan berat 600 pon dengan fisik dan penderitaannya akan penyesalan membawanya pada akhir hidup yang menyedihkan.
Mengutip dari The Hollywood Reporter, Selasa (14/3/2023), sutradara Darren Aronofsky yang terkenal banyak membawa kisah pilu kehidupan dalam filmnya, kembali membawa tema itu dengan lebih ekstrem. Film yang diadaptasi dari tulisan Samuel D. Hunter tahun 2012 di New York ini telah dianugerahi MacArthur Fellowship.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian The Whale dibuat ulang dan dirilis pada 4 September 2022 di Venesia, lalu di Amerika Serikat ini dapat disaksikan melalui Apple TV. Selain Brendan Fraser, ada pemeran lainnya seperti Sadie Sink, Hong Chau, Ty Simpkins, dan Samantha Morton.
Fraser membuat penontonnya melihat sosoknya melampaui penampilannya yang secara emosional yang sangat memengaruhi pria yang hancur ini, hingga diakui kepiawaian aktingnya dan menang Piala Oscar 2023. Setiap sedang mengajar secara daring, Charlie tokoh yang ia perankan selalu mematikan kameranya lantaran merasa malu akan penampilannya.
Ia yang hidup sendirian setelah meninggalkan anak dan istrinya ini, mulai mengkonsumsi makanan secara berlebih saat pacarnya meninggal dunia. Charlie melakukannya untuk menghilangkan rasa stress dan depresi, hingga akhirnya berat badannya mencapai 600 pon atau hampir 300 kg dan membuatnya tidak bisa berumur panjang.
Cerita Brendan Fraser Dapatkan Peran
Sejak mengalami kesedihan yang mendalam itu, Charlie berusaha kembali lagi kepada anaknya Ellie yang diperankan Sadie Sink untuk menebus masa yang telah hilang sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya The Whale mengisahkan bagaimana Charlie menghadapi obesitas dan berusaha menemukan momen bersama anaknya.
Mengenai awal Fraser dipilih menjadi pemeran utama, saat itu sutradara Darren Aronofsky mengejutkan Fraser dengan menghubunginya untuk memainkan peran Charlie. "Daren, dia ingin bertemu denganmu," kenang Fraser. "Jawaban saya… ya," katanya.
Menurut Fraser, sangat menyenangkan mendapatkan kesempatan memainkan karakter Charlie. "Lalu dia memberi tahu saya bahwa tubuh Charlie beratnya ratusan pound dengan kondisi kesehatan di mana dia akan meninggal karena gagal jantung kongestif dengan sangat cepat," ungkapnya kepada Deadline.
Kombinasi dramatis menjadi perjuangan berat yang luar biasa untuk dilakukan oleh aktor mana pun, namun Fraser sangat senang dan dia merasa bersyukur telah dipertimbangkan akan kesempatan ini. "Darren sangat berterus terang tentang menemukan aktor yang secara fisik dapat menciptakan peran dari luar, tetapi juga memberikan penampilan yang memiliki kedalaman emosional," sebut Fraser.
Advertisement
Berhasil Menyentuh Emosi Penonton
Peran Freaser sebagai Charlie cukup emosional. Ia seorang pria yang hidup sendiri dan sangat sedih sejak pasangannya meninggal dan menyesali keputusan yang membuatnya tidak punya hak asuh untuk putrinya.
Berbicara tentang perannya sebagai pria obesitas, Fraser mengatakan penata rias membuat cetakan 3D untuk wajahnya secara virtual, sebab saat itu adalah masa pandemi. Namun kemudian ada masalah agar membuat ukuran pas untuk jas.
Lalu ia mendalami peran Charlie dengan tubuh obesitasnya. "Saya juga bekerja dengan pelatih gerakan kami Beth Lewis, bagaimana cara berjalannya dan kondisi pendukung yang harus dimiliki oleh orang yang hidup dengan obesitas," jelas Fraser.
Melihat kembali penampilan Fraser yang paling populer, secara fisik ia tak pernah takut memerankan pria bertubuh besar dalam karakter yang ia perankan. Daftar itu sekarang termasuk Charlie. Walau aspek fisik Charlie perlu disempurnakan untuk layar, Fraser harus mencari cara untuk memberikan penampilan bagus yang menghormati karakter ini.
Fraser Memahami Penderitaan Orang dengan Obesitas
"Charlie memiliki kekuatan super rahasia. Dia mampu mengeluarkan kebaikan pada orang lain bahkan saat mereka tidak dapat melihatnya dalam diri mereka sendiri," sebut Fraser.
Fraser melanjutkan, "Dia menghargai keindahan dalam humaniora dan merupakan gabungan dari orang-orang yang saya kenal.
Memainkan tokoh Charlie juga memungkinkan Fraser berkolaborasi dengan Obesity Action Coalition untuk memahami pertempuran sehari-hari yang dihadapi orang dengan obesitas. "Obesitas merupakan penderitaan dan penyakit bagi orang-orang yang pantas mendapatkan empati, bantuan, dan rasa hormat kita," sebut Fraser.
Menurutnya penderita obesitas tidak bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai. Mereka diremehkan dalam lingkungan sosial dan diejek di media. "Anda benar-benar bisa membahayakan kesehatan fisik seseorang dengan cara Anda berbicara kepada mereka. Saya tahu banyak orang yang hidup dengan obesitas mengatakan ketika mereka masih anak-anak, sesuatu yang dikatakan kepada mereka memicu siklus dalam hidup mereka," sebutnya lagi.
Advertisement